Rabu, 01 Januari 2014

Pengaruh Masase terhadap Produktivitas Hormon Endorphin pada Atlet Sepak Bola Menjelang Pertandingan


Pengaruh Masase terhadap Produktivitas Hormon Endorphin
pada Atlet Sepak Bola Menjelang Pertandingan

Proposal



oleh
MOHAMAD HABIBI
NIM 116484002

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEOLAHRAGAAN
2013

Pengaruh Masase terhadap Produktivitas Hormon Endorphin
pada Atlet Sepak Bola Menjelang Pertandingan

PROPOSAL


Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya
untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian
Program Sarjana Ilmu Keolahragaan



Mohamad Habibi
NIM 116484002



UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEOLAHRAGAAN
2013



HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi oleh                 : Mohamad Habibi
NIM                            : 116484002
Judul                            : Pengaruh Masase terhadap Produktivitas Hormon                                                    Endorphin pada Atlet Sepak Bola Menjelang Pertandingan


Telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan ujian proposal.








Surabaya, 9 Nopember 2013.
Pembimbing,


Drs.Purbodjati, M.S.                                                                                     ..........................
NIP.
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi oleh                             : NOVI ARIFIANTO
NIM                                        : 086464207
Persepsi Peserta Didik Terhadap Kontribusi Hasil Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan di Sekolah Menengah Atas Negeri se- Kabupaten Pacitan


 
Judul                                       :



Dewan Penguji,
1.                         .........................................................                     
                 

2.                        ..........................................................
                             

3.                        ..........................................................
                    

Mengesahkan,

Dekan FIK Unesa



Dr. Agus Hariyanto, M.Kes.            NIP. 19670816 199203 1 002


   Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga



  Dr. Nanik Indahwati
NIP. 19700918 199403 2 001

 


SURAT PERNYATAAN KEORISINILAN MAKALAH


Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama                                       : Mohamad Habibi
Tempat ,tanggal lahir              : Mojokerto, 04 Januari 1993
NIM                                        : 116484002
Program studi / angkatan        : S1- Ilmu Keolahragaan / 2011
Alamat                                    : Ds. Randubango Kec. Mojosari Kab. Mojokerto
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
1.    Makalah yang diujikan ini benar-benar hasil karya saya sendiri ( bukan hasil jiplakan baik sebagian atau seluruhnya ).
2.    Apabila di kemudian hari terbukti bahwa makalah ini hasil jiplakan, saya akan menanggung resiko diperkarakan oleh Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNESA.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.



                                                                                    Surabaya, 04 Desember 2013
                                                                                    Yang menyatakan,



                                                                                                                                                                                                                         Mohamad Habibi                                                                                                       NIM. 116484002

BAB 1
PENDAHULUAN

  1. Latar belakang
Gerak merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bentuk aktivitas berolahraga, kegiatan berolahraga bermacam-macam baik fungsi maupun tujuannya bergantung pelakunya. Akan tetapi, pada hakikatnya bahwa kegiatan berolahraga bertujuan untuk meningkatkan kesehatan jasmani dari rohani, bahkan melalui kegiatan berolahraga dapat dipelajari tentang ilmu kesehatan, baik kesehatan bersifat jasmani maupun rohani.
Hakekat olahraga adalah setiap kegiatan jasmani yang dilandasi perjuangan menguasai diri sendiri dan mengatasi orang lain.
Percaya diri adalah sikap positif seorang individu yang mampu percaya diri (self confidence) yakni meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya (http://indosdm.com/kamus-kompetensi-percaya-diri-self-confidence, diakses 26 November 2010 pukul 19.32).
Kepercayaan diri timbul akibat adanya pribadi yang punya ketenangan. Dan ketenangan sendiri berasal dari rasa aman dan nyaman dalam hidup. Sesuai dengan apa yang telah diutarakan oleh psikolog asal Amerika, Abraham Harold Maslow (1908-1970), dalam rumusannya, yakni “Five F” :
1)      Fucking (seks, hubungan cinta, social)
2)      Feeding (santap, kebutuhan dasar jasmani)
3)      Flocking (sosialisasi, pengakuan social, dan penghargaan)
4)      Fighting (serang, aktualisasi diri)
5)      Fleeing (penyelamatan diri, rasa aman, kenyamanan)
(Dr. Shigeo Haruyama, 2013, the miracle of endorphin: hal 48—49)
  1. Rumusan Masalah
Dari uraian di muka, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: bagaimanakah pengaruh masase sebagai metode perangsang produktivitas hormon endorphin pada atlet saat menjelang pertandingan?

  1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di muka maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui pengaruh produktivitas endorphin dengan metode masase pada atlet sebagai ukuran tingkat kepercayaan diri dan ketenangan saat menjelang pertandingan. Dan apabila pemain sudah mencapai ketenangan dan kepercayaan yang tinggi, otomatis dia memunyai daya konsentrasi tinggi pula. Sehingga dia mampu bermain dengan maksimal.

  1. Manfaat Penelitian
Dengan terjawabnya masalah dalam penelitian ini diharapkan akan memberi kontribusi:
1.      Bagi analisis olahraga
2.      Bagi dinas pemuda dan olahraga
3.      Bagi sport scientist di Indonesia
4.      Bagi para pelatih
5.      Bagi siswa
          Sebagai tembahan dan acuan tentang khasanah ilmu pengetahuan mengenai ilmu keolahragaan.

  1. Definisi Operasional, Asumsi dan Batasan Penelitian.
1.      Definisi Operasional
a.       masase
pemijatan, pengurutan dan sebagainya pada bagian-bagian tertentu dengan tangan atau alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran darah sebagi pengobatan atau untuk menghilangkan rasa lelah.  (Drs. Joesoef Roepajadi. Mpd, 2013, masase olahraga: hal 1)
Masase (pijat) adalah perlakuan berupa tekanan pada permukaan tubuh oleh seorang masseur (pemijat) kepada seorang klien atau dapat pula disebut pasien. Dengan tujuan-tujuan tertentu sesuai kebutuhan yang diharapkan pasien. Tujuan utama pemberian tekanan tersebut yaitu melancarkan peredaran darah yang terjadi dalam tubuh. Karena, dengan lancarnya peredaran darah, akan memberi kemungkinan besar pada sistem fisiologis seseorang dalam keadaan baik. Sehingga dapat melakukan aktifitas dengan maksimal.
Masase memiliki berbagai macam jenis, salah satu jenis dari masase yaitu masase olahraga (sport massage). Masase olahraga merupakan masase yang dilakukan atau diberikan kepada pelaku-pelaku olahraga, yaitu para atlet dalam cabang-cabang olahraga. Pemberian masase disesuaikan dengan tuntutan-tuntutan di lapangan. Terdapat 9 teknik manipulasi pokok yang dapat diberikan pada tubuh, yaitu effleurage (menggosok), petrissage (menekan), friction (menggerus), shaking (menggoncangkan), tapotement (memukul), walken (menggosok melintang), vibration (menggetarkan), skin rolling (menggulung kulit) serta stroking (mengurut).
Masase olahraga memiliki beberapa jenis pula menurut fungsinya, yaitu masase olahraga sebagai penambah pemanasan, dilakukan sebelum memulai aktifitas, masase sebagai penenang dan penstabilan penampilan, dilakukan selama aktifitas, dan masase sebagai pemulihan, dilakukan setelah aktifitas. Dengan demikian, masase dapat membantu memaksimalkan penampilan atlet dalam melakukan aktifitas olahraga, baik sebelum, selama bahkan setelah melakukan latihan ataupun pertandingan dengan proses pemulihan kondisi fisik yang baik.
Sementara itu, Rohman (2003: 1), menjelaskan bahwa pijat olahraga (sports massage) adalah komplek manipulasi yang diterapkan dengan tangan pada tubuh olahragawan yang sehat dalam keadaan pasif dan relak, bertujuan membina kondisi fisik untuk menghindari atau meringankan cedera seminimal mungkin akibat pelatihan olahraga. Tujuan pijat secara umum adalah meningkatkan kondisi tubuh, memanaskan badan (warming-up) dan membantu mempercepat proses penyembuhan cedera ringan. Pijat dilakukan dengan pemberian  pijat olahraga pada penguluran otot untuk mempercepat proses pencapaian pulih asal (recovery).
Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1980/1981: 129), yang paling mengharapkan dan mengerti sekali akan manfaat masase adalah pemain sepakbola. Mereka memerlukannya pada waktu mereka sedang berlatih dan ini berhubungan dengan istirahat, persiapan atau pemanasan, pemulihan. Semua itu dilakukan antara babak-babak pertandingan dan sesudah pertandingan.
b.      hormone endorphin
            salah satu hormone yang disebut juga hormone kebahagiaan. Dimana selain punya efek analgesic, hormone ini punya potensi yang berkhasiat luar biasa. Yakni salah satunya ialah sebagai  pemerkuat ketahanan sel-sel pertahanan tubuh. Selain itu juga berpengaruh positif terhadap daya ingat. (Dr. Shigeo Haruyama, 2013, the miracle of endorphin).
c.       Kepercayaan Diri
Percaya diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri “sakti”. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya  hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu terseut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa ia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi actual, prestasi serta harapan yang realistic terhadap diri. (http//:e-psikologi.com, akses pada : 20 oktober 2013).

2.      Asumsi
Sesuai dengan penelitian dalam rumusan masalah yang dikemukakan, maka terdapat asumsi bahwa anggota sampel adalah mahasiswa FIK UNESA yang ikut UKM SEPAK BOLA berumuran 19-21 tahun yang memiliki kemampuan.

3.      Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut: Lingkup penelitian ini hanya untuk mengetahui pengaruh membandingkan tingkat kepercayaan diri sampel yang telah dimasase dan kepercayaan diri sampel yang tidak dimasase menjelang pertandingan.











BAB II
KAJIAN PUSTAKA

  1. Masase
            pemijatan, pengurutan dan sebagainya pada bagian-bagian tertentu dengan tangan atau alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran darah sebagi pengobatan atau untuk menghilangkan rasa lelah.  
(Drs. Joesoef Roepajadi. Mpd, 2013, masase olahraga: hal 1)

  1. Hormon Endorphin
1.    Pengertian hormone endorphin
                        salah satu hormone yang disebut juga hormone kebahagiaan. Dimana selain punya efek analgesic, hormone ini punya potensi yang berkhasiat luar biasa. Yakni salah satunya ialah sebagai  pemerkuat ketahanan sel-sel pertahanan tubuh. Selain itu juga berpengaruh positif terhadap daya ingat. (Dr. Shigeo Haruyama, 2013, the miracle of endorphin).


A.    Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu, pemberian masase lokal pada ekstremitas bawah sebagai pemulihan pasif dapat mempercepat pemulihan tubuh dalam kekuatan otot tungkai.
Dengan hipotesis statistik sebagai berikut :
                        Ho       : µ1 = µ2
                        Ha       : µ1 ≠ µ2


BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Jenis dan Penelitian
                 Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif, sedangkan desainnya menggunakan penelitian non eksperimen dengan menggunakan desain komparatif yaitu penelitian yang diarahkan untuk membandingkan suatu kelompok dengan kelompok lain, berikut ini merupakan bentuk desain penelitiannya.

Mahasiswa yang tidak mengikuti ekstrakuriuler sepakbola (kelompok X1)
Mahasiswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola (kelompok X2)




B.       Waktu dan Tempat Penelitian
                 Penelitian ini dilakukan di Lapangan sepakbola bina amora Gresik. Waktu pengambilan data tidak dibatasi selama memungkinkan untuk dilakukan pengambilan data maka selama kegiatan ekstrakurikuler sepakbola.

C.      Populasi dan Sampel
                 Subjek populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan, adapun jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler 35 siswa.
                 Menurut Maksum (2007:31), “populasi adalah keseluruhan individu atau objek yang dimasukkan untuk diteliti dan yang nantinya akan dikenai generalisasi”. Sedangkan kecil individu atau objek yang dijadikan wakil dalam penelitian disebut sampel”.
                 Menurut Arikunto (1993:103), disebutkan bahwa populasi keseluruhan subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih.
     Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan ilmu keolahragaan yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola yang hanya berjumlah 35 siswa. Oleh karena jumlah mahasiswa lebih dari 70, maka sampel penelitian diambil 50%. Teknik pengambilan sampel meggunakan random sampling karena sampel diberiakan peluang yang sama bagi individu menjadi anggota populasi untuk dipilih anggota sampel. Yaitu yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola.

D.      Instrumen Penelitian
     Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalan kegiatannya untuk mengumpulkan  data agar kegiatan tersebut menjadi sisrematis (Arikunto. 1993:1134). Dalam penelitian ii alat atau instrument yang digunakan adalah angket. Angket tersebut digunakan untuk mengukur kepercayaan diri (skala sikap) adalah sejumlah daftar pertanyaan-pertanyaan mengenai suatu objek sikap yang harus dijawab oleh individu dalam bentuk self-report. Angket kepercayaan diri dari Aditya Prasetyo Winarno 2008 yang telah  di ujicobakan dan mempunyai tingkat reliabilitas R= 0,981 untuk n sebanyak 32 soal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam lampiran.

E.       Prosedur Penelitian
                 Dalam penelitian ini untuk sampel yang akan diberikan adalah sampel mahasiswa yang akan dilakukan pemberian angket dalam penelitian ini:
a.       Mengajukan permohonan penelitian yang diajukan kepada pimpinan perguruan karate yang telah ditandatangani oleh Dekan FIK Unesa.
b.      Menghubungi pihak pimpinan ekstrakulikuler sepakbola jurusan ilmu kolahragaan FIK Unesa dan menyerahkan surat izin penelitian dari FIK Unesa.
c.       Menyiapkan awal penelitian, setelah menyiapkan awal penelitian sudah dilakukan, selanjutnya peneliti memberi surat izin pada Dekan FIK Unesa.
d.      Membuat daftar nama yang telah ditetapkan menjadi sampel.
e.       Memberi informasi pelaksanaan penelitian cara pengisian angket.


Pelaksanaan Penelitian

1.      Persiapan Penelitian
           Sebelum angket dibagikan, siswa di absen terlebih dahulu, kemudian di beri penjelasan tentang pengisiannya.
2.      Pelaksanaan Tes Penelitian
a.       Tujuan                  : untuk mengukur rasa kepercayaan diri
b.      Peralatan              : lembar angket, alat tulis
c.       Petugas                 : satu orang dokumentasi, satu orang pengawas
d.      Pelaksanaan          :
1.      Peneliti menjelaskan tujuan penelitian dan alasan untuk penelitian
2.      Menyebarkan angket dan alat tulis
3.      Membaca petunjuk pengisian
4.      Memberikan waktu 25 menit untuk mengisi angket

F.       Teknik Analisis Data
                 Teknik analisia data dalam penelitian in adalah menggunakan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus statistic yang digunakan oleh peneliti aalah metode perskalaan yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar persatuan nilai (Maksum,2006:60). Dan penelitian angket sebagai berikut:

Pilihan jawaban soal positif (+)
Selalu
Sering
Jarang
Tidak pernah
4
3
2
1

Pilihan jawaban soal negative (-)
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
1
2
3
4


     T-Test adalah suatu teknik stetistik yang dipergunakan untuk mengji signifikasi perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi. Ada dua jenis T-Tast yaitu untuk sampel yang berbeda
     Rumus: “uji-t sampel berbeda” untuk mahasiswa extrakurikuler sebagai berikut
Keterangan
T               : Uji beda
X1                        :Mean rata-rata yang mengikuti ekstrakurikuler Karate
X2                        :Mean rata-rata yang sebelumnya mengikuti ekstrakurikuler karate
S2              :Varian populasi
N1             :Jumlah individu pada sampel 1
N2             :Jumlah individu pada sampel 2
“S             :Dihitung dengan rumus


Keterangan:
S2                  :Variasi populasi
∑X12            :Jumlah dari masing-masing X1 yang dikuadratkan
∑X12         :Jumlah dari masing-masing X2 yang dikuadratkan
∑(X1)2      :Jumlah X1 dikuadratkan
∑(X2)2      :Jumlah X2 dikuadratkan
N1             :Jumlah sampel 1
N2             :Jumlah sampel 2
(Martini,2005:39)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar