Jumat, 03 Januari 2014


MOHAMAD HABIBI _FIK UNESA

ANALISIS BIOMEKANIKA PADA GERAKAN MENENDANG BOLA DALAM SEPAKBOLA.

BAB I
PENDAHULUAN

 A. LATAR BELAKANG MASALAH
Olahraga sekarang ini khususnya di dunia internasional, semakin maju saja. Di benua Eropah sepakbola menjadi olahraga yang mampu menjamin kehidupan pelakunya untuk seumur hidupnya. Seorang Adriano pemain sepakbola padal klub Inter milan yang berasal dari negara brazil sedang diburu oleh tim-tim raksasa dilingkungan Eropah. Seperti Chealse, salah satu klub besar di Inggris sedang menawar transfer pemain tersebut dengan nilai bilangan rupiah mencapai 1.125 triliun. Nilai tersebut sama dengan mengadakan liga sepakbola di indonesia selama 10 atau sampi 15 musim.
Itu menunjukkan bahwa begitu besarnya nilai olahraga dimata dunia. Karena didalamnya telah dicampur dengan unsur bisnis yang bisa mendatangkan uang yang sangat besar. Daved Backham, pemain sepak bola Real Madrid, selalu menjadi perburuan untuk menjadi model dalam suatu iklan untuk mempromosikan suatu produk tertentu. Hal ini juga menunjukkan bahwa olahraga juga telah memasuki dunia entertaiment. Dan masih banyak lagi contoh-contoh atlet olahraga yang sangat digandrungi oleh masyarakat dunia.
Mengapa mereka mampu dihargai oleh banyak kalangan masyarakat dunia, karena ini semua disebabkan kepiawaiannya dalam bermain sepakbola. Keberhasilan bermain sepakbola itu tentunya tidak ditempuh dengan mudah melainkan malaui proses yang sangat panjang dalam suatu sesi-sesi latihan yang bermutu. Latihan tersebut ternyata setelah ditelusuri, memang peran ilmu pengetahuan dan teknologi menduduki posisi yang sangat penting. Seperti pemain sepakbola Roberto Karlos, yang mampu menendang pada tendangan bebas dengan jarak hampir mencapai 25 meter kegawang dengan keras dan tepat. Ternyata ia memang melakukan latihan dengan bimbingan pelatih yang paham benar terhadap ilmu keolahragaan tersebut, seperti ilmu kepelatihan, biomekanika dan anatomi tubuh manusia.
Sekarang jika kita lihat kondisi didalam negeri, ternyata belum mampu menghasilkan pemain sepakbola yang dapat menjadi kebanggaan bangsa. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menaikkan harkat martabat bangsa memalui olahraga. Tetapi hasilnya malah sebaliknya dimana prestasi olahraga Indonesia di even-even regional maupun internasional mengalami penurunan.
Banyak faktor yang meyebabkan kondisi ini terjadi, salah satunya adalah sumberdaya pelatih yang kurang mendukung. Pelatih di Indonesia kebanyakan mereka yang mantan atlet lalu melatih. Tentunya mereka kurang memahami ilmu pendukung dari kepelatihan seperti biomekanika. Seharusnya untuk mempelajari satu teknik gerakan, harus dianalisis terlebih dahulu karakter gerakannya secara anatomi dan biomekanika, sehingga dapat menjadi acuan untuk membuat program latihan yang sesuai.
Tendangan sangat penting dalam permainan sepakbola, Dieterich (1982) mengemukakan bahwa barang siapa yang hendak bermain sepakbola maka pertama-tama kali harus menendang bola. Menendang bola memiliki tujuan adalah untuk menciptakan gol, membuang bola atau menhindarkan bola dari pertahanan.
Berdasarkan itu pulalah maka penulis mengadakan suatu analisa gerakan pada salah satu teknik gerakan dalam sepakbola, khususnya menendang. Dalam pembahasan ini, tendangan yang dilakukan adalah menendang dengan punggung kaki yang mengarah pada suatu sasaran tertentu.
 B. IDENTIFIKASI MASALAH
Banyak sekali unsur-unsur yang dapat dianalisis dalam upaya mencapai kualitas tendangan dalam sepakbola, dan mungkin teridentifikasikan pada beberapa masalah, yaitu; apakah besarnya otot-otot mempengaruhi tendangan dalam sepakbola? Apakah tinggi badan seorang pemain sepakbola mempengaruhi tendangan? Apakah jauhnya ancang-ancang mempengaruhi tendangan sepakbola? Apakan faktor fifik mempengaruhi tendangan sepakbola? Apakah istirahat mempengaruhi hasil tendangan? Apakan ilmu gizi mendukung dalam keberhasilan atlet? Apakah ilmu psikologi mempengaruhi tendangan sepakbola? Apakah kajian biomekanika memiliki pengaruh terhadap kemampuan tendangan?
 C. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan latarbelakang masalah dan identifikasi masalah dimana, masalah yang dapat muncul dan perlu pengkajian begitu luas maka perlu ditasi permasalahan tersebut agar lebih terarah. Adapun kajian ini dibatasi pada: rangkaian gerakan menendang yang dilakukan penulis, uraian tentang teknik gerakan tersebut, kajian gerakan secara biomekanika dan anatomical, dan kajian Biomekanika yang meliputi; gerak kinematika angular, kinematika linier, kinetika angular dan kinetika linier. Analisa gerakan menendang dibatasi pada menendang bola dengan punggung kaki.
 D. TUJUAN ANALISIS
 Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan paper in adalah sebagai berikut::
 1. Untuk menguraiakan gerakan menendang dalam kawasan teknik pelaksanaan
 2. Untuk menganalisa rangkaian gerakan anatomi dan biomekanika.
 3. Untuk menganalisa secara biomekanika yang mmeliputi; gerak kinetika angular, kinetika linier, kinematika angular dan kinematika linier.
 4. Untuk menambah wawasan buat para pembaca sekalian

BAB II
 PEMBAHASAN
 B. URAIAN KETERANGAN GERAKAN
Gerakan menendang dengan punggung dalam sepak bola pada umumnya dilakukan dengan tujuan untuk menendang lurus dan datar. Biasanya dilakukan pada tendangan bebas atau tendangan dengan jarak yang sedikit lebih jauh. Tendangan ini sangat bermanfaat sekali sebab, meluncurnya bola cukup keras dan lurus serta mendatar.
Analisa gerakannya didasarkan pada tiga tahap yaitu; (1) persiapan/ancang-ancang, (2) tendangan, dan (3) follow-trough. Keberhasilan menendang tergantung pada beberapa bagian yaitu melihat perkenaan bola dengan kaki dan perkenaan kaki dengan bola. Dalam melaksanakan menendang dengan punggung kaki dimulai dari;
 1. Ancang-ancang. Ancang ancang dilakukan 3-4 meter yang dilakukan sambil berlari untuk memperoleh percepatan. Lari yang dilakukan seenaknya dengan percepatan yang diatur sedemikian rupa dengan tetap melihat letak bola. Sambil berlari ayunlan tangan seenaknya mengikuti irama langkah kaki. Jika melangkah kaki kanan, maka tangan kiri diayun ke depan demikian sebaliknya hingga posisi menepakkan kaki kira. Ancang-ancang sebaiknya dibelakang bola dan jika ditarik garis lurus, sejajar dengan sasaran.
 2. Tendangan. Sebelum melakukan tendangan (menggunakan kaki kanan) maka letakkanlah kaki kiri persis disisi kiri dan agak ke belakang dari bola yang jika ditarik garis lurus membentuk sudut 450. Posisi letak kaki kiri menentukan luncuran bola. Jika kaki kiri berada dibelakang bola, maka jalannya bola akan melambung karena dengan sendirinya perkenaan bola tepat dibagian bawah. Jika kaki kira persis disisi kiri bila, jannya bola akan ground atau bergelinding di tanah. Karena perkenaannya berada pada bagian atas bola. Jika letak kaki kiri agar mundur sedikir sekitar 450 maka dapat diprediksi jalannya bola lurus dan mendatar, sebab perkenaan bola pada bagian tengah antara atas dan bawah.
 Menendang dengan punggung kaki maksudnya adalah perkenaan bola pada kaki tepat pada bagian punggung kaki. Setelat dirasa letak kaki kiri cukup enak maka ayunlah kaki kakan yang masih dibelakang sekuat-kuatnya dengan tetap memperhatikan perkenaan kaki dengan bola dan perkenaan bola dengan kaki. Perkenaan pada punggung kaki berarti keadaan angkel adalah ekstensi atau jika ditarik garis lurus sejajar dengan tulang kering.
 3. Follow trough. Setelah bola ditendang oleh kaki kanan, maka lanjutkanlah kaki kanan dengan melangkah ke depan satu atau dua langkah.

 C. ANALISIS BIOMEKANIKA PADA GERAKAN MENENDANG BOLA DALAM SEPAKBOLA.
 1. Analisa secara anatomi
            Anallsa secara anatomi berarti membahas tentang gerakan tubuh manusia yang meliputi otot-otot dan persendian serta tulang-tulang. Dalam menendang anggota tubuh yang menjadi penggeran utama adalah anggota gerak bagian bawah yaitu tungkai. Sedangkan gerakan tangan hanya berayun untuk menjaga keseimbangan dan keserasian gerak. Akan tetapi tetap saja berkontraksi, terus hingga pada saat menapakkan kaki kiri tangan kiri diangkat seenaknya ke depan sedikit dengan ketiak terbuka dan tangan kanan berada di belakang.
            Pada saar ancang-ancang, persendian bergerak dimulai dari fleksi dari persendian lutut dan panggul serta angkel kaki kanan yang terangkat ke atas. Sedangkan pada saat melurus di kaki kiri terjadi eketensi panggul, lutut dan engkel yang memberikan tolakan. Demikian seterusnya hingga pergantian langkah kaki.
Ketikan kaki kiri berhenti, maka akan terjadi penahanan berat badan pada kaki kiri, yang didukung oleh otot-otot hamstrings, quadriceps, gluteus dan gastronocmeus. Berat badan akan ditanggung seluruhnya oleh kaki kiri. Kaki kiri dalan menahan berat badan sedikit dibengkokkan agar mendapatkan jangkauan kaki kanan pada bola. Sehingga perkenaannya sesuai dengan yang diinginkan. Pandangan sebelun tendangan dikonsentrasikan ke bola sedangkan ketika hampir menyetuh bola lihatlah sasaran yang akan dituju.
            Pada saat menendang bola dengan kaki kanan maka poros pertama persendian terdapat pada sendi pinggul. Lutut sedikit fleksi yang digerakkan oleh kelompok otot-otot hamstring yang juga ikut mengambl ancang-ancang dan sendi engkel lurus ekstensi yang dikontraksikan oleh otot-otot betis. Pada saat pergerakan menarik kaki tendang dari belakang yang bertugas adalah otot illiacus, anterior sup. Illi spine, tensor fasciae latae atau kelomponk quadricep extensor bagian froximal. Sedangkan saat ekestensi lutut digerakkan oleh rectus femoris, vastus medialis, vastus rateralis atau kelompok quadricep bagian distal.
            Pada saat gerakan follow trough, otot-otot rileks dan menapakkan kaki seenaknya sebagai gerakan lanjutan untuk menghindari resiko cidera.
 2. Kinematika Angular
            Dalam melaksanakan tendangan bola dalam sepak bola akan kita jumpai perpindahan badan dari satu posisi ke posisi lain dimana terdapat perubahan kecepatan yang diwujutkan pada langkahan kaki. Kinematika angular kita jumpai pada sendi bahu yang menayunkan lengan seenaknya dan persendian pada panggul saat mengangkat kaki kedepan dan pada sendi lutut pada saat melangkahkan kaki untuk mendapatkan jangkauan kaki ke depan.
 Pada gerakan ini rotasi pada sendi pinggul dapat mencapai satu putaran penuh (3600) dari mulai lepasnya kaku belakang dari tanah kemudian diayun keatas sehingga terjadi fleksi pada lutut, ayunan ke depan hingga sampai ke belakang kembali.
            Ancang-ancangan ina bertujuan untuk memperoleh kecepatan saat berlari hingga tiba di sisi bola yang dapat memberikan dukungan terhadap kekuatan. Ayunan pada sendi elbow tidak memiliki sumbangan yang begitu baik untuk mendapatkan kekuatan tendangan hanya saja mengatur kestabilan tubuh.
 3. Kinematika Linier
            Rentang kaki tendang yang dimulai dari belakang hingga benturan dengan bola atau hiperekstensi, jika ditarik sudut yang berporos pada sendi pinggul sekitan 450, kemudian rentang sudut dari poros fleksi lutut mencapai 900. Sehingga jika digabungkan rentangan secara keseluruhan mencapai 1350. Perkenaan kaki dengan bola merupakan ajang terpenting menghasilkan kekuatan. Disini terdapat perpanjangan ruang gerak kaki yang dimulai dari persendian pinggul ang dilanjutkan dengan persendian lutut. Tentunya dengan ruang gerak inilah yang akan membangkitkan kecepatan pergerakan kaki dan akan dapat lebih meudah memperolah kekuatan kontraksi ototnya. Perpaduan kecepatan dan kekuatan inilah yang biasa disebut dengan power. Dengan demikian pulalah bahwa menendang bola dibutuhkan power otot-otot tungkai.
            Kemampuan kaki belakang akan dapat membentuk sudut yang lebih besar, jika kelentikan pada sendi pinggul cukup besar. Tangan ddalam hal ini hanya menjaga keseimbangan, dimana lengan kiri terangkat hingga sejajar dengan nahu yang merupakan kerja dari otot deltoid dan persendian glenohumeral. Tangan kanan kelihatan akan kebelakang sebagai upaya menjaga keserasian gerak dan koordinasi.
 4. Kinetika Angular
            Pada saat menendang bola akan kita jumpai poros persendian yang memungkinkan terjadi pada kinetika angular. Jalannya bola tergantung gaya yang diberikan oleh tekanan kaki. Kuat tidaknya tergantung pada gaya yang diberikan oleh kaki.
            Selain gaya dalam hal ini tergantung pada percepatan ayunan kaki yang baik. Percepatan ini tentunya didukung oleh kemampuan otot-otot. Pergelangan kaki degerakkan hingga posisi benat-benar ekstensi sehingga punggung kaki benar-benar berada di depan dan tentunya akan terdapat benturan pada bagian ini.
            Tidak ada bagian lain yang dapat menunjang kekuatan tendangan, hanyalah kemampuan membangkitkan power yang cukup besar. Dimana persendian pinggul sebagai poros utama dan persendian lutut berfungsi sebagai tambahan.
 5. Kinetika Linier
 Dalam hal ini pengaruh yang diberikan tungkai kepada bola ditentukan sekali oleh kemampuan otot-otot penggeraknya. Disamping ayunan kaki belakang, ancang-ancang berlari merupakan pase yang berperan penting untuk mendapatkan saat yang tepat dalam membangkitkan kekuatan maksimal. Ancang-ancang yang terlalu jauh cenderung akan menimbulkan kelelahan otot, sehingga jarak 3-4 meter cukup efektif untuk memperoleh kecepatan terbaik untuk memperoleh saat yang tepat tersebut.

BAB III
 PENUTUP
 A. IMPLEMENTASI
            Implikasi hasil analisa yang dilakukan ini mengkaji tentang implikasi secara fungsional anatomi dan biomekanika.
            Secara anatomi, kemampuan menendang merupakan serangkaian gerakan yang dilakukan oleh kaki khususnya kaki kanan dalam melakukan tendangan terhadap bola dengantujuan tertentu. Dalam menendang, kekuatan menendang akan sangat membantu untuk mendapatkan kekuatan jalannya bola dan diharapkan juga mengarah pada sasaran. Dalam menendang bola, adalah kerja organ kaki yang meliputi persendia, tulang dan otot-otot. Persendian yang terlibat adalah sendi pinggul, sendi lutut dan pergelangan kaki. Ketiga sendi ini bergerak serentak dalam suatu rangkaian yang bersambung. Sedangkan otot-oto yang terlibat adalah kelompok otot-oto tungkai berupa gluteus maksimus, gleuteus minimius, qudriceps, hamstring, dan gastronocnimeus. Semua persendia ini dilibatkan secara bersamaan dan berantai dimana otot bagian paha sebagai penggerak diawal-awal gerakan yang selanjutnya oleh otot-toto betis.
            Kajian anatomi membehas tentang efektifitas dan efisiensi gerak. Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa. Ancang-ancang yang terlalu jauh tidak cukup efektif untuk melakukan tendangan, tetapi ancang-ancang menjadi bagian yang sangat penting dalam, menendang bola. Menendang dengan menggunakan punggung bertujuan untuk mendapatkan tendangan yang kuat dan akura, dimana penapang kaki adalah tulang yang terbuat dari bahan yang keras sehingga hasilnya akan menghasilkan kekuatan yang besar, hanya saja dalam hal ini lebih hati-hati untuk menjaga agar jalannya bola dapat di kuasai.
            Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, selain ancang-ancang untuk memperoleh kecepatan, kekuatan otot-otot menjadi bagian yang sangat penting dalam menghasilkan tendangan yang kuat. Oleh sebab itu dalam latihan dibutuhkan penguatan otot-otot tungkai khususnya quadriceps ekstensor sebagai penggerak gerakan ekstensi lutut yang menjadi subjek pelaku utama.

 B. KESIMPULAN
 1. Secara keseluruhan rangkai gerak dalam menendang sepenuhnya terpusat pada anggota gerak bawah atau tungkai.
 2. untuk mendapatkan hasil menendang yang baik dibutuhkan suatu ancang-ancang untuk mendapatkan kecepatan yang membangkitkan power.
 3. Dibutuhkan kekuatan otot-otot untuk menghasilkan kekuatan yang besar.
 4. Penempatan kaki tumpu menjadi penentu arah jalannya bola, melambungkah, mendatarkah atau bergelinding.

 C. SARAN
 Dengan hasil analisi diatas maka disarankan;
 1. Bagi pelatih sepak bola, dalam melatih kemampiuan menendang, selain melatih teknik disarankan melatih fisik terlebih pada peningkatan power tungkainya.
 2. Pagi pemain sepakbola, untuk menendang bola hendaknya memperhatikan rangkaian teknik yan ada bengan mempertimbangkan nilai biomekanikanya.
 3. Untuk dapat menjadi pemain sepakbola harus memiliki kemampuan menendang yang baik.







 DAFTAR PUSTAKA

 Erich, Fuchs, Dieter, Kruer, dan Gunter, Jansen. Sepakbola: Pembinaan Teknik dan Kondisi. Jakarta: PT Gramedia. 1978


 Hammil, Josep dan Knutzen,M. Kthleen. Biomechanical Basis of Human Movemen. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins a Wolter Kluwer Company. 2003.

 Knut, Dietrich, K. J. Dietrich. Sepakbola: Aturan dan Latihan. Jakarta. PT Gramedia. 1982.
 Diposkan oleh  wen gayo  di 21:47












Tidak ada komentar:

Posting Komentar