Jumat, 03 Januari 2014

Mohamad Habibi – FIK - UNESA Rancangan Program Latihan Beban


Mohamad Habibi – FIK - UNESA
Rancangan Program Latihan Beban
LATIHAN BAGI MASING-MASING BAGIAN OTOT TUBUH
DAN CONTOH PROGRAM.
  1. OTOT BAHU
  2. OTOT DADA
  3. OTOT PUNGGUNG
  4. OTOT LENGAN
  5. OTOT KAKI (PAHA DAN BETIS)
  6. OTOT PERUT
Pedoman untuk olahraga lain yang menggunakan binaraga
sebagai bagian dari program latihan.
Pada dasarnya tidak ada seorangpun yang memiliki bentuk tubuh yang sempurna. Perkembangan dari masing-masing otot pun tidak selalu memiliki laju yang sama pesatnya. Ada orang yang memiliki kekuatan atau laju perkembangan yang lebih baik pada otot dada dan bahu, namun lemah pada otot kaki.Ada pula yang memiliki keunikan laju perkembangan otot lengan dan betis yang lebih baik tetapi laju kekuatan maupun perkembangan otot dada dan punggung lebih lemah atau lambat. Untuk itu pada bab ini akan dicoba jelaskan secara rinci mengenai berbagai jenis latihan bagi masing-masing bagian otot, apa manfaat latihan tersebut, sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
OTOT BAHU ( SHOULDER / DELTOIDS)
Bahu menciptakan gambaran fisik yang lebar secara ilusi. Setiap binaragawan, atlit atau pecinta binaraga yang memiliki otot bahu yang terbentuk dan terlatih baik akan selalu mempunyai keuntungan penilaian dalam pertandingan, terutama dalam babak simetri. Keuntungan lebar tubuh ini terlihat jelas saat berdiri menghadap maupun membelakangi tim juri.
Otot bahu secara anatomi terbagi menjadi dua bagian besar yaitu:
  1. Deltoid: otot bahu samping yang membulat
  2. Trapezius: otot bahu tengah yang memanjang ke bawah mulai dari leher belakang sampai ke punggung tengah.
Latihan untuk otot bahu pada prinsipnya dibagi menjadi dua jenis latihan, yaitu: latihan dengan gerakan raises dan presses.
Latihan raises merupakan jenis latihan yang terisolasi pada otot bahu, yang artinya gerakan latihan yang dilakukan memberikan tekanan secara total pada otot bahu. Hal ini dimungkinkan karena gerakan raises secara dominan menggunakan satu persendian, yakni persendian bahu. Latihan dengan gerakan raises adalah jenis latihan yang dapat dilakukan dengan menggunakan dumbell, barbell maupun cable. Gerakan diawali dengan posisi tangan lurus ke bawah kemudian mengangkat beban dengan posisi tangan tetap lurus sampai setinggi bahu dan sejajar dengan lantai.Gerakan yang kurang tepat dapat mengurangi tekanan yang diterima otot bahu sehingga latihan kurang optimal.
Latihan dengan gerakan presses dapat dilakukan dengan menggunakan barbell, dumbell, dan mesin. Gerakan dimulai dengan posisi siku tegak lurus dan posisi beban sejajar bahu dan lantai, kemudian angkat beban ke atas sampai posisi lengan lurus sepenuhnya. Jenis latihan presses selain memberi tekanan utama pada otot bahu juga memberi tekanan pada otot triceps. Hal ini dimungkinkan karena gerakan presses adalah gerakan yang melibatkan lebih dari 1 persendian, di antaranya persendian siku (yang didukung oleh otot triceps) dan persendian bahu. Latihan bahu seperti shoulder presseing penting untuk atlet dalam olahraga beban untuk memperkuat, memperlebar, dan memperindah bahu. Sangat berguna untuk menyokong latihan lain yang banyak melibatkan aktivitas otot-otot bahu.
Sedangkan untuk otot trapezius latihan yang sering digunakan adalah upright rows. Perkembangan otot trapezius akan sangat membantu penampilan otot bahu secara keseluruhan. Namun perkembangannya harus seimbang dan proporsional, karena apabila perkembangan otot trapezius ini melebihi otot bahu, maka akan membuat otot bahu terlihat lebih kecil.
Gerakan sendi bahu sangat penting dalam olahraga lain yang membutuhkan gerakan tangan ke samping dan ke atas. Gerakan ini banyak digunakan dalam olahraga senam (gymnastics), tinju (boxing), beladiri, menyelam (diving), renang, bola basket, bola voli, dan olahraga yang menggunakan raket seperti bulutangkis, squash, dan tennis.
Ekstensi siku atau mengangkat sendi siku yang sangat membutuhkan kekuatan otot bahu adalah gerakan yang banyak digunakan dalam cabang olahraga lain. Misalnya servis dan smes dalam olahraga tennis, shooting dalam olahraga basket, melepaskan pukulan cepat dalam olahraga tinju dan beladiri.
Latihan bahu juga dapat membantu kaum wanita untuk memperbaiki postur tubuhnya terutama yang memiliki struktur seperti buah pir yaitu bahu sempit dan pinggul lebar.Dengan berlatih bahu secara baik dan optimal, proporsi tubuh diharapkan dapat membaik.Yang perlu dicatat adalah sebaiknya kaum wanita tidak perlu melatih otot trapezius terlalu banyak. Hal ini justru akan mengurangi keindahan. Wanita membutuhkan penampilan leher yang jenjang sehingga terlihat feminin.
LATIHAN UNTUK OTOT BAHU (DELTOID DAN TRAPEZIUS)
1. Dumbell / Barbell Press
Target otot yang dilatih adalah keseluruhan otot bahu terutama deltoid bagian depan (anterior) dan samping (medial). Latihan dapat dilakukan dengan menggunakan dumbell atau barbell dengan posisi duduk atau berdiri.Keuntungan berlatih dengan barbell dalam posisi berdiri adalah beban yang diangkat dapat lebih berat dan membantu pertumbuhan area punggung tengah karena area ini dibutuhkan untuk mendukung gerakan barbell press. Posisi turun barbell dapat divariasikan baik ke depan tubuh (military press) atau ke belakang leher (behind the neck). Keuntungan berlatih dengan dumbell adalah tekanannya yang konstan pada kedua sisi samping deltoid.
2. Side Lateral Raise
Latihan ini melatih sisi samping (medial) dari deltoid. Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu satu lengan atau dua lengan bersamaan. Posisi awal lengan adalah tergantung lurus ke bawah, kemudian beban diangkat ke samping dengan lengan tetap lurus hingga seluruh lengan sejajar dengan lantai. Latihan side lateral ini dapat dilakukan baik dengan posisi duduk atau berdiri. Apabila ingin melakukan latihan dengan satu lengan (one arm) maka salah satu lengan lain memberikan tumpuan untuk stabilisasi sementara lengan yang lain mengeksekusi gerakan. Peralatan untuk melakukan latihan ini adalah dengan dumbell atau dengan cable.
3. Rear Lateral
Dalam latihan ini pinggang dicondongkan ke depan sehingga membentuk sudut hampir 90 derajat dengan kaki. Alat yang dapat digunakan adalah cable atau dumbell.Caranya adalah dengan mengangkat beban tersebut ke samping menjauhi tubuh sementara tubuh tetap tertekuk.Gerakan ini menyerupai kepakan sayap burung. Jangan melakukan gerakan mengayun badan, tetapi tetaplah merasakan tekanan yang konstan pada deltoid bagian belakang dengan cara menaikan dan menurunkan beban dengan sesedikit mungkin momentum.
4. Cleans
Mulai dengan punggung tetap lurus, badan sedikit condong ke depan dan menekuk lutut. Seperti awal gerakan deadlift. Dalam satu gerakan dan punggung tetap terjaga lurus, berdirilah dan hentakkan beban agar terangkat naik sehingga siku lebih tinggi daripada pergelangan tangan dan “menangkap” beban serta disandarkan di dada.
5. Arnold Press
Sebenarnya merupakan variasi dari gerakan dumbell press.Dumbell digenggam dengan telapak tangan menghadap wajah.Sambil mendorong dumbell ke atas dilakukan putaran sehingga posisi telapak membelakangi wajah. Latihan ini sangat efektif dalam melatih otot bahu area samping dan depan dalam satu kali gerakan sehingga area yang tercakup cukup luas.
6. Dumbell / Barbell Shrug
Genggam kedua dumbell pada kedua sisi badan dan angkatlah bahu setinggi mungkin.Anggaplah untuk berusaha menyentuhkan deltoid kita ke telinga. Jangan menggunakan beban terlalu berat karena akan menghambat gerakan yang penuh. Gunakan beban yang memungkinkan kita untuk berlatih dengan gerakan penuh (full-range of motion). Saat menurunkan beban tidak perlu diputar karena akan meningkatkan resiko cedera, dan turunkan beban dengan perlahan dan biarkan trapezius teregang sempurna di antara repetisi-repetisi yang dijalankan. Pada barbell, posisi tangan dan barbell dapat diletakkan di depan atau di belakang paha.
PROGRAM LATIHAN BAHU ADE RAI
LATIHAN
SET
REPETISI
BEBAN (KG)
DELTOID
1. Barbell press behind the neck
1
10-15
40 + bar
(free weight / smith machine)
2
8-10
80  + bar
3
6-8
100 + bar
2. Side lateral raises
1
10-15
15
2
10
20
3
10
30
3. Bent over lateral raises (dumbell)
1
10-15
30
2
10
40
3
10
50
4. Shoulder dumbell press /
1
10-15
20-30
Arnold press
2
10-15
20-30
3
10
30-40
ALTERNATIF
5. Side & rear lateral (cable)
1
10-15
Mesin
2
10-15
Mesin
3
10-15
Mesin
6. Bent over lateral raises (cable)
1
10-15
35
2
10-15
50
3
10-15
60
TRAPEZIUS
7. Dumbell shrug
1-3
10-15
50
8. Barbell shrug
1
10-15
100
2
10-15
140
3
10-15
160
OTOT DADA (CHEST/PECTORAL)
Otot dada bersamaan dengan otot lengan atas sering dikenal dengan “show muscle”. Karena biasanya, terutama bagi kaum laki-laki, pandangan pertama jatuh pada otot –otot ini.Dalam dunia binaraga latihan untuk otot dada, bench press, sering dijadikan standar untuk penilaian dan perbandingan kekuatan. Latihan optimal untuk otot ini akan memberi banyak sekali manfaat. Walaupun dalam istilah kedokteran otot dada terdiri dari dua macam otot yaitu pectoralis mayor (bagian luar) dan pectoralis minor (bagian dalam, dibawah pectoralis mayor), tapi dalam aktivitas binaraga ada pembagian khusus untuk membantu memudahkan latihan.
Pengenalan Otot Dada
Dalam melakukan latihan untuk otot dada dapati dibagi menjadi empat bagian yaitu otot dada bagian atas, otot dada bagian bawah, otot dada bagian luar, otot dada bagian dalam.Selain itu performa otot dada harus ditunjang dengan adanya rib cage (rongga iga) yang baik.
Otot dada yang tebal serta rib cage yang besar belum menjamin bahwa otot dada telah mencapai kondisi ideal. Selain dua kriteria awal di atas, otot dada dikatakan ideal jika memenuhi beberapa kriteria-kriteria lainnya seperti:
  • Perkembangan yang seimbang dan baik dari otot dada bagian atas, bawah, luar dan dalam.
  • Otot dada yang benar-benar terdefinisi, sehingga pada saat melakukan posing terlihat jelas bagian yang merupakan otot dada yang memiliki garis batas yang jelas antara otot dada dibagian bawah dengan perut, otot dada dengan bahu dibagian samping, serta otot dada kanan dan kiri di tengah.
  • Pada saat posing terlihat jelas serabut otot dada secara menyeluruh.
  • Otot dada bagian atas yang baik akan terlihat seperti segi empat yang cukup jelas serta menonjol ke depan, tidak cekung ke dalam sehingga memberi kesan menggantung.
  • Otot dada yang cukup besar agar tidak terlihat rata atau tipis pada saat melakukan pose seperti double biceps pose.
Untuk itu sangat penting bagi seorang atlit binaraga untuk melatih otot dada dalam berbagai variasi agar mendapatkan perkembangan otot dada yang sempurna.
Dua latihan dasar bagi otot dada secara spesifik adalah flyes dan presses. Untuk melatih rongga iga (rib cage), latihan yang paling populer dan efektif adalah pullovers. Dengan latihan-latihan ini otot dada yang besar dan terdefinisi yang didapat dengan melakukan latihan flies dan presses akan dilengkapi dengan rib cage atau rongga iga yang besar dan kuat.
Setelah mendapat kemajuan dan terbiasa dengan ketiga latihan dasar di atas, untuk mendapatkan otot dada yang lebih lengkap mulailah melakukan berbagai variasi latihan lainnya seperti dips, cable cross over, dan pec deck flyes. Stretching juga penting untuk dilakukan, karena stretching diyakini membantu meningkatkan fleksibilitas otot dada sekaligus melunakkan lapisan fascia (dinding) yang menyelimuti otot dada agar mudah terdorong oleh pertumbuhan otot dada.
Untuk dapat melakukan latihan dengan sebaik mungkin dan melakukan variasi yang tepat maka kita perlu tahu pasti fungsi dan karakter dari setiap jenis latihan otot dada dan bagian dari otot dada yang terkena oleh masing-masing latihan.Setiap individu memiliki respon yang berbeda terhadap jenis latihan tertentu, demikian juga berbagai bagian otot dalam tubuh kita. Sebagai contoh apabila melakukan latihan untuk otot dada bagian atas dan otot dada bagian bawah dalam porsi yang sama, namun belum tentu kedua bagian otot tersebut akan seimbang. Bisa saja otot dada bagian atas memiliki respon yang lebih baik sehingga perkembangannya lebih cepat.Untuk mengatasinya seorang praktisi fitnes, atlit maupu atlit binaraga dapat melakukan atau memberikan prioritas latihan yang lebih keras pada bagian otot yang responnya lebih lambat.Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya pertumbuhan otot yang tidak seimbang yang dapat merusak simetri tubuh kita.Bagi seorang binaragawan adalah sangat penting untuk memiliki tubuh yang proporsional.
LATIHAN OTOT DADA
1. Bench Press (dumbell / barbell)
Latihan ini adalah latihan terbaik untuk otot dada.Lakukan pegangan sedikit lebih lebar dari lebar bahu. Jangan terlalu lebar karena akan membebani sendi terlalu berat. Turunkan beban perlahan sehingga menyentuh dada.Ketika mendorong beban keatas, buat sedikit sudut. Jangan mendorong tegak lurus keatas, hal ini menyebabkan otot deltoid bagian depan banyak berperan.
2. Incline Presses (barbell / dumbell)
Latihan press dengan incline akan memberikan sedikit lebih banyak tekanan pada area dada bagian atas. Sudutnya jangan terlalu tinggi, cukup dengan sudut 20-30 derajat saja dan latihan dapat divariasikan antara barbell dan dumbell.
3. Decline Presses (barbell / dumbell)
Merupakan gerakan latihan yang serupa dengan bench press atau incline press, hanya dilakukan di bangku decline yang mempunyai kemiringan tertentu (sekitar 20-30 derajat) ke bawah. Latihan ini mengkonsentrasikan tekanan pada otot dada bagian bawah sehingga otot dada dapat menjadi lebih tebal dan terlihat penuh.
4. Cable Crossover
Merupakan gerakan yang membantu mengembangkan otot terutama di area tengah/dalam otot dada.Latihan ini sendiri dapat memperkuat area tengah di bagian atas atau di tengah atau agak ke bawah sesuai dengan tinggi rendah jatuhnya cable pada saat kontraksi maksimal.Tinggi rendah jatuhnya cable ini dapat ditentukan sendiri berdasarkan prioritas latihan. Dengan menggenggam kedua pegangan pada cable, tariklah cable ke tengah depan dengan lengan membentuk gerakan memeluk sambil mengkonsentrasikan para kontraksi otot dada. Cable kemudian dilepas secara perlahan.
5. Pec Dec
Latihan ini memungkinkan otot dada untuk bergerak sesuai dengan gerakan alaminya yaitu membawa kedua lengan menuju pusat tubuh. Usahakan agar bagian dalam forearms (lengan bagian bawah) tetap berada pada bantalan pegangan (pads). Jika karena satu dan lain hal tidak mungkin menggunakan telapak tangan, gerakan ini masih bisa dilakukan dengan sempurna. Hindari menggunakan tenaga tangan (melalui forearms) dalam melakukan gerakan ini karena akan mengurangi tekanan pada otot dada.
6. Dumbell Pull Over
Latihan ini dimaksudkan untuk sedikit memperbesar otot-otot sela iga sehingga rongga iga menjadi lebih besar dan berperan menjadi bantalan yang lebih tebal untuk mendorong otot dada agar lebih menonjol ke depan.
Dengan demikian dasar dari otot dada akan menjadi lebih tebal dan luas sehingga apabila melatih otot dada (pectoralis) dengan latihan press, hasilnya akan lebih optimal. Latihan dengan dumbell dalam posisi berbaring, atau posisi dimana bahu menempel pada bench dan kedua kaki menginjak lantai, beban dipegang lurus diatas dada.Turunkan dumbell kearah belakang kepala sejauh mungkin lalu kembali keposisi semula. Bagi pemula dapat melakukannya dengan bantuan machine pull over.
7. Dumbell Flyes
Latihan ini digunakan untuk melatih otot dada dengan rentang gerakan yang cukup jauh, sehingga efektif untuk membantu meningkatkan massa otot dada bagian luar dan dalam. Beban yang dipergunakan dapat bervariasi hanya perlu diingat agar berhati-hati saat menggunakan beban berat karena melibatkan peregangan otot dada yang mendekati maksimal, di mana pada posisi tersebut otot dada berada dalam posisi biomekanis yang lemah.Sebaiknya menggunakan seorang partner guna membantu menjaga dan mengawasi latihan. Latihan ini dapat dilakukan dalam tiga posisi yaitu bangku incline (posisi kepala lebih tinggi daripada dada), flat bench (posisi kepala sama tinggi dengan dada), atau decline (posisi kepala lebih rendah daripada dada) sesuai dengan kebutuhan.
PROGRAM LATIHAN DADA ADE RAI
LATIHAN
SET
REPETISI
BEBAN (KG)
1. Incline barbell press
1
15
40 + bar (smith machine)
2
10
80  + bar
3
6-8
120 + bar
2. Decline barbell press
1
12
120 + bar
2
8-10
160 + bar
3
6
200 + bar
3. Dumbell press
1
10
60
2
10
60
4. Dumbell flyes
1-3
10
60
5. Pec Deck
1-3
15-20
Mesin
6. Cable Crossover
1
15-20
Mesin
2
15-20
Mesin
3
15-20
Mesin
7. Dumbell Pullover
1-3
10
60
8. Dips
1-3
20
Tubuh
OTOT PUNGGUNG
Otot punggung merupakan bagian tubuh yang kompleks dan luas karena terletak di belakang dan jarang terlihat maka kadang jarang dilatih.Dalam pertandingan binaraga sering sekali seorang atlit keluar sebagai pemenang hanya dikarenakan mempunyai otot punggung yang luar biasa lebar, tebal, dan terdefinisi dengan baik daripada pesaing terdekatnya.
Mempelajari otot punggung dengan ilmu kedokteran tentu akan merepotkan karena otot punggung ini terdiri dari banyak otot, berlapis-lapis, dan saling silang. Dalam dunia binaraga otot-otot punggung hanya difokuskan pada otot punggung bagian luar yang dapat dinilai perkembangannya.
Latihan rowing adalah salah satu latihan untuk ketebalan massa otot punggung. Beberapar otot punggung yang secara langsung menerima stimulasi gerakan ini adalah:
  1. Latissimus dorsii
  2. Teres mayor
  3. Teres minor
  4. Deltoid bagian belakang
  5. Infrasupinatus
  6. Rhomboid
  7. Trapezius
Gerakan latihan ini juga penting dalam olahraga lain seperti senam (gymnastics) terutama saat berlatih dengan ring, high bar, dan uneven bar. Gerakan latihan ini pun mirip dengan gerakan-gerakan dalam olahraga lain seperti bola basket, panahan, berenang, gulat, judo dan panjat tebing.
Latihan lain untuk otot punggung adalah gerakan pulling, di mana gerakan ini menimbulkan rangsangan terhadap otot-otot berikut:
  1. Latissimus dorsii
  2. Pectoralis mayor
  3. Pectoralis minor
  4. Teres mayor
  5. Coracobrachialis
  6. Subscapularis
  7. Rhomboid
  8. Biceps
  9. Triceps
Latihan ini dalam dunia binaraga dan fitnes dikenal sebagai latihan untuk melebarkan otot punggung sehingga membentuk dan sering dinamakan dengan istilah sayap. Latihan ini pun berguna untuk membantu cabang olahraga lain seperti panjat tebing, pesenam dalam semua gerakan menarik (pulling actions) pada bar horizontal dan ring. Latihan inipun berguna untuk menguatkan otot-otot yang diperlukan dalam olahraga renang terutama gaya dada dan gaya kupu-kupu.
Latihan ini bersamaan dengan latihan bahu, akan membantu memperbaiki postur tubuh wanita yang memiliki bentuk pir sehingga menjadi lebih proporsional. Otot punggung yang berkembang dengan baik akan memberi nilai tambah pada pose-pose tubuh bagian atas yang lain seperti rear double biceps pose, selain juga akan memberikan penampilan tubuh yang lebih lengkap secara keseluruhan.
Perkembangan otot punggung dikatakan baik jika selain memiliki otot sayap yang lebar dan tebal, otot punggung bagian bawah yang terdefinisi dengan baik (kering), serta otot punggung bagian tengah yang tebal. Selain itu melakukan stretching dan mengencangkan otot di antara set pada saat berlatih sangat efektif bagi perkembangan otot punggung.
LATIHAN OTOT PUNGGUNG
1. Chin
Untuk melatih otot punggung terutama latissimus dorsii (sayap).Latihan dilakukan dengan menggunakan cengkeraman yang sedikit lebih lebar dari lebar bahu. Hindari genggaman pada bar yang terlalu lebar karena hal ini akan mengurangi tekanan pada otot yang dilatih sehingga efek latihan menjadi berkurang. Tariklah tubuh ke atas sampai dagu sama tinggi dengan telapak tangan. Turunkan tubuh perlahan-lahan.Latihan ini dapat dilakukan dengan banyak variasi pegangan seperti telapak menghadap wajah (reverse grip) atau membelakangi wajah (overhand grip), sedikit lebar atau sedikit sempit.
2. Pulldown
Gerakan ini hampir serupa dengan chin hanya pada gerakan pulldown badan berada dalam posisi statis, dan beban yang ditarik mendekati tubuh. Gerakan latihan ini dapat dilakukan dalam berbagai variasi seperti cengkeraman yang lebar (wide grip), atau sempit (close grip), jatuhnya beban ke depan (front pulldown) atau ke belakang (pulldown behind the neck). Variasi ini dapat dilakukan untuk memberikan stimulus latihan yang lebih menyeluruh. Tip: ketika menarik beban ke bawah bayangkan kedua tulang belikat sedang ditarik untuk bertemu di tengah-tengah punggung bagian atas sehingga latihan menjadi lebih efektif. Gunakan siku untuk menarik beban, bukan dengan kekuatan cengkraman.Serta bayangkan bahwa genggaman tangan pada beban berperan hanya sebagai pengait yang memungkinkan siku lengan melakukan tarikan.
3. Bent over rows
Dengan sedikit  membengkokkan lutut, punggung lurus serta badan agak condong ke depan, cengkeramlah beban sedikit lebih lebar dari bahu lalu tarik beban ke arah badan hingga beban berhenti sedikit di atas pusar. Sudut badan dapat bervariasi, mulai dari sudut 70 derajat sampai 90 derajat (di mana punggung berada sejajar dengan lantai).Dengan tetap menjaga supaya punggung tetap lurus maka tekanan beban dapat jatuh dengan tepat di area punggung bagian atas, trapezius, dan deltoid bagian belakang.Cengkeraman overhand (telapak menghadap ke bawah) mempunyai efek latihan yang lebih baik dari pada underhand (cengkeraman menghadap keatas). Tip: Jangan pernah melengkungkan punggung. Jagalah agar otot perut dan punggung bawah serta pinggang belakang dalam posisi lurus dan terkontrol.
4. Cable row
Latihan ini baik untuk melatih punggung bagian bawah.Genggaman tangan dapat bervariasi seperti dengan spasi genggaman lebar, sedang atau sempit, posisi telapak tangan yang dapat overhand atau underhand.Hal yang penting adalah bahwa punggung tetap lurus saat menarik beban.
5. Deadlift
Latihan ini sangat membantu menambah massa otot secara keseluruhan karena melibatkan sangat banyak otot tubuh dalam melakukan gerakannya. Dimulai pada posisi setengah berjongkok, tariklah beban dari lantai hingga tubuh berdiri sempurna.Turunkan beban ke posisi semula tanpa mengembalikan beban ke lantai, kemudian ulangi gerakan.Perhatikan agar otot punggung selalu lurus baik saat mengangkat beban atau menurunkan beban. Hindari gerakan menghentak karena akan meningkatkan resiko cedera. Latihan ini melibatkan seluruh area otot punggung dengan fokus utama adalah otot punggung bagian bawah dan pinggang belakang.
6. Hyperextension
Fungsi latihan ini yang paling utama adalah meningkatkan kekuatan otot pinggang bagian belakang, atau otot yang menyelimuti tulang punggun erector. Otot ini jarang dilatih akan tetapi sangat sering dipakai dalam aktivitas sehari-hari guna menyangga badan. Akibat yang timbul apabila bagian otot ini tidak dilatih adalah rentan terhadap sakit pinggang apabila terlalu banyak duduk atau harus berada dalam posisi tegak.Kaitkan tumit pada bantalan untuk mencegah tubuh terjatuh saat melakukan latihan. Condongkan tubuh bagian atas perlahan ke depan sampai sekitar 45 derajat ke lantai, lalu tarik tubuh bagian atas sejauh mungkin ke belakang hingga seluruh tubuh dalam satu garis lurus. Perhatikan agar saat menurunkan tubuh, posisi punggung tetap lurus.
7. One arm dumbell row
Merupakan variasi dari bent over barbell row dengan cengkeraman dumbell pada satu tangan. Dengan tangan yang lain bertumpu pada bangku latihan dan berperan sebagai penyangga tubuh saat punggung sejajar dengan lantai. Pandangan lurus ke depan untuk membantu menjaga agar punggung tetap lurus dan tidak membungkuk. Tariklah beban secara vertikal menuju ke iga setinggi mungkin sehingga posisi akhir siku berada sedikit diatas garis pinggang.Kontrol naik turunnya beban dan hindari melepas beban mengikuti gravitasi pada saat menurunkan beban. Tip: Lakukan latihan ini di depan kaca sehingga kita dapat melihat punggung kita tetap datar. Jagalah ketinggian bahu agar tidak berubah hingga kita dapat merasakan gerakan otot punggung dengan baik.
8. Machine row
Merupakan modifikasi dari seated row di mana fitnesmania dan atlit binaraga dapat mengisolasi otot punggung atas tengah, dan atas samping. Secara umum latihan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan satu tangan (one arm) atau dua tangan bersamaan (two arms). Posisi pun bisa diatu, yakni duduk pada bantalan yang tersedia atau berdiri.Hal yang terpenting adalah saat menarik beban ke belakang, upayakan untuk dapat merasakan beban yang ditarik pada area punggung yang sedang dilatih. Jangan mengorbankan tehnik latihan demi mengangkat beban yang lebih berat karena hal ini akan mengurangi efektivitas latihan.
PROGRAM LATIHAN PUNGGUNG ADE RAI
LATIHAN
SET
REPETISI
BEBAN (KG)
1. Deadlift
1
10-20
40 + bar (smith machine)
2
10
120 + bar
3
10
120 + bar
4
10
120 + bar
2. Bent over row
1
10
80 + bar
(reverse and overload)
2
10
120 + bar
3
10
120 + bar
3. Dumbell row (one arm)
1-3
10
50-60
4. Machine row (one arm)
1
10
Mesin
2
10
Mesin
3
10
Mesin
5. Seated cable row
1
10-15
Mesin
2
10
Mesin
3
10
Mesin
6. Chin up
1-2
20
Tubuh
7. Pulldown
1
15-20
Mesin
2
10
Mesin
3
10
Mesin
8. Hyperxtension
1-3
30
Tubuh
OTOT-OTOT LENGAN (arms dan forearms)
Otot lengan terdiri dari biceps, triceps dan forearm. Otot lengan, dada, bahu, dan punggung merupakan otot utama bagi binaraga dalam membangun tubuh bagian atas yang kuat dan memberikan bentuk yang aestetik.Satu keuntungan dari melatih lengan di bandingkan dada dan punggung adalah bahwa otot tangan adalah satu bagian otot yang menarik perhatian.Sehingga muncul anggapan otot lengan yang besar sudah merupakan indikasi bahwa orang yang memilikinya juga memiliki badan yang besar.Jadi biasanya mudah bagi seseorang untuk memacu dirinya untuk melatih otot lengan dengan maksimum.
Akibat populernya pandangan ini, banyak fitnesmania pemula melatih otot lengannya lebih rajin sehingga dengan mudah sudah mendapatkan perkembangan otot lengan yang baik, sementara seluruh bagian tubuhnya masih belum terbentuk.Hal ini terjadi karena secara tidak sadar dirinya memberikan prioritas utama pada perkembangan lengan.Dalam kehidupan sehari-hari lengan secara kebetulan menjadi bagian tubuh yang paling sering dipertontonkan dan paling banyak menarik perhatian.Jadi secara tidak sadar fitnesmania pemula melatih otot lengan dengan konsentrasi dan tenaga penuh.
Namun untuk mendapatkan lengan yang berkualitas untuk seorang atlit binaraga maupun fitnesmania, tidaklah semudah yang dikira.Otot lengan tidak saja harus besar tetapi juga harus bagus bentuknya.Artinya proporsi antara biceps dan triceps yang proporsional yaitu biasanya 2/3 triceps dan 1/3 biceps. Selain itu latihan forearms juga harus disesuaikan dengan lengan bagian atas. Juga yang tidak kalah pentingnya adalah ukuran dan bentuk otot lengan yang proporsional dan seimbang dengan ukuran otot-otot lain di sekujur  tubuh. Untuk mendapatkannya, diperlukan eksekusi jenis-jenis latihan bagi masing-masing bagian otot dan pengaturan agar masing-masing otot mendapatkan porsi latihan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Lengan bagian atas atau upper arms merupakan “show muscle” yang paling sering dipamerkan guna menarik perhatian.Dalam dunia fitnes dan binaraga, otot ini memberikan kesan tersendiri baik dalam pertandingan ataupun dalam aktivitas sehari-hari.Merupakan seni tersendiri untuk melatih otot lengan agar terbentuk dengan sempurna. Berikut adalah manfaat melatih masing-masing bagian lengan baik dalam binaraga atau dalam olahraga lain.
  • Triceps
Dalam fitnes dan binaraga, otot triceps sangat berperan untuk membantu latihan lain yan berupa gerakan “pushing” atau mendorong seperti dalam latihan otot dada dan otot bahu. Otot triceps juga merupakan salah satu elemen yang membuat penampilan seorang fitnesmania maupun atlet binaraga menjadi lebih indah dan kuat, karena 2/3 dari volume lengan atas terdiri dari otot triceps ini. Gerakan mendorong ini pun penting bagi olahraga lain yang melakukan gerakan pressing seperti senam (gymnastics) dengan berbagai alat, renang, tinju, beladiri, dan memukul dalam baseball. Gerakan meluruskan tangan secara eksplosif yang memerlukan bantuan kekuatan triceps terlihat dalam olahraga tennis saat melakukan servis, pukulan karate, melontarkan pukulan “punch” dalam tinju, mengoper bola dalam olahraga bola basket dan yang lainnya.
  • Biceps
Dalam fitnes dan binaraga merupakan otot yang paling sering ditonjolkan, dan melambangkan kekuatan.Biceps perlu dilatih dengan sedemikian rupa agar dapat seimbang dengan triceps. Latihan otot ini membantu menguatkan gerakan menarik “pulling” yang dibutuhkan saat mengangkat tubuh dalam senam high bar, rings dan parallel bar. Pegulat, pejudo, pemanah, atlit panco, atlit dayung juga memerlukan gerakan mencengkeram dan menarik juga memperoleh keuntungan dengan melatih otot ini.
  • Forearms (lengan bawah)
Dalam fitnes dan binaraga otot ini biasanya sudah terlatih secara otomatis karena banyak digunakan saat melakukan latihan otot punggung yang berat seperti pull up, deadlift, barbell row, dan deadlift. Tapi untuk orang tertentu yang merasa pembentukan ototnya kurang optimal, maka otot ini pun perlu dilatih secara khusus. Dalam olahraga lain seperti bola voli, baseball, dan golf, bulutangkis, panahan, tennis, bilyar, squash, golf, baseball dan senam, perkembangan otot ini sangat membantu meningkatkan kualitas permainan dan performa.
Latihan otot lengan
Biceps:
  1. Standing barbell curl
Dengan lengan selebar bahu cengkeramlah beban pada bar.Dengan menjaga agar siku berada dalam keadaan statis, naikan beban mendekati tubuh bagian atas.Turunkan beban dengan terkontrol dan jangan membiarkan badan mengayun baik saat menaikan atau menurunkan beban. Kecenderungan untuk mengayunkan badan sangat besar terutama dengan beban berat dan ketika biceps sudah terlalu lelah untuk menyelesaikan set pada target repetisi. Standing barbell curl ini dapat dilakukan dengan barbell lurus ataupun barbell melengkung (EZ Bar).
Tip: bila kita mendapati bahwa kita cenderung “cheating” dengan mengayunkan badan kita saat mengangkat beban, maka lakukanlah latihan ini dengan punggung menyandar di tembok.
  1. Preacher curl
Dengan posisi lengan dan tangan yang serupa dengan barbell curl, fitnesmania maupun atlit binaraga dapat berlatih otot biceps dengan sebuah “preacher”.Preacher adalah sandaran untuk triceps dalam melakukan latihan curling yang memungkinkan para praktisi fitnes untuk melatih biceps dengan konsentrasi penuh, tanpa dengan bantuan tubuh bagian atas.Tariklah beban menuju dagu sampai biceps berkontraksi penuh.Pemula dan wanita kadang melakukan kesalahan dengan menarik beban terlalu jauh ke belakang yang berarti mengurangi tahanan pada biceps. Tip: walau berlatih dalam posisi duduk, kencangkan otot paha dan panggul saat melakukan gerakan ini. Dengan demikian gerakan akan lebih mampu dilakukan dengan fokus tenaga yang tepat pada biceps.
  1. One arm cable curl
Latihan ini memungkinkan yang melakukannya untuk mengisolasi biceps secara total.Latihan ini juga memungkinkan pergelangan tangan untuk menjauh dari tubuh dengan mendorong kepalan tangan mendekati tubuh.Pada posisi ini, terjadilah puncak kontraksi otot tertinggi sehingga menimbulkan suatu kualitas repetisi yang sempurna.
  1. Concentration curl
Latihan ini dimaksudkan untuk mengisolasi biceps.Bagian terpenting dari latihan ini adalah posisinya yang memungkinkan fitnesmania dan atlit binaraga untuk menyaksikan langsung gerakan merenggang dan otot biceps dengan konsentrasi penuh.Dengan menyaksikan gerakan ini, hubungan antara otak dan otot terbentuk dengan sangat baik sehingga beban latihan tidak perlu terlalu berat.Kurangi ayunan badan agar tekanan beban dapat tetap jatuh pada biceps.
  1. Incline dumbell curl / hammer curl
Latihan ini dilakukan di bangku incline, juga dimaksudkan untuk mengisolasi biceps. Bagian terpenting dari latihan ini adalah fitnesmania dapat merasakan kontraksi maksimal dari biceps sehingga untuk itu beban latihan tidak perlu terlalu berat. Sewaktu mengangkat beban pada gerakan incline dumbell curl, rotasikan beban hingga kepalan tangan menghadap ke atas pada tengah gerakan, dan menghadap tubuh saat mencapai puncak kontraksi. Hal ini menimbulkan rangsangan dan tekanan yang besar pada otot biceps. Pada latihan hammer curl posisi tangan tetap dalam posisi netral (kedua kepal saling berhadapan / menghadap ke dalam).
Triceps:
Triceps adalah otot yang sering terkena beban berat dari latihan pressing seperti pada latihan dada dan latihan bahu. Oleh karena itu sebaiknya gunakan beban yang tidak terlalu berat pada latihan triceps, terutama apabila melatihnya segera sesudah latihan dada atau latihan bahu. Daripada mengejar target beban yang berat, lebih baik untuk mengarahkan konsentrasi pada tehnik latihan yang sempurna dan tekanan maksimal pada otot yang dilatih.
  1. Close grip bench press
Latihan ini adalah latihan pembangun massa otot triceps yang terbaik. Latihannya seperti bench press hanya saja spasi kedua tangan lebih sempit guna memindahkan tahanan dari otot dada ke triceps. Gunakan jarak grip kira-kira sedikit lebih sempit dari lebar bahu (terpisah 12 inci atau 30 cm). Turunkan  beban dengan perlahan, jaga agar siku tetap berada di bawah bar dan sejajar dengan bar. Doronglah beban ke atas kembali lagi ke posisi semula dan ulangi gerakan. Tip: hati-hati untuk tidak terlalu dekat jarak antara kedua telapak tangan saat menggenggam bar. Usahakan agar selalu ada spotter atau training partner.Latihan ini cukup berat dan membutuhkan keseimbangan dan koordinasi dan fitnesmania biasanya dapat menggunakan beban yang cukup berat.
2. Triceps pushdown
Gunakanlah bar yang kecil dan lurus, spasi kedua tangan antara 15-40 cm. Tekanlah bar ke bawah dan lakukan gerakan mengunci saat lengan berada dalam posisi lurus.Pada posisi ini, tahan dan kontraksikan triceps beberapa saat, lalu naikkan bar hingga setinggi dada dan ulangi kembali gerakan. Cara lain untuk melakukan latihan ini adalah dengan menggunakan tambang. Tambang memungkinkan fitnesmania untuk mengkontraksikan triceps semaksimal mungkin dalam posisinya yang alami (kedua kepal tangan saling berhadapan). Tips: jagalah agar siku selalu berada dekat dengan tubuh. Pada latihan triceps pushdown dengan posisi reverse grip (posisi telapak tangan menghadap wajah pada awal gerakan), gulirkan pergelangan tangan kebelakang saat meluruskan lengan. Kontraksi otot akan bertambah dengan teknik ini.
3. Lying triceps extension
Merupakan salah satu latihan triceps terbalik.Dapat menggunakan EZ bar atau straight bar.Sandarlah pada bangku yang sejajar dengan lantai, dengan posisi lengan lurus.Tekuk siku dan turunkan beban secara perlahan dan terkendali sampai beban mendekati kepala.Kembalikan bar ke posisi awal (lengan lurus sepenuhnya) dan kontraksikan triceps.Latihan ini dapat dilakukan dalam berbagai variasi, yakni dengan dumbell, EZ bar, atau straight bar.Pada straight bar posisi telapak tangan juga ada dua macam yaitu overhand grip atau underhand grip.
4. Triceps kickback
Berdiri dengan posisi lutut sedikit bengkok dengan satu kaki berada di depan kaki yang lain. Satu lengan bertumpu pada bench (bangku) dan posisi badan condong ke depan dan lengan yang lain memegang dumbell dengan posisi lengan atas sejajar badan dan lengan bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap lengan atas. Posisi awal ini sangat menyerupai posisi kontraksi puncak pada one arm dumbell row. Doronglah dumbell ke belakang dengan cara meluruskan lengan hingga sejajar dengan lantai, tahan sebentar dan kontraksikan lalu kembali ke posisi semula.
Forearm:
1. Barbell wrist curl
Letakan forearm (lengan bagian bawah di bench) dan biarkan telapak tangan menggantung bebas dan kedua forearm berada pada jarak dekat. Pegang barbell pada posisi telapak tangan menghadap keatas dan pergelangan tangan sejajar lurus dengan forearm.Turunkan barbell dengan membengkokkan pergelangan tangan sejauh mungkin, tahan sebentar lalu naikkan kembali beban hingga telapak kedua kepal tangan menghadap tubuh.
2. Hammer curl
Gerakan ini mirip dengan gerakan dumbell biceps curl biasa, hanya saja kepalan tangan saat menggenggam dumbell menghadap ke badan dan tetap dalam posisi demikian saat beban diangkat.
PROGRAM LATIHAN LENGAN ADE RAI
LATIHAN
SET
REPETISI
BEBAN (KG)
BICEPS
1. Alternate dumbell curl
1
10-15
20
2
10
40
3
3-5
42.5
2. Biceps curl (EZ bar / barbell)
1
10-15
40 + EZ bar
2
10
60 + EZ bar
3
6-8
80 + EZ bar
3. Concentration curl
1
10
20
2
10
25
3
10
30
4. Biceps cable curl
1
10-15
Mesin (progresif)
2
10
Mesin (progresif)
3
6-8
Mesin (progresif)
TRICEPS
1. Triceps pushdown (one arm cable)
1
10-15
Mesin
Dengan overhand grip yang divariasikan
2
10
Mesin (progresif)
dengan reverse grip.
3
10-15
Mesin (progresif)
2. Triceps extension (dumbell)
1
10
15
2
10
20
3
10
25-30
3. Lying triceps extension (EZ bar)
1
10-15
40 + EZ bar
2
10
60 + EZ bar
3
6-10
70 + EZ bar
4. Triceps kick back
1
10
15
2
10
20
3
10
25
FOREARM
1. Barbell / dumbell wrist curl
1
10-15
45
2
10-15
55
3
10-15
60
2. Hammer curl
1
10
20
2
10
25
3
10
30
Catatan:
  • EZ bar =12.5 kg
  • Barbell = 20 kg
  • Progresif = beban secara bertahap ditambah
  • Mesin = dengan menggunakan seluruh beban yang terikat pada mesin yang memiliki pin (selectorized).
  • Jenis latihan diatas tidak selalu dilakukan pada satu sesi latihan (bisa dilakukan hanya sebagian saja).
OTOT KAKI (paha dan betis)
Otot paha terdiri dari otot paha bagian depan dan otot paha bagian belakang. Paha adalah bagian badan yang memiliki otot paling banyak dan paling besar dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya (memiliki presentasi ± 50% dari area seluruh otot tubuh depan). Bagi seorang binaragawan dan fitnesmania, memiliki otot paha yang besar, kuat, dan proporsional sangat penting bagi untuk menciptakan keseimbangan dengan tubuh bagian atas.
Biasanya seorang pemula cenderung untuk lebih memperhatikan dan berkonsentrasi pada perkembangan otot-otot badan bagian atas (otot dada, punggung, bahu, dan tangan). Namun setelah beberapa waktu melakukan latihan secara rutin dan perkembangan otot mulai didapat, maka yang akan terjadi adalah tubuh bagian atasnya bertambah besar dan kuat, sedangkan kakinya jadi terlihat kecil karena kurang / tidak pernah dilatih. Hal ini menyebabkan badan jadi tidak proporsional, bagian atas besar dan kuat, sedang penopangnya yaitu kaki kurang menunjang.Tentu kondisi ini kurang bagus dilihat.
Melatih otot paha biasanya sedikit lebih berat dan melelahkan dibanding melatih jenis otot lain. Seperti yang disebutkan tadi karena otot paha sangat banyak dan besar maka tidak cukup hanya dengan melakukan latihan dengan beban yang berat saja, tetapi juga harus dibarengi dengan jumlah latihan yang sesuai dengan kebutuhan untuk memberikan cukup stress kepada otot paha. Sebab jika melakukan latihan paha tidak maksimal maka stress yang diterima otot juga tidak optimal akibatnya perkembangan otot tidak seperti yang diharapkan.
Dalam melatih otot paha, fitnesmania dan terutama para atlit binaraga sebaiknya melakukan latihan sampai titik maksimal (sampai habis) untuk memperbesar, mempertebal, dan menambah massa otot. Yang dimaksud latihan sampai titik maksimal adalah melakukan angkatan sampai berat maksimum yang dapat diangkat, demikian juga dengan repetisi dengan pengulangan angkatan hingga kaki tidak kuat lagi mengangkat.
Mengingat cara latihannya berat dan melelahkan maka sangat penting jika untuk melakukan latihan ini dengan bantuan seorang mitra latihan. Dengan adanya partner yang membantu, latihan akan terasa lebih aman sehingga memiliki keyakinan lebih tinggi untuk mengangkat beban seberat mungkin dan repetisi sebanyak mungkin. Bahkan biasanya partner latihan menambah semangat dan memberikan dorongan moril yang memungkinkan untuk melakukan latihan hingga titik penghabisan yang lebih tinggi.
Namun harus selalu diingat bahwa sama dengan latihan otot tubuh lain, latihan bagi otot paha pun yang paling penting untuk diperhatikan dan selalu dijalankan adalah melakukan latihan dengan tehnik gerakan yang benar. Untuk minggu-minggu awal mulai melakukan latihan paha sebaiknya angkat saja beban sesuai kemampuan dulu.Lakukan latihan dengan lebih berkonsentrasi pada gerakan-gerakan yang dilakukan.Rasakan bagaimana gerakan latihan mengenai otot yang diinginkan.Setelah cukup menguasai gerakan barulah mulai melatih dengan beban berat dan berkonsentrasi untuk mengembangkan otot.Jika dari awal, sebelum menguasai teknik angkatan dengan benar fitnesmania langsung mencoba mengangkat beban yang berat, akibatnya bukan kaki yang besar dan kuat yang didapat melainkan risiko cedera yang tinggi.
Untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal, fitnesmania dan atlit bianraga perlu melatih otot paha sedemikian rupa agar bentuk dan besarnya sesuai dan proporsional dengan badan bagian atas.Selain melakukan latihan yang benar untuk menambah keindahan, kekuatan dan ukuran otot paha yang maksimal, otot paha yang ideal juga harus memiliki definisi yang jelas antara masing-masing otot.Oleh karena itu pengaturan pola makan yang benar untuk mengurangi kandungan lemak dalam tubuh juga perlu mendapatkan perhatian khusus.
1. Paha depan (quadriceps)
Berbeda dengan binaraga tempo dulu yang sering malas melakukan latihan otot paha (saat ini di Indonesia pun masih banyak yang enggan melakukan latihan), maka untuk membantu menaikan motivasi, perlu diketahui bahwa latihan otot paha merupakan salah satu latihan anabolik secara alami. Secara otomatis akan membantu meningkatkan.
Otot paha depan terbagi dalam 4 bagian utama, sehingga dinamakan “quad”riceps: rectus femoris, vastus lateralis, vastus medialis, dan sartorius. Otot paha depan yang baik merupakan elemen yang penting dalam gerakan melompat, meloncat, menendang dan berlari seperti yang banyak ditemukan pada cabang olahraga bulutangkis, voli, renang, atletik, beladiri, sepakbola, futsal, dan bola basket.
2. Paha belakang (hamstring)
Dalam olahraga binaraga maupun aktivitas fitnes, latihan otot ini membantu menopang latihan lain seperti deadlift, shrug, maupun calf raises. Bagi atlet binaraga dan fitnesmania, latihan otot ini juga penting karena memberikan bantuan dalam mendefinisi otot bagian belakang.
Dalam olahraga lain, latihan ini juga penting seperti dalam olahraga angkat berat seperti clean and snatch, clean and jerk, dan deadlift. Juga membantu dalam olahraga dengan lompatan, senam, dan berbagai gerakan dalam gulat.Otot ini pun sangat penting dalam memulai start dalam olahraga atletik seperti sprint.
Latihan-latihan pada otot paha bagian belakang umumnya juga melatih otot bokong (pinggul) agar menjadi lebih terbentuk dan kuat.Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi wanita yang menginginkan penampilan fisik yang indah dan kencang.
3. Betis (Calves – otot soleus & gastrocnemius)
Dalam melatih otot betis tidak dipisahkan menjadi bagian yang berbeda.Jadi latihan yang dilakukan berlaku untuk keseluruhan otot betis.Binaragawan terutama binaragawan pemula biasanya kurang memberi perhatian terhadap pertumbuhan otot betisnya.Padahal dalam suatu pertandingan otot betis bisa jadi kunci keberhasilan untuk mencapai kemenangan.Otot betis biasanya tidak terlalu baik memberi respon terhadap latihan yang kita lakukan. Walaupun seseorang memiliki genetik otot betis yang besar, namun otot betis baru dikatakan baik jika selain besar ia juga terdefinisi dengan baik. Kesulitan dalam membentuk otot betis terjadi karena pada dasarnya secara alami betis telah mendapat tekanan yang besar dalam kegiatan kita sehari-hari. Karena sering menerima tekanan, otot betis sangat kuat, sehingga jika ia tidak menerima tekanan yang sangat kuat (lebih kuat dari yang biasa diterima) dan intensitasnya tidak tinggi, maka ia tidak akan memberi respon seperti yang kita harapkan. Jadi latihan otot betis baru efektif jika dilakukan sebanyak mungkin dan seberat mungkin.Ketekunan adalah kunci utamanya.
Latihan-latihan otot paha
1. Squats
Merupakan latihan yang sangat baik kalau tidak dikatakan yang terbaik.Dapat dilakukan dengan dua macam yakni dengan smith machine atau dengan beban bebas / free weight.Smith machine sangat membantu menyeimbangkan beban dan baik juga bagi pemula sehingga dapat berkonsentrasi pada otot yang dilatih.Posisi telapak kaki sebaiknya sedikit lebih lebar dari bahu. Tekuk lutut dan turunkan badan sampai sejajar atau lebih rendah dari garis parallel dengan lantai. Kembali keposisi semula.
Tip: Badan jangan terlalu dicondongkan kedepan karena akan sangat membebani punggung bawah dan juga mengurangi tekanan pada paha. Jagalah agar punggung kita senantiasa tegak.
2. Leg press
Merupakan salah satu latihan yang sangat baik untuk membangun massa otot paha sebab otot paha dapat diisolsasi sehingga tidak ada otot lain yang terlibat. Posisi kaki selebar atau sedikit lebih lebar dari bahu dan turunkanlah beban sejauh kita dapat. Hentikan proses penurunan beban ketika pinggang kita menjadi terlalu tertekan atau pinggang kita ikut terangkat dari tempat duduk. Kembali kita dorong beban ke posisi awal.
Tip: Untuk mendapat efektifitas maksimal dari latihan, gunakanlah beban yang memungkinkan otot paha kita untuk melakukan gerakan penuh sampai kebawah atau full range motion. Kadang kita membebani diri dengan beban yang terlalu berat supaya terlihat hebat padahal hasilnya malah menjadi kurang baik karena gerakan yang tidak sempurna.
3. Dumbell lunges
Dengan memegang dua dumbell, ambil langkah panjang dan lakukan gerakan lunges sehingga lutut kakI yang berbeda didepan tertekuk. Dorong kembali ke posisi awal.Ulangi pada kaki yang berlawanan.
4. Leg extension
Latihan ini dapat membantu meningkatkan definisi otot paha bagian depan terutama otot yang berafa tepat diatas lutut. Duduk pada bangku leg extension dan posisikan kaki di belakang bantalan penyangga.Dorong dan ekstensikan kaki (luruskan) setinggi mungkin, tahan sebentar lalu kembali ke posisi semula.
Tip: Jangan melakukan gerakan cheating dengan mengangkat panggul dari tempat duduk. Kita dapat memvariasikan sedikit latihan ini dengan memposisikan tumit agak keluar atau agak kedalam.
Latihan otot paha belakang.
1. Stiff legged deadlift
Dengan menggunakan beban yang tidak terlalu berat dan tetap menjaga agar punggung tetap rata, turunkan beban yang berada didepan badan kita sampai kita rasakan hamstring kita teregang. Dengan sedikit saja menekuk lutut akan membantu kita merasakan latihan ini lebih baik, tapi bagaimanapun jangan sampai membungkukkan punggung karena tekanannya pada hamstring akan berpindah ke punggung bagian bawah terutama daerah pinggang belakang. Latihan ini merupakan latihan yang tidak perlu menggunakan beban yang sangat berat karena merupakan hal yang sukar. Beban yang berat akan memperberat kerja punggung bagian bawah sementara otot hamstring sendiri kurang terlatih.
Tip: jaga agar punggung tetap lurus dan sejajar dengan lantai selama latihan.
2. Leg curl
Telungkuplah pada mesin leg curl dan angkat beban mendekati bokong. Kontraksikan pada puncak gerakan.Bila mencapai failure atau tenaga sudah habis, jangan berhenti, tapi lakukan beberapa gerakan partial (sebagian) yang tidak terangkat penuh.Latihan ini dapat bervariasi antara posisi telungkup dan berdiri.
Latihan otot betis (sama dengan betis diatas)
Dalam melatih otot betis tidak dipisahkan menjadi bagian yang berbeda.Jadi latihan yang dilakukan berlaku untuk keseluruhan otot betis.Binaragawan terutama binaragawan pemula biasanya kurang memberi perhatian terhadap pertumbuhan otot betisnya.Padahal dalam suatu pertandingan otot betis bisa jadi kunci keberhasilan untuk mencapai kemenangan.Otot betis biasanya tidak terlalu baik memberi respon terhadap latihan yang kita lakukan. Walaupun seseorang memiliki genetik otot betis yang besar, namun otot betis baru dikatakan baik jika selain besar ia juga terdefinisi dengan baik. Kesulitan dalam membentuk otot betis terjadi karena pada dasarnya secara alami betis telah mendapat tekanan yang besar dalam kegiatan kita sehari-hari. Karena sering menerima tekanan, otot betis sangat kuat, sehingga j ka ia tidak menerima tekanan yang sangat kuat (lebih kuat dari yang biasa diterima) dan intensitasnya tidak tinggi, maka ia tidak akan memberi respon seperti yang kita harapkan. Jadi latihan otot betis baru efektif jika dilakukan sebanyak mungkin dan seberat mungkin.Ketekunan adalah kunci utamanya.
Latihan-latihan otot betis
1. Standing calf raises
Berdiri pada mesin dengan dudukan tertumpu pada bahu.Berjinjitlah lutut diusahakan pada posisi lurus dan terkunci.Tahan sebentar pada puncak gerakan.Latihan ini terutama fokus pada otot betis bagian luar yaitu gastrocnemius.
Tip: Jangan biarkan punggung kita membungkuk saat latihan ini.
2. Seated calf raises
Serupa dengan standing calf raises hanya dalam posisi duduk. Latihan ini terfokus pada otot kecil dibagian dalam betis yakni otot soleus.
Tip: Jangan mencondongkan badan terlalu ke belakang. Tetaplah duduk tegak dan tekananlah dudukan.
3. Donkey calf raises
Latihan yang cukup efektif untuk membentuk otot betis yang bagus.Latihan ini dilakukan dengan posisi membungkuk dan bebannya adalah orang yang menduduki pinggang orang yang berlatih. Lakukan gerakan yang sama seperti latihan diatas.
LATIHAN KAKI ADE RAI
LATIHAN
SET
REPETISI
BEBAN (KG)
PAHA DEPAN
1. Squats (barbell)
1
10
80 + bar
2
10
120 + bar
3
6-10
160 + bar
2. Leg press (45 derajat)
1
20
80
2
10
160
3
10
240
4
10
320-360
3. Leg extension (one leg at a time)
1
20
Mesin
2
10-15
Mesin (progresif)
3
10
Mesin (progresif)
PAHA BELAKANG
1. Stiff leg deadlift
1
10-15
40 + bar (20)
(dumbell / barbell)
2
10-15
70 + bar (20)
3
10-15
70 + bar (20)
2. Leg curl (standing / lying)
1
15
Mesin
2
10-15
Mesin (progresif)
3
10
Mesin (progresif)
BETIS
1. Seated calf raises
1
30
Beban tetap
2
30
Beban tetap
3
30
Beban tetap
2. Donkey calf raises
1
30
Beban tetap
2
30
Beban tetap
3
30
Beban tetap
3. Standing calf raises
1
30
Beban tetap
2
30
Beban tetap
3
30
Beban tetap
OTOT PERUT (ABDOMINAL)
Otot perut yang baik didapat dari latihan dan diet yang keras. Jika kita hanya diet saja atau hanya latihan perut saja hasil yang didapat tidak akan optimal. Berbeda dengan jenis otot yang lain, otot perut dapat dilatih setiap hari. Semakin sering kita latih semakin baik hasil yang kita dapat.
Latihan untuk otot perut dibagi menjadi tiga yaitu latihan untuk otot perut bagian atas, bagian bawah, dan bagian samping.
LATIHAN PERUT ADE RAI
LATIHAN
SET
REPETISI
1. Hanging leg raises
1
20-30
2
20-30
3
20-30
2. Crunches
1
40
2
40
3
40
3. Sit up
1
40
2
40
3
40
ALTERNATIF
Crunch dengan mesin
1
40
2
40
3
40

Mekanisme kerja jantung

 MEKANISME JANTUNG SEBAGAI POMPA

Secara anatomis jantung terletak dalam rongga mediastinum dari rongga dada (toraks), diantara kedua paru.Selaput yang mengitari jantung disebut perikardium,yang terdiri  atas dua lapisan berikut ini
1.Perikardium Perietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru.
2.Perikardium Viseralis,yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri,yang juga disebut epikardium
                Diantara kedua lapisan selaput tersebut (kantong perikardium),terdapat sedikit cairan pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung saat memompa.Cairan ini disebu cairan perikardium.
                Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan sebagai berikut :
1.Lapisan luar disebut Epikardium atau Perikardium Viseralis.
2.Lapisan Tengah merupakan lapisan berotot,disebut miokardium.
3.Lapisan dalam disebut endokardium.
Struktur Mikro Jantung
Otot jantung terdiri atas sel-sel otot yang sangat khusus yang disebut serat otot .Selain berkontraksi seperti sel-sel otot lain sebagai respon terhadap rangsangan saraf,sel-sel jantung melepaskan sendiri potensial aksinya yang mencetuskan kontraksi.
                Serat otot jantung terdiri atas pita-pita Filamen,protein yang disebut miofilamen yang terletak berangkaian satu sama laen.Setiap pita disebut sarkomer. Sarkomer pada otot jantung berhubungan satu sama lain pada bagian tepinya untuk membentuk suatu area yang disebut dengan diskus interkalatus.Area ini merupakan bagian dengan resistensi rendah sehingga arus listrik dapat lewat.Daerah ini membentuk ikatan yang kuat antar serat,mempertahankan kohesi antar sel sedemikian rupa, sehingga tarikan satu unit kontraktil dapat diteruskan sepanjang sumbunya ke unit disebelahnya.Di sepanjang sisi serat-serat otot dekat diskus,membrane sel serat-serat yang berdekatan menyatu cukup jauh membentuk tempat-tempat pertemuan.Tempat pertemuan ini merupakan jembatan-jembatan bertahanan rendah untuk penyebaran rangsang dari satu serat ke serat lain.
Miofilamen
Filamen-filamen besar di sarkomer terbuat dari protein kontraktil jantung yang disebut miosin.Terbentuk jembatan silang yang berjalan dari filamen myosin ke filamin tipis.Filamen tipis mencangkup protein kontraktil kedua yaitu aktin dan dua protein regulator  tropomiosin dan troponin.Tropomiosin dalam keadaan normal melekat ke setiap molekul aktin sedemikian rupa,sehingga protein tersebut menghalangi daerah di aktin tempat seharusnya jembatan silang miosin melekat agar terjadi kontraksi.Troponin melekat ke tropomiosin dan filament aktin.
                Sel-sel otot jantung(miokardium) membantu dalam memberikan karakteristik yang luar biasa yang kebanyakan dimiliki oleh membran sel  atau sarkolema.Untuk memompa dengan efektif, otot jantung harus mulai kontraksi sebagai unit tunggal.Untuk kontraksi sel-sel miokardium secara simultan,membran sel harus melakukan depolarisasi sesuai waktunya.
Depolarisasi Otot jantung dan pelepasan potensial aksi
Sel-sel otot jantung berkontraksi sendiri karena sel-sel tersebut mengalami depolarisasi spontan,yaitu sel-sel tersebut menjadi bermuatan positif di bagian dalam dibandingkan dengan bagian luar sel.Depolarisasi spontan terjadi karena membrane sel jantung pada keadaan istirahat bersifat permeabel terhadap ion-ion natrium yang bocor di dalam sel dan membawa muatan positif.Sewaktu influks,ion natrium menyebabkan depolarisasi sel sampai pada suatu ambang tertentu,maka saluran natrium menjadi peka terhadap voltase di setiap sel jantung yang terbuka.Hal ini menyebabkan arus besar ion-ion natrium yang bermuatan positif masuk ke dalam sel dan terbentuklah potensial aksi, karena potensial membrane setiap sel lebih cepat menjadi postif di bagian dalam dibandingkan dengan bagian luar.
Influks kalsium kedalam sel otot jantung
Sewaktu potensial aksi terbentuk, saluran-saluran membrane kalsium-natrium membuka dan kalsium masuk ke dalam sitoplasma dari tempat penyimpanannya di reticulum sarkoplasma sel jantung.Saluran natrium-kalsium merupakan saluran yang lambat jika dibandingkan dengan saluran natrium yang lebih cepat membuka.Jalur ketiga bagi kalsium untuk masuk ke dalam sel otot jantung selama potensial aksi adalah melalui tubulus transversus.Jalur –jalur ini merupakan penghubung anatara kompartemen cairan ekstrasel dan intrasel.
Kontraksi otot jantung
Kontraksi otot jantung terdiri atas enam fase berikut ini.
Fase 1 : Peristiwa terjadinya pengeluaran ion kalsium pada lokasi aktif di dalam sitoplasma.
Fase2 : Setelah berada di dalam sitoplasma ion kalsium berikatan dengan molekul troponin.Troponin
  dan tropomiosin bergeser dari molekul aktin sehingga memungkinkan jembatan-silang myosin
untuk bergabung dengan filamen aktin.
Fase3 : Terjadi pengaktifan ATPase dependen –miosin dan ATP terurai menjadi adenosine di posfat(ADP)
                Dan posfat.
Fase4 : Energi yang dibebaskan dari penguraian ATP ini menyebabkan jembatan silang terayun.
Fase5 : Tahap terjadinya reaktivasi myosin.Filamen aktin dan myosin bergeser satu sama lain sehingga
otot jantung dihubungkan satu sama lain di tepi-tepi sarkomer,maka depolarisasi sekelompok sel-sel otot jantung akan menyebar di sekitarnya.
Fase6 : Fase Sarkomer istirahat.

Relaksasi Otot Jantung
Sewaktu ADP dibebaskan dari jembatan silang dan molekul ATP lain berikatan dengan protein myosin,maka jembatan silang myosin terpisah dari aktin.Selama tersedia ion kalsium untuk berikatan dengan troponin,maka siklus akan berulang dan otot akan terus berkontraksi.Pada kenyataannya,selama satu potensial aksi terjadi,banyak siklus jembatan silang dan pergeseran filamen,sehingga yang pada akhirnya menghentikan kontraksi adalah penguraian molekut ATP ketiga yang membebaskan energi untuk memompa kalsium keluar sel otot.Tanpa kalsium,tropomiosin menghambat daerah pada aktin tempat jembatan silang terikat dan tidak ada lagi ATP yang diuraikan oleh ATPase myosin yang membuat ayunan jembatan silang(kontraksi) berhenti.Sel-sel otot jantung kembali ke potensial membrannya semula dan saluran kalium peka voltase terbuka.Kalium yang meupakan ion positif, segera keluar sel dan memulihkan potensial listrik intrasel kembali ke tingkat istirahat yang negatife.


 

C.

Jenis dan Penyebab Kelainan pada Otot
 Otot pun dapat mengalami kelainan.Beberapa kelainan yang terjadi pada otot adalahsebagai berikut.Uraian tersebut merupakan kelainan yang terjadi pada otot.Dengan penjelasan tersebut, kitadapat memberikan usaha preventif untuk menjaga kesehatan otot dan mengantisipasi jikaterjadi kelainan pada otot. Usaha-usaha tersebut antara lain:1.

latihan otot dapat membuat otot menjadi kuat, sehingga dapat terhindar dari atrofi otot;2.

melakukan olahraga secara teratur;3.

aktivitas yang banyak menyebabkan otot lelah sehingga dapat mengakibatkan kram otot,untuk itu kita dapat mengatur aktivitas supaya tidak terjadi gangguan otot;4.

hindarilah stres berat dengan pola hidup yang benar.
http://htmlimg1.scribdassets.com/2jq7madfi81ia6uq/images/7-ee6105a1af.jpg
 

D. Mekanisme kerja Otot
Pernahkah Anda melihat seorang atlet binaragawan?Bentuk badan seorang atletbinaragawan berbeda dengan orang biasa.Ia memiliki otot pada lengan, dada, perut, danpaha yang begitu besar dan keras. Ia memiliki bentuk otot seperti itu karena seringmelakukan latihan fisik pada bagian otot, misalnya angkat beban, skiping, dan sebagainya.Jika seseorang sering mengadakan latihan otot, misalnya senam, lari, atau olahraga lainnya,maka ototnya akan sering berkontraksi, akibatnya otot menjadi besar dan keras. Sebaliknya, jika otot jarang digunakan untuk melakukan latihan fisik, maka otot akan kendur danmengecil. Otot seperti ini disebut
atropi
. Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.Energi untuk berkontraksi diperoleh dari ATP dan kreatin fosfat, tetapi serabut otot hanyamengandung cukup ATP untuk menggerakkan beberapa kekejangan. Sumber tenaga apakahyang dapat menjadi andalan agar ATP terus tersedia? Sumber yang paling baik ialah respirasimolekul-molekul nutrien seluler yang dibawa oleh darah ke serabut.Pada saat berkontraksi, ATP dan kreatin fosfat akan terurai. ATP akan terurai menjadi ADP(
 Adenosin difosfat 
dan energi, ADP akan terurai menjadi AMP (
 Adenosin Monofosfat 
) danenergi. Kreatin fosfat akan terurai menjadi kreatin dan fosfat. Fosfat yang dihasilkankemudian akan bergabung dengan ADP menjadi ATP dan akan mengalami peruraian sepertitersebut tadi.
http://htmlimg2.scribdassets.com/2jq7madfi81ia6uq/images/8-b1b13a3d91.jpghttp://htmlimg2.scribdassets.com/2jq7madfi81ia6uq/images/8-b1b13a3d91.jpg
 
 Rangsangan yang datang dari luar akan ditangkap pertama kali oleh sel-sel saraf. Dari sel-selsaraf, rangsangan ini akan diteruskan ke sel-sel otot. Di dalam otot akan diteruskan padasuatu neurohormon yang sangat peka terhadap rangsang yang disebut
asetilkolin
, sehinggaasetilkolin ini akan terangsang. Akibat dari rangsangan ini, asetilkolin akan terurai, akibatnyaakan terbentuk miogen. Selanjutnya, miogen ini akan merangsang pembentukan aktomiosin.Rangsangan miogen terhadap aktomiosin akan menyebabkan terjadinya kontraksi miofibril


VO2 max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan.
Kita perlu ketahui juga faal dari tubuh manusia.Setiap sel membutuhkan oksigen untuk mengubah energi makanan menjadi ATP (Adenosine Triphosphate) yang siap pakai untuk kerja tiap sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istrahat.Sel otot yang berkontraksi membutuhkan banyak ATP.Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan membutuhkan lebih banyak oksigen.Sel otot membutuhkan banyak oksigen dan menghasilkan CO2. Kebutuhan akan Oksigen dan menghasilkan CO2 dapat diukur melalui pernafasan kita.
Dengan mengukur jumlah oksigen yang dipakai selama latihan, kita mengetahui jumlah oksigen yang dipakai oleh otot yang bekerja.Makin tinggi jumlah otot yang dipakai maka makin tinggi pula intensitas kerja otot.
Tingkat Kebugaran dapat diukur dari volume Anda dalam mengkonsumsi oksigen saat latihan pada volume dan kapasitas maksimum. Kelelahan atlet yang dirasakan akan menyebabkan turunnya konsentrasi sehingga tanpa konsentrasi yang prima terhadap suatu permainan, sudah hampir dipastikan kegagalan yang akan diterima.
Cepat atau lambatnya kelelahan oleh seorang atlet dapat diperkirakan dari kapasitas aerobik atlet yang kurang baik.Kapasitas aerobik menunjukkan kapasitas maksimal oksigen yang dipergunakan oleh tubuh (VO2Max).Dan seperti kita tahu, oksigen merupakan bahan bakar tubuh kita.Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam melakukan setiap aktivitas berat maupun ringan.
Dan semakin banyak oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa-sisa yang menyebabkan kelelahan jumlahnya akan semakin sedikit. VO2Max diukur dalam banyaknya oksigen dalam liter per menit (l/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan dalam kilogram per menit (ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO2 max, seorang atlet yang bersangkutan juga akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa.
Sekalipun memiliki stamina yang istimewa, atlet tetap harus memiliki penguasaan teknik cabangnya dengan baik. Sebab, dengan teknik yang baik, sang atlet akan efisien dalam bertarung. Artinya, sekalipun lawannya memiliki stamina yang istimewa, tetapi teknik pas-pasan, atlet kita yang bakal menang.
Bagaimana mengukur VO2 max ?
Sebagai pertimbangan dalam mengukur VO2 max adalah tes harus diciptakan demikian rupa sehingga tekanan pada pasokan oksigen ke otot jantung harus berlangsung maksimal. Kegiatan fisik yang memenuhi criteria ini harus:
1. melibatkan minimal 50 % dari total masa otot. Aktivitas yang memenuhi criteria ini adalah lari, bersepeda, mendayung.Cara yang paling umum dilakukan dengan lari di Treadmill, yang bisa diatur kecepatan dari sudut inklinasinya
2.Lamanya tes harus menjamin terjadinya kerja jantung maksimal.Umumnya berlangsung 6 sampai 12 menit.
Salah satu alat ukur VO2Max adalah metode Cooper Test, metode ini cukup sederhana, tanpa biaya yang mahal dan akurasinya cukup wajar.Yakni atlet melakukan lari/jalan selama 12 menit pada lintasan lari sepanjang 400 meter.Setelah waktu habis jarak yang dicapai oleh atlet tersebut dicatat.
Rumus sederhana untuk mengetahui VO2Maxnya adalah : Jarak yang ditempuh dalam meter – 504.9) / 44.73.
Contoh : Budi melaksanakan Cooper Test dengan lari selama 12 menit, jarak yang dicapai (2600 meter – 504.9) dibagi 44.73 = 46.83881 mls/kg/min








 
Model pergeseran filamen tadi hanya menjelaskan mekanika kontraksinya dan bukanasal-usul gaya kontraktil. Pada tahun 1940, Szent-Gyorgi kembali menunjukkan mekanismekontraksi.Pencampuran larutan aktin dan miosin untuk membentuk kom-pleks bernamaAktomiosin ternyata disertai oleh peningkatan kekentalan larutan yang cukup besar.Kekentalanini dapat dikurangi dengan menambahkan ATP ke dalam larutan aktomiosin.Maka dari itu, ATPmengurangi daya tarik atau afinitas miosin terhadap aktin. Selanjutnya, untuk dapatmendapatkan penjelasan lebih tentang peranan ATP dalam proses kontraksi itu, kita memerlukanstudi kinetika kimia. Daya kerja ATPase miosin yang terisolasi ialah sebesar 0.05 per detiknya.Daya kerja sebesar itu ternyata jauh lebih kecil dari daya kerja ATPase miosin yang beradadalam otot yang berkontraksi. Bagaimanapun juga, secara paradoks, adanya aktin (dalam otot)meningkatkan laju hidrolisis ATP miosin menjadi sekitar 10 per detiknya. Karena aktinmenyebabkan peningkatan atau peng-akti-vasian miosin inilah, muncullah sebutan aktin.Selanjutnya, Edwin Taylor mengemukakan sebuah model hidrolisis ATP yang dimediasi /ditengahi oleh aktomiosin.Model ini dapat dilihat pada skema gambar 8.Pada tahap pertama, ATP terikat pada bagian miosin dari aktomiosin dan menghasilkandisosiasi aktin dan miosin. Miosin yang merupakan produk proses ini memiliki ikatan denganATP. Selanjutnya, pada tahap kedua, ATP yang terikat dengan miosin tadi terhidrolisis dengancepat membentuk kompleks miosin-ADP-Pi.Kompleks tersebut yang kemudian berikatandengan Aktin pada tahap ketiga.Pada tahap keempat yang merupakan tahap untuk relaksasikonformasional, kompleks aktin-miosin-ADP-Pi tadi secara tahap demi tahap melepaskan ikatandengan Pi dan ADP sehingga kompleks yang tersisa hanyalah kompleks Aktin-Miosin yang siapuntuk siklus hidrolisis ATP selanjutnya. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa proses terkait danterlepasnya aktin yang diatur oleh ATP tersebut menghasilkan gaya vektorial untuk kontraksiotot.
c
.
Mod
e
l u
n
tuk i
n
t
e
r
a
ksi Akti
n
d
an
Miosi
n
 
be
rd
a
s
a
r struktur
n
y
a
 Rayment, Holden, dan Ronald Milligan telah memformulasikan suatu model yangdinamakan kompleks rigor terhadap kepala S1 miosin dan Faktin. Mereka mengamati komplekstersebut melalui mikroskopi elektron.Daerah yang mirip bola pada S1 itu berikatan secaratangensial pada filamen aktin pada sudut 45o terhadap sumbu filamen.Sementara itu, ekor S1mengarah sejajar sumbu filamen.Relasi kepala S1 miosin itu nampaknya berinteraksi denganaktin melalui pasangan ion yang melibatkan beberapa residu Lisin dari miosin dan beberaparesidu asam Aspartik dan asam Glutamik dari aktin.
d
.
e
p
a
l
a-
e
p
a
l
a
Miosi
n
³
be
rj
a
l
an´
s
e
p
an
 j
ang
 
il
amen-f 
il
amen
 
a
kti
n
 Hidrolisis ATP dapat dikaitkan dengan model pergeseran-filamen. Pada mulanya, kitamengasumsikan jika cross-bridges miosin memiliki letak yang konstan tanpa berpindah-pindah,maka model ini tak dapat dibenarkan. Sebaliknya, cross bridges itu harus berulangkali terputusdan terkait kembali pada posisi lain namun masih di daerah sepanjang filamen dengan arahmenuju disk Z. Melalui pengamatan dengan sinar X terhadap struktur filamen dan kondisinyasaat proses hidrolisis terjadi, Rayment, Holden, dan Milligan mengeluarkan postulat bahwatertutupnya celah aktin akibat rangsangan (berupa ejeksi ADP) itu berperan besar untuk sebuah perubahan konformasional (yang menghasilkan hentakan daya miosin) dalam siklus kontraksi
 
otot. Postulat ini selanjutnya mengarah pada model ³perahu dayung´ untuk siklus kontraktil yangtelah banyak diterima berbagai pihak.Gambar 9 menjelaskan tentang tahaptahap siklus tersebut.Pada mulanya, ATP muncul dan mengikatkan diri pada kepala miosin S1 sehingga celahaktin terbuka.Sebagai akibatnya, kepala S1melepaskan ikatannya pada aktin. Pada tahap kedua,celah aktin akan menutup kembali bersamaan dengan proses hidrolisis ATP yang menyebabkantegaknya posisi kepala S1. Posisi tegak itu merupakan keadaan molekul dengan energi tinggi(jelas-jelas memerlukan energi). Pada tahap ketiga, kepala S1 mengikatkan diri dengan lemah pada suatu monomer aktin yang posisinya lebih dekat dengan disk Z dibandingkan denganmonomer aktin sebelumnya.Pada tahap keempat, Kepala S1 melepaskan Pi yang mengakibatkantertutupnya celah aktin sehingga afinitas kepala S1 terhadap aktin membesar.Keadaan itudisebut keadaan transien. Selanjutnya, pada tahap kelima, hentakan-daya terjadi dan suatugeseran konformasional yang turut menarik ekor kepala S1 tadi terjadi sepanjang 60 Angstrommenuju disk Z. Lalu, pada tahap akhir, ADP dilepaskan oleh kepala S1 dan siklus berlangsunglengkap.

P
enga
tur
an
u
n
tuk Ko
n
tr
a
ksi Otot
 Gerakan otot lurik tentu dibawah komando atau suatu kontrol yang disebut impuls saraf motor.
a.
C
a2+
 
menga
tur Ko
n
tr
a
ksi Otot d
engan
pros
e
s y
ang
dit
engah
i ol
eh
Tropo
n
i
n
d
an
 Tropo
m
iosi
n
 Sejak tahun 1940, ion Kalsium diyakini turut berperan serta dalam pengaturan kontraksiotot.Kemudian, sebelum 1960, Setsuro Ebashi menunjukkan bahwa pengaruh Ca2+ ditengahioleh Troponin dan Tropomiosin. Ia menunjukkan aktomiosin yang diekstrak langsung dari otot(sehingga mengandung ikatan dengan troponin dan tropomiosin) berkontraksi karena ATP hanya jika Ca2+ ada pula. Kehadiran troponin dan tropomiosin pada sistem aktomiosin tersebutmeningkatkan sensitivitas sistem terhadap Ca2+. Di samping itu, subunit dari troponin, TnC,merupakan satu-satunya komponen pengikat Ca2+. Secara molekuler, proses kontraksi ini dapatdilihat pada gambar 10.
b.
I
m
puls s
a
r
af 
 
me
l
e
p
a
sk 
an
C
a2+
d
a
ri R 
e
tikulu
m
S
a
r
c
opl
a
s
ma
 Sebuah impuls saraf yang tiba pada sebuah persambungan neuromuskular (= sambunganantara neuron dan otot) akan dihantar langsung kepada tiap-tiap sarkomer oleh sebuah sistemtubula transversal / T. Perhatikan gambar 11.Tubula tersebut merupakan pembungkus-pembungkus semacam saraf pada membran plasma fiber. Tubula tersebut mengelilingi tiap miofibril pada disk Z masing-masing. Denganmelihat gambar 11 maka semua sarkomer pada sebuah otot akan menerima sinyal untuk  berkontraksi sehingga otot dapat berkontraksi sebagai satu kesatuan utuh. Sinyal elektrik itudihantar (dengan proses yang belum begitu dimengerti) menuju retikulum sarkoplasmik (SR).SR merupakan suatu sistem dari vesicles (saluran yang mengandung air di dalamnya) yang pipih, bersifat membran, dan berasaldari retikulum endoplasma. Sistem tersebut membungkus tiap-tiap
 
miofibril hampir seperti rajutan kain. Membran SR yang secara normal non-permeabel terhadapCa2+ itu mengandung sebuah transmembran Ca2+-ATPase yang memompa Ca2+ kedalam SR untuk mempertahankan konsentrasi [Ca2+] bagi otot rileks. Kemampuan SR untuk dapatmenyimpan Ca2+ ditingkatkan lagi oleh adanya protein yang bersifat amat asam yaitukalsequestrin (memiliki situs lebih dari 40 untuk berikatan dengan Ca2+). Kedatangan impulssaraf membuat SR menjadi permeabel terhadap Ca2+.Akibatnya, Ca2+ berdifusi melaluisaluran-saluran Ca2+ khusus menuju interior miofibril, dan konsentrasi internal [Ca2+] akan bertambah. Peningkatan konsentrasi Ca2+ ini cukup untuk memicu perubahan konformasionaldalam troponin dan tropomiosin.Akhirnya, kontraksi otot terjadi dengan mekanisme ³perahudayung´ tadi. Saat rangsangan saraf berakhir, membran SR kembali menjadi impermeabelterhadap Ca2+ sehingga Ca2+ dalam miofibril akan terpompa keluar menuju SR. Kemudian ototmenjadi rileks seperti sediakala.

Otot H
a
lus (S
m
oot
h
Mus
c
l
e
s)
 Makhluk hidup vertebrata memiliki dua jenis otot selain otot lurik yaitu otot cardiac(=kardiak; berhubungan dengan jantung) dan otot halus. Otot cardiac ternyata juga berlurik-lurik sehingga mengindikasikan suatu persamaan antara otot cardiac dan otot lurik. Walaupun begitu,otot skeletal (lurik) dan otot cardiac masih memiliki perbedaan antar sesamanya terutama padametabolismenya. Otot cardiac harus beroperasi secara kontinu sepanjang usia hidup dan lebih banyak tergantung pada metabolisme secara aerobik. Otot cardiac juga secara spontandirangsang oleh otot jantung itu sendiri dibanding oleh rangsangan saraf eksternal (=rangsanganvolunter). Di samping itu, otot halus berperan dalam kontraksi yang lambat, tahan lama, dantanpa melalui rangsang eksternal seperti pada dinding usus, uterus, pembuluh darah besar.Otothalus disini memiliki sifat yang sedikit berbeda dibanding otot lurik.Otot halus atau seringdikatakan otot polos ini berbentuk seperti spindel, tersusun oleh sel sel berinti tunggal, dan tidak membentuk miofibril. Miosin dari otot halus (protein khusus secara genetik) berbeda secarafungsional daripada miosin otot lurik dalam beberapa hal:
b
Aktivitas maksimum ATPase hanya sekitar 10% dari otot lurik 
b
Berinteraksi dengan aktin hanya saat salah satu rantai ringannya terfosforilasi
b
Membentuk filamen-filamen tebal dengan cross-bridges yang tak begitu teratur sertatersebar di seluruh panjang filamen tebal
a.
Ko
n
tr
a
ksi Otot H
a
lus dipi
c
u ol
eh
C
a2+
 Filamen-filamen tipis otot halus memang mengandung Aktin dan Tropomiosin namun tak seberapa mengandung Troponin. Kontraksi otot halus tetap dipicu oleh Ca2+ karena miosinrantai ringan kinase (=myosin light chain kinase / MLCK) secara enzimatik akan menjadi aktif hanya jika Ca2+-kalmodulin hadir. MLCK merupakan sebuah enzim yang memfosforilasi rantairingan miosin sehingga menstimulasi terjadinya kontraksi otot halus. Proses kontraksi otot halussecara kimiawi dapat dilihat pada gambar 12.
 
Konsentrasi intraselular [Ca2+] bergantung pada permeabilitas membran plasma sel otothalus terhadap Ca2+.Permeabilitas otot halus tersebut dipengaruhi oleh sistem saraf involunter atau autonomik.Saat [Ca2+] meningkat, kontraksi otot halus dimulai.Saat [Ca2+] menurunakibat pengaruh Ca2+- ATPase dari membran plasma, MLCK kemudian dideaktivasi. Lalu,rantai ringan terdefosforilasi oleh miosin rantai ringan phosphatase dan otot halus kembali rileks.
Ko
n
tr
a
ksi otot
Kontraksi otot didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupafilament aktin dan filamen miosin..Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkanaktomiosin mengerut (kontraksi).Kontraksi ini memerlukan energi.Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yangtetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energidilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk kekonfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengankedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang.Kemudian simpanan energi miosindilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadirelaksasi.Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor.Ikatanantara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung denganujung miosin.Kemudian siklus tadi berulang Iagi.
Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:1. Origo merupakan tendon yang melekat pada t
ulang yang tidak berubah kedudukannya ketikaotot berkontraksi
2. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi


2.1. Sifat-sifat Struktur Jantung
Otot jantung atau miokardium terbentuk dari otot-otot bergaris seperti otot rangka.Setiap serabut terdiri banyak sel yang saling berhubungan, sehingga apabila satu sel distimuli atau depolarisasi, potensi aksi dengan cepat menyebar ke seluruh sel, menyebabkan jantung bekerja sebagai kesatuan.
Yang membedakan otot jantung dengan otot rangka, otot jantung bekerja tidak dipengaruhi oleh kehendak kita.Jaringan otot jantung memiliki sifat authorhythmicity yang artinya jantung berkontraksi tidak memerlukan adanya impuls dan syaraf, kontraksi jantung disebabkan gelombang depolarisasi yang berasal dari bagian kecil pada jaringan khusus di atrium yan dinamakan Sino Atrial (S-A) node, atau pacemaker. Depolarisasi S-A node secara spontan dengan interval yang teratur.
Jantung terdiri dari empat bilik aurikel atau atria kanan dan kiri dan ventrikel kanan dan kiri yang berat kesemuanya krang dari satu pon.Atrium kanan menerima darah dari superior dan inferior vena cava dan memompanya melalui arteri pulmoner ka paru.Dari sini mengalir terus ke kapiler dan oksigen diserap, sedangkan karbondioksidadiangkut.Darah yang mengandung oksigen dari paru masuk ke atrium kiri melalui vena pulmoner.Kemudian mengalir ke ventrikel kiri dan dipompa ke aorta, dan melalui sistem arteri sistemik ke jaringan kapiler pada berbagai jaringan. Setelah melewati kapiler-kapiler, darah mengalir kembali melalui vena ke atrium kanan lagi melalui dua vena besar,satu dari bagian atas (superior vena cava), dan yang lain dari bagian bawah (inferior vena cava). Pembuluh darah yang dilewati darah dari jantung dinamakan pembuluh darah arteri dan pembuluh darah yang dilewati darah ke jantung dinamakan pembuluh darah vena.
Arteri sistemik berisi darah yang mengandung oksigen sehingga warnanya merah jernih dan sering disebut darah arteri, sedangkan darah vena warnanya lebih gelap berisi darah yang mengandung oksigen.Jadi ada dua sirkulai yang paralel. Sirkulasi pulmoner memberi kesempatan pertukaran gas di dalam paru, dan sirkulai sistemik untuk mempertahankan internal environment yang relatif konstan terhadap terhadap sel di dalam jaringan-jaringan lain.
Karena jantung sangat membutuhkan zat-zat gizi, otot jantung harus cukup dan lebih banyak menerima suplai darah dari pada bagian tubuh lainnya. Koefisien penggunaan oksigen pada suatu tempt sekitar 26%. Sedangkan untuk jantung sekitar 75%, yang berarti bahwa ekstrak oksigen untuk sirkulasi koroner , sekitar tiga kali lebih besar daripada untuk sirkulasi sistemik. Meningkatnya kebutuhan oksigen oleh miokardinal (otot jantung) selama latihan hanya dapat dipenuhi dengan meningkatnya aliran darah koronersecara proporsional. Pada latihan yang sangat berat, aliran darah koroner mungkin dapat meningkat antara empat sampai lima kali diatas keadaan istirahat. Ini dapat dicapai melalui dua cara :
1)      Meningkatnya metabolisme miokardinal selama latihan mempunyai pengaruh langsung terhadap pembuluh darah koroner, sehingga mereka melebar.
2)      Selama latihan, peningkatan tekanan aortik mendorong jumlah darah yang lebih besar ke sirkulais koroner.
2.2. Siklus Jantung
Kerena jantung berdenyut secara otomatis, kita dapat memahami fisologi jantung dengan pemahaman siklus tunggal jantung, yaitu, semua peristiwa yang berkaitan dengan denyut jantung.Pada setiap siklus jantung, perubahan tekanan darah terjadi karena atrium dan ventrikel secara bergantian kontraksi dan relaksasi, dan darah mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke bertekanan rendah.Karena otot dinding ruang jantung berkontraksi, tekanan cairan di dalamnya bertambah.Dalam satu sklus normal jantung, dua atria kontraksi sedang dua ventrikel relaksasi.Kemudian, ketika kedua ventrikel kontrksi, dua atria relaksasi.Istilah sistole (kontraksi) mengacu pada fase kontraksi, fase relaksasi adalah diastole (dilatasi).Satu siklus jantung terdiri dari satu sistole dan diastole dari kedua atria ditambah satu sistole dan diastole kedua ventrikel. Siklus jantung orang dewasa yang sedang istirahat dapat dibagi menjadi tiga fase utama :
1)      Perioda relaksasi. Pada akhir satu denyut jantng ketika ventrikel mulai relaksasi, keempat ruang jantung ada dalam keadaan diastole (dilatasi).Ini adalah awal dari perioda relaksasi.Repolarisasi serabut-serabut otot ventrikel mulai relaksasi.Karena ventrikel relaksasi, tekanan di dalam ruang jatuh, darah mulai mengalir balik dari arteri pulmonalis dan aorta ke ventrikel.Aliran darah ini mendorong balik katub semilunar, sehingga katub ini menutup.Akibat penutupannya katup semilunar menimbulkan benturan yan disebut dicrotic wave pada pangkal lengkung aorta.Dengan menutupnya katub semilunar, ada sedikit jarak waktu ketika volume darah ventrikel tidak berubah karena kedua katub semilunar dan atrio ventrikular menutup.Perioda ini disebut relaksasi isovolumetri.Karena ventrikel terus relaksasi, ruang di bagian dalam meluas, karena tekanan dengan cepat turun.Ketika tekanan ventrikel jatuh di bawah tekanan atria, katub atrioventrikular membuka, dan ventrikel mulai menutup kembali.
2)      Pengisian ventrikel. Pengisian utama ventrikel terjadi tepat setelah katup atrioventrikular membuka.Sepertiga pengisian waktu pengisian ventrikel dikenal sebagai periode pengisian cepat ventrikel.Sepertiga waktu kedua disebut diastasis, volumenya kecil.Sistole atria terjadi pada sepertiga terakhir dari perioda pengisian ventrikel.Pada akhir diastole ventrikel, adakira-kira 130 ml darah dalam setiap ventrikel. Volume darah ini disebut volume akhir diastolik (end diastolic volume = EDV). Karena sistole atria hanya menyumbang 20 – 30%keseluruhan volume darah dalam ventrikel, kontraksi atria bukan kebutuan mutlak aliran darah pada laju normal jantung.Selama periode pengisian, katup atrioventrikular membuka dan katup semilunar menutup.
3)      Kontraksi vebtrikel (sistole). Mendekati akhir sistol atria, impuls dari nodus SA masuk melalui nodus AV ke dalam vebtrikel, yang menyebabkan ventrikel depolarisasi.Kemudian kontraksi ventrikel mulai, dan darah mendorong katup atrioventrikular menutup dengan kuat. Selama kira-kira 0,05 detik, keempat katup menutup lagi. Perioda ini disebut kkontraksi isvolumetri. Selama waktu ini serabut-serabut otot jantung kontraksi dengan kuat, tetrapi belum memendek karena ia sangat sukar menekan setiap cairan, termasuk darah. Kontraksi otot ini adalah isometri (sama panjang). Karena tidak ada jalur aliran bagi darah, volume ventrikel dipertahankan sama (iso volumetri). Karena kontraksi ventrikel berlanjut, tekanan dalam ruang jantung naik tajam.Tekanan ventrikel ini melebihi tekanan aorta (± 80 mmHg) dan tekanan ventrikel kanan naik di atas tekanan pada arteri pulmonalis (±15 – 20 mmHg), kedua katub semilunar membuka, dan pengeluaran darah dari jantung mulai. Periode ini disebut pengeluaran ventrikel dan berlangsung selama ± 0,25 detik, sampai ventrikel melai relaksasi. Kemudian katup semilunar menutup dan periode relaksasi dimulai. Volume darah yang tetap tinggal dalam ventrikel setelah sistol disebut dengan volume akhir sistolik (end sistolic volume = ESV), ± 60 ml.
2.3.      Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
2.4. Cadangan Jantung
Cadangan jantung (cardiac reserve) adalah perbandingan antara keluaran jantung maksimum seseorang pada saat aktif dan keluaran jantung sewaktu istirahat. Gambaran rata-rata adalah empat atau lima kali sewaktu istirahat. Seorang atlet hebat dapat mempunyai cadangan jantung tujuh – delapan kali saat istirahat.Orang dengan penyakit jantung parah bisa mempunyai sedikit atau tak punya cadangan jantung, yang membatasi kemampuannya melakukan tugas hariannya.Jantung sehat memompa keluar semua darah yang memasuki ruang jantung selama diastol. Saat istirahat, 50 – 60% total volume yan dikeluarkan, sebab 40 – 50% tetap tinggal dalam ventrikel setelah setiap kontrksi. Dengan demikian volume sekuncup (volume denyutan = stroke volume) seimbang dengan selisih volume akhir diastolik ventrikel (EDV) dan volime akhir sistolik ventrikel (ESV).
Tiga faktor penting pengatur volume sekuncup pada keadaan berbeda, dan menjamin ventrikel kiri dan kanan memompa sejumlah volume darah yang sama :
1)      Preload, tingkat peregangan serabut jantung sebelum kontrksi (tingkat pengisian ventrikel sebelum kontrksi).
2)      Kontraktilitas, kekuatan dinding ventrikel berkontrksi penuh.
3)      Afterload, rata-rata tekanan darah dalam aorta atau asteri pulmonalis yan melawan tekanan darah yang dipancarkan dari ventrikel.
2.5. Gabungan Respon Didalam Latihan
Penyesuaian bahan-bahan kimia, persyaratan dan hormonal sebelum dan selama latihan seperti terlihat dalam tabel di bawah ini.Pada permulaan latihan (dan bahkan sebelum latihan dimulai), perubahan kardiovaskuler dimulai dari syaraf pusat di atas bagian medulla.Penyesuaian ini memberikan peningkatan yang berarti didalam meningkatnya laju dan kekuatan pemompaan jantung, seperti perubahan yang dapat diramalkan aliran darah regional yang berbanding dengan beratnya latihan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuluh darah balik juga sama pentingnya seperti pengaturan aliran darah arteri. Kerja otot dan ventilatori dan pengerasan vena itu sendiri (mungkin diperantarai oleh aktivitas simpatetik) segera meningkatkan kembalinya darah ke ventrikel kanan.Kenyataannya, seperti meningkatnya curah jantung, tonus vena juga meningkat secara proporsional pada otot yang bekerja maupun pada otot yang bekerja maupun pada otot yang tidak bekerja (McArdle, W.D., dkk., 1986).Dengan penyesuaian ini, keseimbangan antara curah curah jantung dan pembuluh darah balik tetap dipertahankan.Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran darah didalam sistem vena, terutama sangat penting didalam latihan (yang dilakukan dengan berdiri atau duduk) karena berpengaruh gravitasi cenderung melawan tekanan vena pada anggota tubuh (lengan dan tungkai).
Tabel gabungan penyesuaian bahan-bahan kimia, persyaratan dan hormonal sebelum dan sesudah latihan sebagai berikut :
Keadaan
Aktivitas
Respon
Respon yang mendahului sebelum latihan.
Aktivitasi motor korteks dan bagian yang lebih tinggi dari otak menyebabkan peningkatan aliran simpatetik dan hambatan timbal balik dari aktivitas parasimpatik
Percepatan denyut nadi meningkatnya kontraktilitas miokardinal; vasodilatasi pada otot rangka dan otot jantung (serabut-serabut kolinergenik); vasokonstriksi dibagian lain, terutama kulit, usus, limpa dan ginjal (serabut-serabut andrenergenik) tekanan Arteri meningkat.
Selama
Aliran kolinergenik simpatetik berlangsung terus; terjadinya perubahan keadaanmetabolik lokal, sehingga menyebabkan hipoksia, PCO2 meningkat ADP meningkat, Mg2+ meningkat, CO3+ meningkat dan temperatur meningkat
Dilatasi pembuluh darah otot lebih jauh
Latihan
Aliran adrenergenik simpatetik berlangsung berlangsung terus, bersama dengan epinefrin dan non epinefrin dari medulla oblongata
Kontraksi yang bersamaan pada pembuluh darah jaringan yang tidak aktifuntuk mempertahankan perfusi tekanan melalui sistem arteri kekerasan pembuluh darah vena untuk mengurangi kapasitasnya
2.6. Curah Jantung Pada Waktu Istirahat
Curah jantung adalah merupakan indikator untama dari kapasitas fungsi sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan darah selama melakukan kegiatan fisik.Curah jantung pada waktu istirahat sangat berfariasi.Karena banyak dipengaruhi oleh keadaan emosi yang sangat merubah aliran kortikol ke syaraf yang mempercepat denyut jantung.Tetapi rata-rata volume jantung keseluruhan yang dipompakan oleh ventrikel kiri setiap menitnya sekitar 5 liter. Jumlah ini sama dengan orang yang terlatih dan tidak terlatih. Curah jantung rata-rata 5 liter itu biasanya dicapai apabila denyut nadi 70 kali per menit bagi orang yang tidak terlatih.Sedangkan orang yang terlatih denyut nadi istirahatnya 45 kali per menit.Karena curah jantung pada waktu istirahat antara orang yang terlatih dengan orang yan tidak terlatih juga sama-sama 5 liter maka penurunan denyut nadi harus diimbangi oleh meningkatnya isi sekuncup, agar curah jantung normal.
2.7. Curah Jantung Selama Latihan
Aliran curah meningkat secara proporsional dengan meningkatnya intensitas latihan. Apabila melakukan latihan pada taraf 40 – 60% dari kapasitas maksimal, curah jantung pada orang yang terlatih bisa 30 liter per menit, bahkan curah jantung maksimal dapat dicapai 40 liter per menit, sedangkan pada orang yang tidak terlatih, memiliki kemampuan kerja dan curah jantung maksimal yang lebih rendah (sekitar 20 – 25 liter per menit). Karena isi sekuncup orang yang tidak terlatih sekitar 100 ml darh per denyut, sedangkan orang yang terlatih bisa mencapai 200 ml per denyut.
Perubahan curah jantung seperti yang diterangkan sebelumnya untuk laki-laki dan perempuan.Tetapi kalau dibandingkan dengan laki-laki, perempuan cenderung memiliki curah jantung sedikit lebih tinggi.Hal ini disebabkan karena perempuan memiliki kapasitas lebih tinggi sehingga yang diangkut oleh darah lebih kecil dibanding laki-laki, karena kapasitasnya lebih rendah.
2.8. Isi Sekuncup Didalam Latihan
Jantung atlet dayatahan memiliki isi sekuncup jauh lebih besar daripada isi sekuncup orang yang tidak terlatih dengan umur yang sama , baik pada waktu istirahat maupun pada waktu latihan. Bagi orang yang terlatih maupun yang tidak terlatih, peningkatan isi sekuncup paling besar terjadi pada masa transis, dari waktu istirahat kelatihan yang moderat pada posisi tegak (berdiri ataupun duduk).Dengan semakin meningkatnya intensitas latihan, tidak banyak mempengaruhi peningkatan isi sekuncup.Isi kuncup menjadi maksimal apabila beban kerja atau intensitas latihan pada tingkat 40 – 50% dari konsumsi oksigen maksimal.Ini biasanya denyut nadi maksimal 110 – 120 denyut per menit. Isi sekuncup tidak akan menurun dengan semakin meningkatnya intensitas latihan. Walaupun denyut nadi menjadi cepat pada saat latihan semakin intensif, namun masih cukup waktu bagi ventrikel untuk diisi selama diastole, sehingga isi sekuncup tidak berkurang.Pada orang yang tidak terlatih, hanya sedkit terjadi peningkatan isi sekuncup pada masa transisi dari waktu istirahat kewaktu latihan.Bagi orang-orang yang tidak terlatih, peningkatan trbesar adalah pada curah jantung yang disebabkan oleh percepatan atau pertambahan cepatnya denyut nadi.Sedangkan bagi atlet daya tahan, peningkatan denyut nadi dan isi sekuncup untuk memperbesar curah jantung.
2.9. Penyebaran Aliran Darah
Di dalam tabel dibawah ini menunjukkan kira-kira presentase dari total curah jantung yang disebarkan ke otot rangka dan organ-organ lain, pada saat istirahat dan selama latihan. Pada waktu istirahat, kira-kira 20% dari aliran darah total sistemik disebarkan ke otot, sebagian besar ke organ-organ dalam (alat-alat pencernaan, hati, limpa dan ginjal), jantung dan otak. Selama latihan, penyebaran kembali aliran darah,otot-otot yang aktif menerima bagian yang terbesar dari curah jantung. Tetapi, selama latihan yan maksimal otot yan bekerja paling banya hanya menerima 85 – 90% dari aliran darah total.Ini berarti bahwa dengan curah jantung 25 liter per menit, lebih dari 33 liter darah mengalir ke otot.
Kalau berlatih di tempat yang panas dan apabila temperatur rektal mencapai level kritis, aliran darah ke kulit meningkat dengan hebat dan jumlah darah yang tersedia untuk otot yang sedang bekerja semakin berkurang.
Tabel
Penyebaran Alirab Darah ke Berbagai Organ Tubuh
Pada Waktu Istirahat dan Selama Latihan
Dalam mililiter dan persentase dari Total Aliran Darah
Keadaan
Otak
Jantung
Otot
Kulit
Ginjal
Alat Pencernaan
Organ lain
Total
Istirahat
750
(13%)
250
(4%)
1200
(21%)
500
(8,5%)
1100
(19%)
1400
(24%)
600
(10,5%)
5800
(100%)
Latihan ringan
750
(8%)
350
(3,5%)
4500
(47%)
1500
(16%)
900
(9,5%)
1100
(11,5%)
400
(0,5%)
9500
(100%)
Latihan berat
750
(4%)
750
(4%)
12500
(72%)
1900
(11%)
600
(3,5%)
600
(3,5%)
400
(2%)
17500
(100%)
Latihan maksimal
750
(3%)
1000
(4%)
22000
(88%)
600
(2,5%)
250
(1%)
300
(>1%)
100
(<1%)
25000
(100%)
2.10. Aliran Darah ke Otot Jantung
Darah yang mengalir ke otot rangka pada wktu melakukan latihan fisik bisa meningkat sampai 22 liter atau lebih, sedangkan padawaktu istirahat 1 – 2 liter pe menit. Respon ini mendukung kebutuhan akan oksigen yang sangat besar pada otot yang sedang bekerja. Begitu juga dengan otot jantung, darah yang mengalir pada waktu istirahat hanya 250 ml dan menjadi 1000 ml selama kerja maksimal. Otot jantung menkonsumsi atau menyerap oksigen sekitar 70 – 75% dari oksigen yang tersedia pada waktu istirahat, sedangkan otot rangka menyerap sekitar 25% dari oksigen yang tersedia.
Jadi tidak hanya aliran darah yang meningkat secara dramatis di dalam otot rangka selama malakukan latihan, tetapi daya serap oksigen mengalami peningkatan yang sangat besar.
2.11. Aliran Darah ke Organ-organ Tubuh lainnya
Sesuai dengan tabel, beberapa organ tubuh lainnya yang mendapat pembagian darah selama latihan :
  1. aliran darah ke otak tetap konstan, baik pada waktu istirahat maupun pada berbagai tingkat latihan
  2. aliran darah ke ginjal berkurang, tetapi tidak berhenti
  3. aliran darah ke kulit meningkat dengan semakin meningkatnya intensitas latihan, tetapi pada latian maksimal aliran darah ke kulit menurun.

SISTEM KARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sekarang olahraga sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat.Bukti nyata, banyaknya bermunculan pusat-pusat olahraga serta dipenuhinya fasilitas umum olahraga oleh masyarakat yang ingin berolahraga. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya sekedar kebutuhan, namun sudah menjadi gaya hidup. Pada umumnya mereka yang melakukan olahraga untuk menjaga kebugaran serta menjaga kesehatan, akan tetapi tidak sedikit juga mereka yang melakukannya karena hobi ataupun mencari prestasi dibidangnya.
Pada perkembangannya, banyak masyarakat melakukan olahraga yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Olahraga semacam ini dapat diartikan sebagai olahraga kesehatan., Olahraga kesehatan memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu intensitas serta bebannya homogen, submaximal, serta tidak boleh ada unsur kompetisi didalamnya.
Manfaat melakukan olahraga secara teratur dan terprogram sesuai dengan prinsip-prinsip latihan telah diinformasikan secara luas dalam berbagai artikel kesehatan maupun artikel populer serta jurnal-jurnal kesehatan. Diantara manfaat itu antara lain, olahraga dapat mencegah obesitas, diabetes mellitus, hyperlipidemia, stroke, dan hipertensi.
Olahraga, jantung dan pembuluh sangat erat kaitannya karena jantung merupakan organ vital yang memasok kebutuhan darah ke seluruh tubuh.Dengan meningkatnya aktivitas fisik karena berolahraga secara otomatis tubuh memerlukan pasokan oksigen yang lebih. Kebutuhan ini akan dipenuhi oleh jantung dengan meningkatkan aliran darahnya. Hal ini juga direspon pembuluh darah dengan melebarkan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga akan berdampak pada tekanan darah.


BAB II
ISI

A. PENGERTIAN
1. Olahraga
Secara umum, olahraga adalah aktivitas yang sengaja dilakukan seseorang yang meluangkan waktu untuk melatih tubuhnya, tidak hanya secara jasmani seperti melatih kekuatan otot dan tubuh tetapi juga kerohanian yang difokuskan untuk menjaga keseimbangan pikiran bagi pelaku olahraga.
Olahraga juga berarti kesungguhan kita dalam memberikan perhatian lebih pada proses latihan agar apa yang kita lakukan sesuai dengan target yang diharapkan dan tidak memberikan kesan membuang waktu atau menjadi beban untuk dilakukan secara berkesinambungan.

2. Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena jika dilihat dari bentuk dan susunanya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan/ bekerja secaara tak sadar (dipengaruhi oleh susunan syaraf otonom). Jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis, disebelah bawah agak runcing disebut apeks kordis. Jantung terletak didalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), di sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma dan pangkalnya terdapat dibelakang bagian kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae, pada tempat ini teraba adanya pukulan jantung yang disebut Iktus Kordis.
Jantung berukuran lebih kurang sebesar kepalan tangan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu serambi kiri (atrium sinistra), serambi kanan (atrium dekstra), bilik kiri (ventrikel sinistra), bilik kanan (ventrikel dekstra). Pada jantung terdapat katup yang berfungsi mencegah darah kembali saat terjadi kontraksi yaitu:
1. Valvula trikuspidalis: mencegah darah yang berada pada ventrikel dekstra kembali ke atrium dekstra
2. Valvula bikuspidalis: mencegah darah yang berada pada ventrikel sinistra kembali ke atrium sinistra pada saat terjadi kontraksi .
3. Valvula semilunaris arteri pulmonalis. Terletak antara venrtikel dekstra dengan arteri pulmonalis.
4. Valvula semilunaris aorta. Terletak antara ventrikel sinistra dengan aorta.
http://2.bp.blogspot.com/_R_gGEKnvt5k/SvbKxbws08I/AAAAAAAAAA4/YGGLgp0Un1I/s320/RheumaticHeartDisease.jpg
Gambar 1. Stuktur jantung
Jantung sama dengan sel jaringan organ lainnya, sel jantung juga memerlukan energi untuk menjalankan fungsinya. Arteri coronaria adalah pembulu darah yang menyuplai darah kejantung, untuk memenuhi kebutuhan jantung.
B. Mekanisme Jantung
Jantung adalah motor dari system peredaran darah, Jantung berfungsi mengedarkan darah ke seluruh tubuh, membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh dan mengangkut semua zat buangan untuk dikeluarkan dari tubuh. Jantung merupakan organ berongga dan berotot yang memompa semua darah; sekitar 4-5 liter; ke seluruh tubuh sekitar satu putaran per menit.Darah mengalir melalui jaringan pembuluh yang mencapai semua bagian tubuh.Arteri membawa darah dari jantung ke pembuluh-¬pembuluh yang lebih kecil, lalu ke kapiler-kapiler, dan kemudian berbalik memasuki jaringan vena, yang membawa darah kembali ke jantung.
Jantung adalah organ yang paling vital .Tanpa henti memompa oksigen dan nutrisi melalui darah ke seluruh tubuh.Jantung kita berdetak 100 ribu kali per hari atau memompa sekitar 2000 galon per hari.Ketika berdetak, jantung memompa darah melaui pembuluh-pembuluh darah ke seluruh tubuh.Pembuluh-pembuluh ini sangat elastis dan bisa membawa darah ke setiap ujung organ tubuh kita.
Dalam kerjanya jantung mempunyai 3 periode:
1. Periode konstriksi (systole)
Suatu keadaan dimana jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup.
2. Periode dilatasi (diastole)
Suatu keadaan dimana jantung mengembang.
3. Periode istirahat
Yaitu waktu diantara systole dan diastole dimana jantung berhenti kira-kira detik. Pada keadaan istirahat jantung akan menguncup sebanyak 70-80 kali/menit. Pada tiap kontraksi jantung akan memompakan darah 60-70 cc
Keadaan ini berbeda dengan jantung orang yang terlatih 200 cc ini dipengaruhi oleh kekuatan kontraksi otot jantung terutama ventrikel.

C. System Kardiovaskuler Dalam Olahraga
Latihan fisik dapat memberikan perubahan pada semua fungsi system tubuh.Perubahan yang terjadi pada saat latihan berlangsung disebut respon.Sedangkan perubahan yang terjadi akibat latihan yang terus-menerus dan terprogram sesuai dengan prinsip-prinsip latihan disebut adaptasi.Kencangnya detak jantung saat berolahraga merupakan respon dari jantung, namun setelah lama berlatih maka perlaan-lahan detak jantung menjadi stabil karena kekuatan otot jantung bertambah untuk memompakan daarah ini merupakan adaptasi jantung terhadap latihan fisik yang dijalani.Semakin berat aktifitas fisik yang dilakukan saat berolahraga maka semakin besar kebutuhan oksigen didalam tubuh, untuk mengimbangi hal tersebut jantung dan system peredaran darah harus bekerja lebih.untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrien yang semakin meningkat di jaringan, dengan sisa hasil metabolitan yang banyak seperti asam laktat dan benda-benda keton yang mesti dikeluarkan dari dalam tubuh., dimulai dengan perubahan fisiologis dan dalam waktu yang relative lama akan terjadi perubahan morfologis yang lebih konsisten.
Dengan seringnya jantung diberi beban latihan yang terus-menerus dan berkesinambungan secara otomatis otot jantung beradaptasi sehingga kekuatan jantung dalam memompakan darah menjadi lebih meningkat dibanding sebelum latihan, karena kinerja jantung menjadi lebih baik maka suplai oksigen bagi organel-organel lainnya tercukupi dengan sendirinya organel-organel tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya menjadi lebih baik.

Beberapa manfaat olahraga terhadap kinerja jantung
1.Memperlancar pemasokan darah ke seluruh tubuh
Keadaan jantung pada orang yang berolahraga (terlatih) jauh berbeda dengan orang yang tidak berolahraga. Jantung orang yang tidak berolahraga (tidak terlatih) biasanya dalam satu kali denyutan volume darah yang dapat dipompakan 70 cc sedangkan bagi yang terlatih dapat mencapai 200 cc, ini dipengaruhi oleh kekuaatan kontraksi otot jantung terutama ventrikel. Dengan demikian pasokan darah keseluruh tubuh menjadi lancar, Karena meningkatnya volume darah yang dapat dipompakan dalam satu kali denyutan (strocke volume)

2.Memperbaiki kesehatan seksual.
Dengan tetap aktif melakukan olahraga yang memacu fungsi kardiovaskuler serta melakukan latihan beban, dapat terhindar dari hilangnya hormon testoteron, yang akan terjadi karena bertambahnya berat badan (di atas berat badan ideal).karena berat badan mempengaruhi prokdusi hormone tersebut. Dengan Olahraga juga dapat memperbaiki aliran darah menuju daerah genital sehingga organ tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

3. Meredam Hipertensi
Tinggi-rendahnya tekanan darah ditentukan oleh tekanan darah sistolik (tekanan darah paling tinggi ketika jantung berkerut memompa darah ke dalam arteri) dan tekanan darah diastolik (tekanan darah ketika jantung istirahat sekejap di antara dua denyutan).Keduanya diukur bersama dan hasilnya dituliskan dengan pola angka tekanan darah sistolik/diastolik.Contohnya, 120/80 mmHg.Denyut jantung sendiri berlangsung antara 60 - 80 denyut per menit.
Dikatakan normal bila tekanan darah sistolik kurang dari 130 mmHg dan yang diastolik kurang dari 85 mmHg.Normal tinggi jika tekanan darah darah sistoliknya 130 - 139 mmHg dan diastoliknya 85 - 89 mmHg.Apabila tekanan darah sistoliknya 140 mmHg atau lebih dan diastoliknya 90 mmHg atau lebih, maka termasuk tinggi.Tekanan darah tinggi (hipertensi) termasuk penyakit yang ditakuti.Penyakit ini disebut silent killer karena sering tidak memberikan gejala apa-apa.
Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang, atau mengikuti aktivitas erobik lainnya, tekanan darah akan naik cukup banyak. Misalnya selama melakukan latihan-latihan fisik yang keras, tekanan darah sistolik dapat naik menjadi 150 - 200 mmHg dari tekanan sistolik ketika istirahat sebesar 110 - 120 mmHg. Sebaliknya, segera setelah latihan selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan berlangsung selama 30 - 120 menit. Penurunan ini terjadi karena pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi. Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. Kalau dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan seringnya jantung diberi beban latihan yang terus-menerus dan berkesinambungan secara otomatis otot jantung beradaptasi sehingga kekuatan jantung dalam memompakan darah menjadi lebih meningkat dibanding sebelum latihan, karena kinerja jantung menjadi lebih baik maka suplai oksigen bagi organel-organel lainnya tercukupi dengan sendirinya organel-organel tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya menjadi lebih baik.
Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh.Diantara banyak manfaat olahraga, salah satunya adalah bahwa olahraga dapat meningkatkan kerja jantung dan pembuluh darah. Respon fisiologis terhadap olahraga adalah meningkatnya curah jantung yang akan disertai meningkatnya distribusi oksigen ke bagian tubuh yang membutuhkan.


DAFTAR PUSTAKA

Bafirman, 2007.Buku Ajar Fisiologi Olahraga. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

Bafirman & Apri Agus, 2008.Buku Ajar Pembentukan Kondisi Fisik. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragan Universitas Negeri Padang.

Administrator, 2008. Sistem Kardiovaskuler (on line).( http://www.edusehat.com , diakses 27 Desember 2008)

Atlit, 2008. Manfaat Olahraga No Comments (on line).
( http://geraksehat.wordpress.com, diakses 27 Desember 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar