Kamis, 02 Januari 2014

Filsafat Ilmu Keolahragaan Olahraga Tubuh (Tubuh Sebagai Objek)


Tugas Makalah Filsafat Ilmu Keolahragaan
Olahraga Tubuh (Tubuh Sebagai Objek)

MAKALAH
168865_1602862384024_1010020558_31326602_4039824_n
 






MOHAMAD HABIBI
116484002

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEOLAHRAGAAN
2013

Tugas Makalah Filsafat Ilmu Keolahragaan
Olahraga Tubuh (Tubuh Sebagai Objek)


MAKALAH

Diajukan kepada Dosen Filsafat Ilmu Keolahragaan
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Surabaya
Bapak Made Pramono S.S., M.Hum.
Untuk memenuhi syarat perkulihaan berupa tugas makalah.

MOHAMAD HABIBI
116484002

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEOLAHRAGAAN
2013

HALAMAN PERSETUJUAN

Makalah oleh               : Mohamad Habibi
Tugas Makalah Filsafat Ilmu Keolahragaan
Olahraga Tubuh (Tubuh Sebagai Objek)



 
NIM                            : 116484002
Judul                           :




Telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat dalam penyelesaian tugas
Makalah.





Surabaya,     September 2013
Pembimbing,



Made Pramono S.S., M.Hum.                                         .....................................
NIP: 1974 1205 1999 0310 05


HALAMAN PENGESAHAN


Makalah oleh                           : MOHAMAD HABIBI
Tugas Makalah Filsafat Ilmu Keolahragaan
Olahraga Tubuh (Tubuh Sebagai Objek)




 
NIM                                        : 116484002
Judul                                       :






Dosen Penguji,
1.                         .........................................................             
                    




Mengesahkan,






HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN


Niat x Do’a x Usaha2 = Sukses√3
1. Sukses untuk diri sendiri
2. Sukses untuk kedua orang tua
3. Sukses untuk semua orang di sekitarku
***


Makalah ini ku persembahkan untuk:
v  Orang tuaku yang telah membesarkanku, membimbing, dan selalu memberikan dukungan sepenuhnya untuk meraih cita-cita.
v  Adikku yang selalu memberikan dukungan sepenuhnya untuk menyeleseikan kuliah.
Dengan do’a yang selalu mengiringi langkahku. Semoga Allah Swt selalu melindungi dan menyayanginya.





KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulisan makalah yang berjudul Tugas Makalah Filsafat Ilmu Keolahragaan, {Olahraga Tubuh (Tubuh Sebagai Objek)}” dapat terselesaikan.
Dengan terselesaikannya penulisan makalah ini, tidak lupa diucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu, baik secara material  maupun secara intelektual. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Made Pramono S.S., M.Hum. selaku Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk, bimbingan sehingga penulis bisa melakukan penelitian dan menyelesaikan makalah ini.
2.      Seluruh dosen yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.
3.      Orang tua dan saudaraku yang telah memberikan dukungan baik secara material dan spiritual.
4.      Semua teman-teman dikampus, kos yang telah membantu dan menjadi tempat bertukar pendapat.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya dan semoga amal baik yang diberikan kepada penulis oleh semua pihak akan mendapat balasan dari Allah SWT, Amin.
                                                                                    Surabaya,    September 2013

                                                                                    Penulis


DAFTAR ISI

No.                                                                                               Halaman
1.      HalamanJudul.............................................................................................. i
2.      HalamanPersetujuan..................................................................................... ii
3.      Halaman Pengesahan................................................................................... iii
4.      Surat Keorisinilan makalah.......................................................................... iv
5.      Halaman Motto dan persembahan............................................................... v 
6.      Kata Pengantar............................................................................................. vi
7.      Daftar Isi  .................................................................................................... vii

BAB I        PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A.      Latar Belakang.......................................................................... 1
B.       Rumusan Masalah..................................................................... 2
C.       Tujuan Penelitian....................................................................... 2
D.      Manfaat Penelitian.................................................................... 2
E.       Definisi istilah........................................................................... 3

BAB II       PEMBAHASAN............................................................................. 4
A.      Pengertian Olahraga.................................................................. 4
B.       Tubuh Sebagai Objek................................................................ 5
C.       Tubuh Sebagai Objek Dalam Olahraga..................................... 8
BAB III     PENUTUP....................................................................................... 9
A.      Simpulan................................................................................... 9
B.       Saran......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 11






 BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
            Olahraga menyehatkan! Inilah ungkapan masyarakat. Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yangditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-citanasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya.Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atauusaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggotamasyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. (MenporaMaladi,http://id.scribd.com/doc/58752788/PENGERTIAN-OLAHRAGA.16/0913).Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencanauntuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkankemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik, dan tubuh sebagai objek dalam melakukan olahraga artinyasebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan,pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis–anthropometrisdan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnyamaupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata. Seperti dalam arti universal, yakni “MEN SANA IN CORPORE SANO”  dalam badan yang kuat terdapat jiwa yang sehat.
Arti yang tersirat : “ORANDUM EST UT SIT MEN SANA IN CORPORE SANO”  melalui olahraga diharapkan dapat ditimbulkan jiwa yang sehat dalam tubuh yang kuat sebagai objeknya.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah:
1.      Bagaimana pengaruh tubuh sebagai objek dalam berolahraga?
C.  Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk :
1.      Mendeskripsikan arti dari tubuh sebagai objek dan hubungannya dengan kegiatan olahraga.
D.    Manfaat Penelitian
Secara umum hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan dalam rangka evaluasi pendeskripsian tubuh sebagai objek dalam lingkup olahraga. 
1.      Manfaat Teoritis
a.       Memberikan sumbangan penelitian bagi khasanah ilmu pengetahuan khususnya bagi Jurusan ilmu keolahragaan tentang pendeskripsian arti tubuh sebagai objek yang sesungguhnya dalam lingkup ilmu filsafat olahraga, dan kegunaannya.
2.      Manfaat Praktis
Sebagai penghubung antara ilmu filsafat terdahuku dengan teori-teori ilmu yang berkembang sekarang. Terutama dalam hal menggali arti tubuh sebagai objek dalamm lingkup olahraga.
a.       Manfaat Peneliti
Sebagai calon sport scientist dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam dunia olahraga. Baik secara ilmu kinematis yang  berpengaruh, ilmu psikologinya maupun filsafat yang terdahulu tentang tubuh sebagai objek dalam hal olahraga. Sehingga nantinya dapat sebagai petunjuk dalam memberikan materi maupun praktek yang benar.
·         Manfaat pendidikan
Sebagai bahan untuk mengetahui ilmu-ilmu yang berkembang dari teori-teori yang terdahulu dan berkembang hingga sekarang.  Terutama dalam hal pengetahuan tentang tubuh sebagai objek untuk berolahraga.
·         Manfaat Lembaga
E.     Definisi Istilah
·         Olahraga


 BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Olahraga
            Ilmu Olahraga, kesadaran, dasar filosofis.Kesadaran bahwa olahraga merupakan ilmu secara internasional mulaimuncul pertengahan abad 20, dan di Indonesia secara resmi dibakukan melaluideklarasi ilmu olahraga tahun 1998. Beberapa akademisi dan masyarakat awammemang masih pesimis terhadap eksistensi ilmu olahraga, khususnya diIndonesia, terutama dengan melihat kajian dan wacana akademis yang masihsangat terbatas dan kurang integral. Namun sebagai suatu ilmu baru yang diakuisecara luas, ilmu olahraga berkembang seiring kompleksitas permasalahan yangada dengan ketertarikan-ketertarikan ilmiah yang mulai bergairah menunjukkaneksistensi ilmu baru ini ke arah kemapanan.Filsafat, dalam hal ini dianggap memiliki tanggung jawab penting dalammempersatukan berbagai kajian ilmu untuk dirumuskan secara padu danmengakar menuju ilmu olahraga dalam tiga dimensi ilmiahnya (ontologi,epistemologi dan aksiologi) yang kokoh dan sejajar dengan ilmu lain. Ontologimembahas tentang apa yang ingin diketahui atau dengan kata lain merupakan pengkajian mengenai teori tentang ada. Dasar ontologi dari ilmu berhubungandengan materi yang menjadi obyek penelaahan ilmu, ciri-ciri esensial obyek ituyang berlaku umum. Ontologi berperan dalam perbincangan mengenai pengembangan ilmu, asumsi dasar ilmu dan konsekuensinya pada penerapanilmu. Ontologi merupakan sarana ilmiah untuk menemukan jalan penangananmasalah secara ilmiah (Van Peursen, 1985: 32). Dalam hal ini ontologi berperandalam proses konsistensi ekstensif dan intensif dalam pengembangan ilmu.Epistemologi membahas secara mendalam segenap proses yang terlibatdalam usaha untuk memperoleh pengetahuan. Ini terutama berkaitan denganmetode keilmuan dan sistematika isi ilmu. Metode keilmuan merupakan suatu prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, cara teknis, dantata langkah untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan yangtelah ada. Sedangkan sistimatisasi isi ilmu dalam hal ini berkaitan dengan batang139tubuh ilmu, di mana peta dasar dan pengembangan ilmu pokok dan ilmu cabangdibahas di sini.Aksiologi ilmu membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatnya.
 (Penulis adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya : made pramono,(http://www.academia.edu/1224192/DASAR_DASAR_FILOSOFIS_ILMU_OLAHRAGA 2013).


B.   Tubuh Sebagai Objek

Objek adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan, dengan demikian objek merupakan sesuatu yang akan diamati, diteliti dan dipelajari serta dibahas sebagai kajian inti. Dalam penjabarannya objek tersebut terdiri dari objek material dan objek formal.(Kencana Inu syafiie.djadja Saefullah, pengantar filsafat/15-07-04/Retika ADITAMA).  Akar Eksistensi Olahraga, sebagaimana yang dikatakan Richard Scaht (1998: 124), sepertihalnya sex, terlalu penting untuk dikacaukan dengan tema lain. Ini tidak hanyatentang latihan demi kesehatan. Tidak hanya permainan untuk hiburan, ataumenghabiskan waktu luang, atau untuk kombinasi dari maksud sosial danrekreasional. Olahraga adalah aktivitas yang memiliki akar eksistensi ontologissangat alami, yang dapat diamati sejak bayi dalam kandungan sampai dengan bentuk-bentuk gerakan terlatih.Olahraga juga adalah permainan, senada dengan eksistensi manusiawisebagai makhluk bermain (homo ludens-nya Huizinga). Olahraga adalahtontonan, yang memiliki akar sejarah yang panjang, sejak jaman Yunani Kunodengan arete, agon, pentathlon sampai denganOlympic Gamesdi masa modern,di mana dalam sejarahnya, perang dan damai selalu mengawal peristiwakeolahragaan itu. Olahraga adalah fenomena multi dimensi, sepertihalnyamanusia itu sendiri.Mitos dan agama Yunani awal menampilkan suatu pandangan dunia yangmembantu perkembangan kesalinghubungan intrinsik antara makna olahraga dan budaya dasar. Keduanya juga merefleksikan kondisi terbatas dari eksistensikeduniaan, dan bukan sebagai kerajaan transenden dari pembebasan. Nuansakeduniawian tampak pula pada ekspresi naratif tentang kehidupan, rentang luas pengalaman manusiawi, situasionalnya dan suka dukanya. Manifestasi kesakralanterwujud dalam prestasi dan kekuasaan duniawi, kecantikan visual dan campurandari daya persaingan mempengaruhi situasi kemanusiaan (Hatab, 1998: 98).
 Jurnal Filsafat, Agustus 2003, Jilid 34, Nomor 2. 140Budaya Yunani Kuno juga sepenuhnya bersifatagon, persaingan. Puisi- puisi Homer dan Hesiod menampilkan diri sebagai konflik diantara daya-daya persaingan. Wajah realitas Yunani Kuno juga mewujud dalam daya-daya persaingan ini: atletik, keindahan fisik, kerajinan tangan, seni-seni visual,nyanyian, tarian, drama dan retorika (Crowell, 1998: 7).Signifikansiagondapat lebih dipahami dari pandangan tentang idealkepahlawanan. DalamIliad -nya Homer, keberadaan manusia secara esensialadalahmortal dan terarah pada takdir negatif melampaui kendali manusia.Kematian dapat mencapai kompensasi istimewa: keduniawian, kejayaan dankemasyhuran melalui pengambilan resiko dan pengkonfrontasian kematian padamedan perang, melalui pengujian keberanian manusia melawan satria lain dankekuatan nasib. Hal terpenting di sini adalah bahwa makna keutamaan terhubungdengan batas-batas dan resiko. Dapat digeneralisir – dalamIliad itu – bahwatanpa kemungkinan untuk kalah atau gagal, kemenangan atau keberhasilan tak akan berarti apa-apa (Hatab, 1998: 98).Atletik (olahraga, dalam tulisan ini kadang-kadang disebut dengan atletik untuk kepentingan penyesuaian konteks) berperan penting dalam dunia YunaniKuno. Kata atletik berarti konflik atau perjuangan, dan dapat secara langsungdiasosiasikan dengan persaingan, di mana kompetisi di tengah-tengah kondisiketerbatasan mambangkitkan makna dan keutamaan. Apa yang membedakankontes atletik dari hal-hal lain dalam budaya Yunani adalah bahwa atletik menampilkan dan mengkonsentrasikan elemen-elemen duiniawi dalam penampilan fisik dan keahlian, keindahan tubuh, dan hal-hal khusus dari tontonandramatis (Hatab, 1998: 99).Kontes atletik, seperti yang tampak dalam Iliad, menunjukkan penghargaanyang tinggi masyarakat Yunani terhadap olahraga yang terrepresentasikansebagai semacam ritual agama dan terorganisir dalam mana kompetisi-kompetisifisik ditampilkan sebagai analogmimetic(secara menghibur) dari penjelasanagama – baik tentang nasib dan kepahlawanan – dan sebagai penjelmaan rincisignifikansi kulturalagon.Sekarang, signifikansi olahraga menurun di dunia Yunani, justru dengandatangnya statemen-statemen filsafat sebagai kompetitor kultural. Nilai pentingdari tubuh dan aksi secara bertahap dikalahkan oleh tekanan pada pikiran danrefleksi intelektual. Ketertarikan terhadap transendensi spiritual dan tertib alammenggeser pengaruh mitos-mitos dan religi seperti dijelaskan di atas. MeskipunPlato dan Aristoteles mengusung nilai penting latihan fisik dalam pendidikan,namun mereka memulai sebuah revolusi intelektual yang meremehkan nilai penting kultural keolahragaan – “remeh” justru karena keterkaitan erat olahragadengan tubuh, aksi, perjuangan, kompetisi dan prestasi kemenangan (Hatab,1998: 99).
 



C.   Tubuh Sebagai Objek Dalam Olahraga
Dalam hal objek dalam berolahraga. Tubuh mendapatkan peran yang sangat penting. Yakni sebagai objek untuk penelitian sport science. Berupa penelitian demi mendapatkan fakta-fakta yang tersirat dalam olahraga.
Karena tubuh bisa dikaitkan menjadi objek formal ilmu filsafat. Dan objek formal itu sendiri  adalah pusat perhatian yang biasa disebut  focus of interest, karena setiap disiplin ilmu mempunyai objek formal yang khas. Dimana didalamnya akan membahas kebenaran, kebaikan, dan keindahan secara berdialektika. (Kencana Inu syafiie. djadja Saefullah, pengantar filsafat/15-07-04/Retika ADITAMA) Baik dari organ dalam maupun tubuh bagian luar, demi mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa diterapkan dalam hal pencapaian prestasi maupun pendidikan.
Begitupun untuk estetika, kendatipun tubuh sebagai objek formal olahraga adalah gerakan, tetapi yang dimaksud adalah keindahan gerakan, keindahan bentuk, oleh karena itulah kebenaran, kebaikan dan keindahan sebagai objek formal logika, estetika dan etika sebagai unsur filsafatnya. (Kencana Inu syafiie. djadja Saefullah, pengantar filsafat/15-07-04/Retika ADITAMA)Dan dalam hal perkembangan itu sendiri tidak akan pernah ada kata akhir. Dan akan terus berkembang sesuai perkembangan zaman.

BAB III
PENUTUP
A.   Simpulan
Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab 2tubuh sebagai objek dalam filosofi olahraga dapat disimpulkan sebagai berikut:
1)      Ilmu olahraga berkembang seiring kompleksitas permasalahan yangada dengan ketertarikan-ketertarikan ilmiah yang mulai bergairah menunjukkaneksistensi ilmu baru ini ke arah kemapanan.
2)      Objek adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan, dengan demikian objek merupakan sesuatu yang akan diamati, diteliti dan dipelajari serta dibahas sebagai kajian inti. Dalam penjabarannya objek tersebut terdiri dari objek material dan objek formal.
3)      tubuh sebagai objek formal olahraga adalah gerakan, tetapi yang dimaksud adalah keindahan gerakan, keindahan bentuk, oleh karena itulah kebenaran, kebaikan dan keindahan sebagai objek formal logika, estetika dan etika sebagai unsur filsafatnya.
B.   Saran
Berdasar hasil pembahasan secara keseluruhan yang tertulis diatas maka diberikan saran untuk memperbaiki Mengubah pemikiran dan estetika maupun etika dalam penelitian tentang keterkaitannya tubuh sebagai objek dalam lingkup olahraga. Dan semoga catatan di atas mampu dan berguna bagi kita selaku penulis dan para pembaca. Juga tak lupa dukungan saran dan kritikan dari para pembaca. Guna melengkapi informasi dan lebih mengembangkan lagi ilmu pengetahuan.

 DAFTAR PUSTAKA

Kencana Inu Syafiie, Djadja Saefullah. 2004. Pengantar filsafat      (buku). REFIKA ADITAMA. di rujuk :  Surabaya, 24 September 2013).

KURNIAWAN, FAIDILLAH di FILSAFAT OLAHRAGA/notepad (online).
            (http://latihan/konsentrasi/umum/wikipedia/ensiklopedia.htm. diakses:         Surabaya19September 2013).

Pramono, made (dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya):






Tidak ada komentar:

Posting Komentar