TUGAS ILMU FISIOLOGI
PENGATURAN METABOLISM,NUTRISI DAN SUHU
Di susun oleh : kelompok 10
Anggota :
1. Muhammad
Isa Hasibuan (116484001)
2. Mohamad
Habibi (116484002)
3. Bagus
Sendi (116484004)
4. Handoko
Dwi P (116484063)
5. Naily
Wijayanti (116484226)
Dinas kementerian pendidikan
Universitas negeri Surabaya
Fakultas ilmu keolahragaan
2012/2013
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “pengaturan metabolism,Nutrisi
dan suhu” ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas
dalam matakuliah ilmu fisiologi.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak
sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang
tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah turut membantu dalam doa,
dan memotivasi kami dalam menyelesaikan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
mata kuliah Fisiologi yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami
sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa
juga kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu kami
memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Surabaya, November
2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................................................... 3
B. Tujuan................................................................................................................................. 3
C. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 4
D. Manfaat............................................................................................................................... 4
BAB
II PEMBAHASAN
A. pengaturan
metabolisme..................................................................................................... 5
B. pengaturan
nutrisi……………………………………………………………………….. 15
C. pengaturan suhu……………………………………………………………………… 18
BAB III KESIMPULAN………………………………………………………………... 19
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mata kuliah Ilmu Faal Dasar ini merupakan pra syarat untuk
mengikuti mata kuliah Ilmu Faal Dasar. Demikian pula untuk mengikuti mata
kuliah Ilmu Faal Dasar terlebih dahulu harus memahami tentang struktur, fungsi
dan mekanisme pengaturan metabolisme,pengaturan nutrisi dan pengaturan suhu
tubuh. Dalam mata kuliah Ilmu Faal Dasar akan dipelajari tentang fungsi atau
cara kerja organ-organ tubuh terutama pada bagian sel manusia yang mempengaruhi segala aktifitas
tubuh secara mekanik. pengaruh itu dapat terjadi secara spontan atau pun
terencana. Membahas Pengertian pengaturan
metabolism,nutrisi,dan suhu perubahan fisiologi yang bersifat sementara maupun
yang bersifat menetap sebagai hasil pelatihan berbagai kegiatan olahraga,
olahraga dalam berbagai kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan (adaptasi
dan aklimatisasi), Pemeliharaan Homeostasis, Pengaturan suhu tubuh. Dan semoga
setelah kita membahas tentang pengaturan system metabolism,pengaturan
nutrisi,dan pengaturan suhu tubuh ini. Kita bias memahami dan mengerti apa dari
tujuan adanya system pengaturan metabolism,nutrisi dan suhu tubuh.
2. Tujuan
Tujuan
saya membuat makalah ini agar saya dapat mengerti bagaimana kinerja mekanisme
otot terhadap olahraga, selain itu tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui struktur dan fungsi ergosistema primer terutama di bagian system
saraf pada manusia, yang mempengaruhi segala
aktifitas tubuh secara mekanik. pengaruh itu dapat terjadi secara spontan atau
pun terencana. Misalnya bagaimana terjadinya system metabolism di dalam tubuh,
pengaturan nutrisi, dan pengaturan suhu tubuh.. serta agar kita bisa
belajar secara otodidak dan mencari sumber informasi tentang materi tersebut
sehingga proses pembelajaran lebih efektif dalam pemasukan ilmu dari yang
diajarkan oleh pengajar. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan
mampu mengetahui perubahan fungsi alat-alat tubuh manusia yang bersifat
sementara maupun yang bersifat menetap, baik saat istirahat maupun saat aktif
bekerja atau berolahraga. Di samping itu juga diharapkan memahami teori-teori
dan konsep-konsep Ilmu Faal Olahraga yang diperlukan untuk dapat menerapkannya
secara benar dan baik dalam tugasnya sebagai Ilmuwan Olahraga, Olahragawan,
guru atau sebagai pelatih olahraga prestasi, oleh karena melatih tiada lain
ialah meningkatkan kemampuan fungsional raga yang berarti menerapkan Ilmu Faal
Olahraga dalam proses pelatihan. Jadi perlu memahami dan menghayati secara
mendalam Ilmu Faal Olahraga, agar tidak terjadi kesalahan penerapan dalam
membina olahraga kesehatan maupun olahraga prestasi, karena derajat sehat
dinamis dan prestasi olahraga akan meningkat secara aman dan efisien setelah
melalui masa pelatihan yang FISIOLOGIS.
c)
Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan metabolisme ?
2. Apa saja jenis-jenis metabolism dan fungsimya?
3. Apa yang dimaksud dengan nutrisi?
4. Apakah saja macam-macam dari nutrisi?
5. Apa fungsi dari nutrisi?
6. Apakah yang dimaksud dengan suhu?
d) Manfaat
1. Apakah yang dimaksud dengan metabolisme ?
2. Apa saja jenis-jenis metabolism dan fungsimya?
3. Apa yang dimaksud dengan nutrisi?
4. Apakah saja macam-macam dari nutrisi?
5. Apa fungsi dari nutrisi?
6. Apakah yang dimaksud dengan suhu?
d) Manfaat
Dalam mata kuliah Ilmu Faal Dasar
akan dipelajari tentang fungsi atau cara kerja organ-organ tubuh terutama pada
bagian sel manusia yang mempengaruhi
segala aktifitas tubuh secara mekanik. pengaruh itu dapat terjadi secara
spontan atau pun terencana. Membahas Pengertian pengaturan metabolism,nutrisi,dan
suhu perubahan fisiologi yang bersifat sementara maupun yang bersifat menetap
sebagai hasil pelatihan berbagai kegiatan olahraga, olahraga dalam berbagai
kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan (adaptasi dan aklimatisasi),
Pemeliharaan Homeostasis, Pengaturan suhu tubuh. Dan semoga setelah kita
membahas tentang pengaturan system metabolism,pengaturan nutrisi,dan pengaturan
suhu tubuh ini. Kita bias memahami dan mengerti apa dari tujuan adanya system
pengaturan metabolism,nutrisi dan suhu tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Metabolisme , Pengaturan
Nutrisi Dan Suhu Tubuh
1.Metabolisme
Manusia
memerlukan energi yang berasal dari lingkungannya untuk kehidupannya.
Energy, didefinisikan sebagai kapasitas untuk melakukan
kerja. Sumber energi tubuh adalah karbohidrat,lemak, protein (termasuk vitamin,
mineral dan air). Agar dapat digunakan, sumber energi harus dirubah menjadi ATP
(adenosin triphosphat) melalui bantuan katalisator berupa enzim. ATP merupakan
komponen berenergi tinggi yang diperlukan untuk kontraksi otot dan
melaksanakanfungsi sel yang lain.
Metabolisme adalah
serangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam organism hidup untuk mempertahankan
hidup. Proses ini memungkinkan organisme untuk tumbuh dan berkembang biak, menjaga
struktur mereka, dan merespon lingkungan mereka. Metabolisme biasanya dibagi
menjadi dua kategori. Katabolisme memecah bahan organik, misalnya untuk energi
panen dalam respirasi selular. Anabolisme, menggunakan energi untuk membangun
komponen sel seperti protein dan asam nukleat.
Reaksi kimia metabolisme tersebut akan disusun
dalam jalur metabolik, di mana satu kimia diubah melalui serangkaian
langkah-langkah ke kimia lain, dengan urutan enzim. Enzim sangat penting untuk
metabolisme karena mereka memungkinkan organisme untuk menggerakkan reaksi
diinginkan yang memerlukan energi dan tidak akan terjadi dengan sendirinya,
dengan kopling mereka untuk reaksi-reaksi spontan yang melepaskan energi.
Sebagai enzim bertindak sebagai katalis reaksi-reaksi mereka memungkinkan untuk
melanjutkan dengan cepat dan efisien. Enzim juga memungkinkan regulasi jalur
metabolik dalam menanggapi perubahan di lingkungan sel atau sinyal dari sel
lain.
Metabolisme dari suatu organisme menentukan zat
itu akan menemukan bergizi dan yang akan menemukan beracun. Sebagai contoh,
beberapa prokariota menggunakan hidrogen sulfida sebagai nutrisi, namun gas ini
beracun bagi hewan. Kecepatan metabolisme, tingkat metabolisme, juga
mempengaruhi berapa banyak makanan organisme akan membutuhkan.
Sebuah
fitur mencolok dari metabolisme adalah kesamaan dari jalur metabolisme dasar
antara spesies bahkan sangat berbeda. Misalnya, set asam karboksilat yang
paling dikenal sebagai zat antara dalam siklus asam sitrat yang hadir di semua
organisme, yang ditemukan pada spesies yang beragam seperti bakteri uniseluler
Escherichia coli''''dan organisme multiselular besar seperti gajah. Ini
kesamaan dalam metabolisme mungkin karena efisiensi tinggi jalur tersebut, dan
penampilan awal mereka dalam sejarah evolusi.
Perubahan
sumber energi dilaksanakan melalui rantai metabolisme. Energi dalam tubuh
dibutuhkan untuk :
(1)
kinerja (bio)-kimiawi, untuk mensintesis komponen sel yang
diperlukan,menempertahankan dan mengubah sumber energi di dalam tubuh,
(2)
Kinerja mekanis, untuk kerja otot;
(3)
Transport work pumping of substances across membranes
(3)
Kinerja elektrokimia, untuk kerja saraf, otot, transpor aktif, pertukaran ion,
membentuk perbedaan konsentrasi ion, dan transmisi impuls
syaraf.Energi dapat dijumpai dalam beberapa macam, antara lain :
(1)
Energi potensial : adalah kapasitas melakukan kerja,
(2)
Energi kinetik : adalah energi untuk bergerak,
(3)
Energi termal : berupa panas (berasal dari transfer energi ke ATP),
(4)
Energi kimia: adalah energi potential molekules yang dapat diukur dengan satuan
Kalori(=Kal).
Beberapa
reaksi kimia yang memerlukan energi ATP hanya menggunakan beberapa ratus
kaloridari 8 kkal yang tersedia untuk kerja, sehingga sisa energi ini akan
dirubah dalam bentuk panas.Mekanisme umum perubahan zat gizi (karbohidrat,
lemak dan protein) menjadi energi di semuasel pada dasarnya sama, yaitu
menggunakan oksigen sebagai salah satu zat utama untuk membentuk energi.
Energi
digunakan untuk membentuk sejumlah besar Adenosine TriPosphate(ATP).
Selanjutnya, ATP tersebut digunakan sebagai sumber energi bagi banyak fungsi
sel. ATPmerupakan senyawa kimia labil yang terdapat di semua sel, dan semua
mekanisme fisiologisyang memerlukan energi untuk kerjanya mendapatkan energi
langsung dari ATP. ATP adalahsuatu nukleotida yang terdiri dari basa nitrogen
adenin, gula pentosa ribosa dan tiga rantai fosfat.Dua rantai fosfat yang
terakhir dihubungkan dengan bagian sisa molekul oleh ikatan
fosfat berenergi tinggi yang sangat labil sehingga dapat dipecah seketika
bila dibutuhkan energi untuk meningkatkan reaksi sel.Enzim-enzim oksidatif
yang mengkatalis perubahan Adenosine Diphospate (ADP) menjadi ATPdengan
serangkaian reaksi menyebabkan energi yang dikeluarkan dari pengikatan
hidrogendengan oksigen digunakan untuk mengaktifkan ATPase dan mengendalikan
reaksi untuk membentuk ATP dalam jumlah besar dari ADP. Bila ATP di urai secara
kimia sehingga menjadiADP akan menghasilkan energi sebesar 8 kkal/mol, dan
cukup untuk berlangsungnya hampir semua langkah reaksi kimia dalam tubuh.
1.1ATP
ATP : merupakan bahan bakar siap pakai untuk sel-sel
tubuh
Terdapat keseimbang pembentukan dan penggunaan ATP
Catatan :
Untuk keseimbangan ATP, sel juga mempunyai fosfokreatin
Terdapat keseimbang pembentukan dan penggunaan ATP
Catatan :
Untuk keseimbangan ATP, sel juga mempunyai fosfokreatin
Fosforilasi Oksidatif
Rangkuman Pembentukan ATP
secara sederhana
C6H12O6 + O6 + 36 ADP + 36 PO4
6CO2 + 6H2O + 36 ATP + Heat
Metabolisme Lipid
Metabolisme Asam Amino
Metabolisme Lipid dan Protein
Rangkuman Pembentukan ATP
secara sederhana
C6H12O6 + O6 + 36 ADP + 36 PO4
6CO2 + 6H2O + 36 ATP + Heat
Metabolisme Lipid
Metabolisme Asam Amino
Metabolisme Lipid dan Protein
Fosfokreatin Merupakan cadangan penyuplai fosfat untuk
ATP Jumlahnya di dalam sel 3-8 kali lebih banyak dibanding ATP Fosfokreatin+
ADP ATP+Kreatin
Pengaturan Pelepasan Energi
Jika semua energi yg ada dalam makanan keluar dalam waktu yg terlalu singkat atau bersamaan. Yg terjadi adalah ledakan “Hukum Kekekalan Energi”
[teori enstein E=mc2 ]
Energi makanan yg dikatabolisme dalam tubuh = energi yg dikeluarkan ketika makanan itu dibakar/dioksidasi di luar tubuh
Energi Makanan dalam Tubuh Output energi dari makanan = energi untuk kerja tubuh + simpanan energi + Panas. Agar tidak meledak. Kecepatan reaksi diatur oleh enzim yg mengkatalisis Pengaturan konsentrasi substrat dengan Adanya rangkaian reaksi Batasan konsntrasi ADP dan ATP
Standar Satuan Energi
kalori (kal) / calorie (cal)àSatuan standar energi panas
1 kilokalori (kkal/kcal/K) = 1000 kalori (kal/cal/k)
Pengaturan Pelepasan Energi
Jika semua energi yg ada dalam makanan keluar dalam waktu yg terlalu singkat atau bersamaan. Yg terjadi adalah ledakan “Hukum Kekekalan Energi”
[teori enstein E=mc2 ]
Energi makanan yg dikatabolisme dalam tubuh = energi yg dikeluarkan ketika makanan itu dibakar/dioksidasi di luar tubuh
Energi Makanan dalam Tubuh Output energi dari makanan = energi untuk kerja tubuh + simpanan energi + Panas. Agar tidak meledak. Kecepatan reaksi diatur oleh enzim yg mengkatalisis Pengaturan konsentrasi substrat dengan Adanya rangkaian reaksi Batasan konsntrasi ADP dan ATP
Standar Satuan Energi
kalori (kal) / calorie (cal)àSatuan standar energi panas
1 kilokalori (kkal/kcal/K) = 1000 kalori (kal/cal/k)
Struktur
Pospat berenergi tinggiATP bukan zat yang terbanyak disimpan sebagai ikatan
phospate berenergi tinggi dalam sel,melainkan Creatine Phospate (CP) yang
mengandung ikatan phospate berenergi tinggi lebih banyak (9,5 kkal/mol
pada suhu tubuh) terutama di otot. CP dapat memindahkan energi dengansaling
bertukar dengan ATP. Karena itu, CP merupakan senyawa “bufer/penyangga” ATP.
Efek ini berguna untuk mempertahankan konsentrasi ATP hampir pada tingkat
puncak selama CPtetap di dalam sel.ATP ↔ ADP (adenosine diphosphate) + P +
Energy
1.2ADP ↔
AMP
(adenosine monophosphate) + P + EnergyADP + CP + ENERGY (Input) → ATP +
H2OGambar 2. Hidrolisis ATPDalam produksi energi, terdapat dua macam
metabolisme, yaitu:
1. Anaerob
(tanpa oksigen),
hanya untuk karbohidrat, terjadi di sitosol.
Anabolisme
Adalah bagian dari metabolisme yang menyintesis molekul-molekul yg lebih besar, lebih kompleks, dari molekul kecil dan bahan-bahan yg lebih sederhana.
Contoh anabolisme adalah sintesis glikogen dari glukosa, protein dari asam amino, lemak dari gliserol dan asam lemak, pembentukan antibodi dan enzim.
Adalah bagian dari metabolisme yang menyintesis molekul-molekul yg lebih besar, lebih kompleks, dari molekul kecil dan bahan-bahan yg lebih sederhana.
Contoh anabolisme adalah sintesis glikogen dari glukosa, protein dari asam amino, lemak dari gliserol dan asam lemak, pembentukan antibodi dan enzim.
2.
Aerob (dengan oksigen),
karbohidrat, lemak, dan protein, terjadi di mitokondria.
Katobolisme
Adalah bagian dari metabolisme yang memecah/menguraikan molekul-molekul besar, dan komplek menjadi lebih kecil, lebih sederhana.
Proses ini terjadi pada digesti, pengambilan gugus hidrogen (dehidrogenasi), gugus karboksil (dekarboksilasi) dan gugus asam amino (deaminasi), oksidasi.
Adalah bagian dari metabolisme yang memecah/menguraikan molekul-molekul besar, dan komplek menjadi lebih kecil, lebih sederhana.
Proses ini terjadi pada digesti, pengambilan gugus hidrogen (dehidrogenasi), gugus karboksil (dekarboksilasi) dan gugus asam amino (deaminasi), oksidasi.
3. Setiap
mol glukosa dalam proses anaerob yang terjadi di sitoplasma/sitosol
menghasilkan 2 ATP,sedangkan pada proses aerob yang terjadi di mitokondria
menghasilkan 36 ATP, sehingga total produksinya sebanyak 38 ATP (304
kkal/mol). Tiap mol glukosa dapat memberikan energisebesar 686 kkal, sehingga
energi yang tersisa dirubah dalam bentuk panas, kecuali di otot yangdigunakan
untuk melakukan beberapa bentuk kerja di luar tubuh.
Hasil
dari proses metabolisme yang terjadi di otot, berupa kumpulan proses kimia yang
mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk, yaitu energi mekanik dan energi
panas. Proses dari pengubahan makanan dan air menjadi bentuk energi.
Sedangkan untuk setiap mol lemak menghasilkan 2340 kkal (3,5 kali
dibandingglukosa) atau sebanyak 146 ATP.C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H20 + ENERGY Sebagian
besar energi yang dirubah menjadi panas digunakan untuk :
•
membentuk panas inti di dalam tubuh.
•
menyiapkan suhu optimal untuk kerja enzim.
•
merenggangkan sistem arteri sehingga menyebabkan reservoar energi potensial.
Pada saatdarah mengalir melalui pembuluh darah kapiler, gesekan dari lapisan
darah yang mengalir satusama lain terhadap dinding pembuluh mengubah energi ini
menjadi panas.
•Simpanan
energi kinetik untuk pergerakan molekul-molekul.
Mitokondria
dinamakan “pusat energi” bagi sel, karena menyaring energi dari zat gizi
danoksigen dan selanjutnya menyediakan sebagian besar energi (95%) yang
diperlukan agar seldapat melakukan fungsinya. Jumlahnya dalam setiap sel
berbeda (dari puluhan sampai ribuan),tergantung pada jumlah energi yang
diperlukan oleh setiap sel, dan mitokondria mengadakanreplikasi sendiri sampai
tercapai jumlah yang dapat memenuhi kebutuhan energi sel.Di dalam sel, bahan
makanan secara kimia bereaksi dengan oksigen dibawah pengaruh berbagaienzim
yang mengawasi kecepatan reaksi dan menyalurkan energi yang dikeluarkan dalam
arahyang tepat. Energi yang dihasilkan membentuk ATP, yang kemudian ditransfer
keluar mitokondria menuju semua bagian sitoplasma dan nukleoplasma.
Adapun, energi digunakanuntuk memberi tenaga pada fungsi-fungsi sel. Oleh
karena itu, ATP dinamakan sebagai bentuk energi sel karena dapat disimpan
dan dibentuk kembali.
Berdasarkan hukum termodinamik
I –
Jumlah energi selalu tetap, tidak dapat dibuat ataudihilangkan, tetapi dapat
dirubah bentuk. Perubahan bentuk (konversi) energi umumnya bersifatreversibel.
Berdasarkan energi panas yang dihasilkan energi dapat dikelompokkan dalam :
(1)Endergonic
–
energi panas berada di dalam tubuh; dan
(2)Exergonic
–
energi panas dikeluarkandari dalam tubuh.
Jalur Reaksi Metabolisme
Sebagian
besar jalur reaki metabolisme terjadi secara reversibel. Berdasarkan reaksi
metabolismeini dikelompokkan dalam 2 jenis, yaitu :
(1) Biosynthetic
atau ANABOLISME – sintesis molekul menjadi molekul yang lebih
besar;mem-butuhkan energi; dan merupakan reaksi endergonik
(2)
Degradative atau KATABOLISME – memecah molekul
besar menjadi mulekul yang lebihkecil; menghasilkan energi; merupakan reaksi
eksergonik; dan respirasi aerobik.
1.3 Enzim – merupakan molekul katalitik
(biological
catalysts); yang berfungsi mempercepat reaksi bikimiawi; tersusun dari
protein dan beberapa dari RNA. Fungsi enzim semakin meningkat ketika lingkungan
sel berada dalam temperatur, pH dan salinitas yang sesuai dengan
kerjamasing-masing enzim. Pemecahan makanan hingga siap di gunakan.
1.4 Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme
karbohidrat meliputi :
(1)
Glikolisis
(2)
Glukoneogenesis,
(3)
glikogenolisis,
(4)Glicogen
synthesis,
(5)
metabolism Galaktose,
(6)
metabolism fruktose and manose,
(7)Glyoxylate
pathway dan
(8)
siklus asam sitrat (Kreb’s)
·
Sebagai “aliran energi”
dalam metabolism Glikogenesis dan Glikogenolisis ATP mengandung energi untuk
Membangkitkan sintesis komponen selular sintesis protein Pembentukan ikatan
peptida antar asam amino.
·
Sintesis glukosa dari
asam laktat
·
Sintesis asam lemak
dari asetil koenzim A
·
Sintesis kolesterol,
fosfolipid Adenosin Trifosfat (ATP), hormon, ureum
Membangkitkan kontraksi otot
Membangkitkan kontraksi otot
1.5 Metabolisme Lemak
Reaksi
metabolisme lemak meliputi :
(1)
Lipolisis ( hormone sensitive lipase)
(2) Carnitine shuttle
(fatty acid uptake),
(3)Mitochondrial
β-oxidation,
(4)
Peroxisomal β-oxidation,
(5)Glycerol
catabolism,
(6)
Fatty acid synthesis,
(7)
Fatty acid elongation and desaturation,
(8)Triacylglyceride
synthesis,
(9)
Phospholipids biosynthesis,
(10)
Synthesis and utilization of ketone bodies,
(11)
Sphingolipid and ceramide synthesis
1.6 Metabolisme
Energi
Reaksi
metabolisme energi terjadi melalui :
(1)
Posporilasi Oksidative, dan
(2)
sintesis ATP
1.7 Siklus
ATP dan pembentukan ATP
·
Kecepatan Metabolisme
Kecepatan
metabolisme adalah jumlah energi total yang dibutuhkan per unit waktu.
Pengukurankecepatan metabolisme menggunakan Basal metabolic rate (BMR). BMR
adalah kecepatanmetabolisme dalam keadaan standar (subjek dalam keadaan fisik
dan dan mental istirahat tetapitidak tidur dalam temperatur nyaman dan tidak
makan selama 12 jam). Pada kondisi BMR,energi sebagian besar digunakan untuk
mempertahankan kondisi vegetatif tubuh atau untuk aktivitas kelenjar,
jantung, liver, ginjal dan otak
Proses metabolisme juga dikontrol oleh hormon-hormon.
Hormon yang ikut meregulasi metabolisme adalah hormon tiroid, glukagon,
epinephrine, kortisol, dan hormone pertumbuhan.
1.
Hormon Tiroid, dapat meningkatkan konsumsi
oksigen dan produksi panas padasebagian
besar jaringan tubuh, yang disebut dengan efek kalorigenik, melalui mengurangan
produksi ATP
2. Epinephrine, meningkatkan BMR dengan efek kalorigenik.
Epinephrine menstimulasikatabolisme glikogen dan triasilgliserol.
3.
Glukagon, merangsang pembongkaran simpanan glukosa hingga gula darhkembali normal (glikogenolisis), dan meningkatkan
penggunaan lemak (lipolisis).
4. Kortisol, menghambat metabolisme lemak dan karbohidrat,
dengan menstimulasiproses glukoneogenesis dan lipolisis, meningkatkan protein
katabolisme,menurunkan penyerapan glukose pada sel otot dan sel lemak, dan
meningkatkanpemecahan
triasilgliserol
.
5.Growth hormone, menstimulasi pertumbuhan dan anabolisme
protein
2.
NUTRISI
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang
dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan,
pemeliharaan kesehatan.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari
hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit,
khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian
mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan
menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan
nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional
dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA).
Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang
medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum
mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu
penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari
banyak penyakit kronis adalah stres
oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal
bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level
yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat
mencegah dan menangani stres
oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis.
Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang
digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai
pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada
saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi
/ gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal
dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.
Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang
mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh
manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana gangguan gizi
sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin
tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.
Penyakit gangguan gizi yang pertama kali
ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer
kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da
Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah
kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini.[rujukan?] Baru pada permulaan abad XX para ahli
kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan
vitamin C.
JENIS –JENIS NUTRIEN
1.
KARBOHIDRAT
JENIS –JENIS KARBOHIDRAT
- Karbohidrat sederhana
- Karbohidrat komplek
- Serat
2.
LEMAK
v
Merupakan
sumber energi yg dipasatkan
v
Lemak
dan minyak terdiri dari atas gabungan gliserol dan asam –asam lemak
FUNGSI LEMAK
1.
Sebagai
sumber energi
2.
Ikut
serta membangun jaringan tubuh
3.
Perlindungan
4.
Penyekatan/isolasi
5.
Perasaan
kenyang
6.
Vitamin
larut dalam lemak
3.
PROTEIN
§ Merupakan
konstituen penting pada semua sel,jenis
berupa struktur nutrisi komplek yg terdiri dari asam-asam amino
§ Akan
dihidrolisis oleh enzim –enzimproteolitik. Untuk melepaskan asam –asam amino yg
kemudian akan diserap oleh usus
FUNGSI PROTEIN
1.
Mengantikan protein yang hilang
selama proses metabolisme yg normal dan proses pengausan yg normal
2.
Menghasilkan jaringan baru
3.
Diperlukan dalam pembuatan protein
– protein barudg fungsi khusus dlm tubuh
: enzim,hormon dan Hb
4.
Sumber energi
VITAMIN
Adalah
: bahan organik yg tdk dapat dibentuk oleh tubuh
Fungsi
: katalisator proses metabolisme tubuh
JENIS
–JENIS VITAMIN
Ò 1. Larut dalam lemak :A, D, E, K
Ò 2. Larut dalam air : B,C (tdk disimpan
Ò didalam tubuh---hrs ada di dlm diet
Ò setiap harinya
MINERAL
DAN AIR
Ò Mineral
adalah :
•
Unsur esensial bg fungsi normal
sebagian enzim,dan sangat penting dlm pengendalian system cairan tubuh.
•
Konstituen esensial pd jaringan
lunak,cairan dan rangka.Rangka mengandung sebagian besar mineral
MALNUTRISI
Ò Adalah
: Kekurangan intake dari zat – zat makanan terutama protein dan
karbohidrat.Dapat mempengaruhi pertumbuhan,perkembangan dan kognisi serta dapat
memperlambat proses penyembuhan
TIPE
–TIPE MALNUTRISI
1. Defisiensi nutrisi
ex : kurang makan buah & sayuran---
kekurangan vit C----perdarahan
pd
gusi
2.Marasmus
Kekurangan protein dan kalori---
pembongkaran lemak tubuh &
otot
Ò Gambaran klinis :
Ò atropi otot, menghilangnya lapisan lemak
Ò subkutan,kelambatan pertumbuhan,perut
Ò buncit,sangat kurus spt tulang dibungkus
dll
3. Kwashiokor
Kekurangan protein karena diet yg
kurang protein atau disebabkan karena
protein yg hilang secara fisiologis (
cedera
& infeksi )
Ciri
–cirinya :
lemah,apatis,hati
membesar,BB turun,atropi otot,anemia ringan,perubahan pigmentasi pd kulit dan
rambut
3.
REGULASI SUHU TUBUH
Manusia
mempunyai komponen dalam menjaga keseimbangan energi dan keseimbangan suhutubuh
pada kisaran 37,0 ± 2°C, diantaranya adalah
hipotalamus, asupan makanan, kelenjarkeringat, pembuluh
darah kulit dan otot rangka.
Pemakaian
energi oleh tubuh menghasilkan panas yang penting dalam pengaturan suhu
tubuh. Manusia dapat hidup di beberapa wilayahdengan suhu yang berbeda, oleh
karena itu mereka harus terus-menerus mengatur panas internaluntuk
mempertahankan suhu tubuh, karena kecepatan reaksi kimia sel bergantung pada
suhutubuh. Panas yang berlebihan dapat merusak protein sel (Sherwood, 1996).
Hipotalamus
adalah bagian yang sangat peka, yang merupakan pusat integrasi utama
untuk memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh. Hipotalamus berfungsi
sebagai termostattubuh, dengan menerima informasi dari berbagai bagian tubuh di
kulit. Penyesuaian dikoordinasidengan sangat rumit dalam mekanisme penambahan
dan pengurangan suhu sesuai dengankeperluan untuk mengorekasi setiap
penyimpangan suhu inti dari nilai patokan normal.Hipotalamus mampu berespon
terhadap perubahan suhu darah sekecil 0,01ºC (Sherwood, 1996).Hipotalamus
terus-menerus mendapat informasi mengenai suhu kulit dan suhu inti
melaluireseptor khusus yang peka terhadap suhu yang disebut termoreseptor
(reseptor hangat, dingindan nyeri di perifer). Reseptor suhu sangat aktif
selama perubahan temperatur. Sensasi suhu primer diadaptasi dengan sangat
cepat. Suhu inti dipantau oleh termoreseptor sentral yangterletak di
hipotalamus serta di susunan syaraf pusat dan organ abdomen (Sherwood, 1996).Di
hipotalamus diketahui terdapat 2 pusat pengaturan suhu, yaitu di regio
posterior dan anteror.Regio posterior diaktifkan oleh suhu dingin dan kemudian
memicu refleks yang memperantarai produksi panas dan konservasi panas.
Sedang, regio anterior yang diaktifkan oleh rasa hangat,memicu refleks yang
memperantarai pengurangan panas.
3.1 Mekanisme Kehilangan
panas
Tubuh
akan kehilangan panas melalui mekanisme
(1)
radiation (60%),
(2)
konduksi (10-15%),
(3)
konveksi, dan
(4)
evaporasi/penguapan air (20-27%).
Kehilangan panas melalui keluarnyacairan tubuh
terjadi melalui
(1)
Evaporasi air dari kulit, proporsi kehilangan panas 20-27%(±7300-9700 kJ per
jam),
(2)
Perspirasi, antara lain melalui kulit/Transepidermal water loss
(TEWL),
(± 400-500 g/hr pada dewasa muda dalam temperatur kamar) ± 970—1210 kJ ketikaterjadi evaporasi lengkap. Sedang,
kehilangan panas melalui respirasi (1-2% atau 200 g/hr dalam keadaan
istirahat). Pada suhu dingin, kerja keras berguna untuk meningkatkan suhu
dankelembaban tubuh. Kehilangan panas dapat mencapai > 20-25%. Sedang
melalui respirasi, tubuhakan kehilangan air mencapai 8-12 L/mnt sampai 50—60
l/min. Pakaian dapat menghambatevaporasi melalui kulit.
3.2 Refleks pengaturan suhu
Perubahan
suhu tubuh dideteksi oleh 2 jenis reseptor, yaitu oleh
(1)
termoreseptor di kulit( peripheral thermoreceptors) dan
(2)
termoreseptor sentral di hipotalamus, korda spinalis, dll.
(central thermoreceptors)Termoreseptor sentral
memiliki umpan balik negatif esensial untuk mempertahankan suhu inti
sedang termoreseptor periper berfungsi menghantar sinyal ke pusatintegrasi
dingin di hipotalamus. Hipotalamus melayani seluruh refleks integrasi suhu
danmengirimkan sinyal kembali melalui saraf simpatis autonom ke kelenjar
keringat, pembuluhdarah kulit, kelenjar adrenalis, dan melalui neuron motoris
pada otot skeletal.
3.3 Kontrol produksi panas
Perubahan
aktivitas otot merupakan kontrol produksi panas utama dan menurunkan suhu
inti.Pada suhu panas, tubuh akan mengurangi gerakan otot, sedang pada suhu
dingin, akan terjadistimulasi pada gerakan otot yang disebut dengan menggigil
(rhythmical muscle contractions/ shivering thermogenesis).
Produksi
panas dapat meningkat dan menurun, bahkan dapat meningkat sampai 15-20 kali
BMR melalui aktivitas saraf autonomik atau muskular. Sedang, temperatur
tubuh dapat meningkatkanBMR 10-15% (Ganong, 1997; dll). Produksi panas
padabasal metabolic rate
(rata-rata
BMR pada dewasa muda adalah 75-110W) dan kerja fisik (otot). Liver
dan organ dalam abdominalmenghasilkan 50% BMR, otak dan susunan saraf pusat
15-20%, Jantung dan sistem sirkulasi10% dan pada otot yang istirahat 20-25%.
Efek aktivitas otot pada BMR (Basal Metabolisme Rate)
pria dewasa
Istirahat
: BMR 75—110W
Peningkatan
tonus otot : BMR 150—200W
Menggigil
: BMR 200—500W
Bekerja
agak keras : BMR 400W
Bekerja
keras : BMR 600—800W
Olahraga
berat dalam waktu pendek atau mencapai: BMR > 2 000W
Produksi panas dapat dipengaruhi oleh
1. Suhu Lingkungan,
2.Produksi suhu karena makanan
– Makan
dan makan makanan yang kaya protein akanmenghasilkan peningkatan produksi
panas.
3.Aktivitas otot
–
aktivitas otot akan meningkatkan kontraksi otot. Selama bergerak
atau berolahraga atau menggigil, akan menstimulasi peningkatan BMR.
3.4 Regulasi Penyimpanan Energi total tubuh
Simpanan
energi = Energi dari sumber makanan – (produksi panas internal+ kerja
luar)Berat badan diregulasi oleh kalori yang masuk dengan energi yang terpakai.
1.
Kontrol asupan makanan – pengaturan asupan
makanan dapat dipengaruhi olehhormon leptin
yang terdapat pada jaringan lemak. Hormon ini akan merangsanghipotalamus untuk
mengurangi asupan makanan dengan menghambat pelepasanneuropeptida yang
merangsang makan. Hormon leptin penting untuk kontrol jangka panjang.
Sedang kontrol jangka pendek diatur oleh bermacam-macamsinyal seperti hormon
insulin, suhu tubuh, jumlah makanan yang berada di GIT.
2. Kelebihan berat badan dan Obesitas –
penurunan
kalori dari asupan makanan akanmenurunkan kecepatan metabolisme sehingga dapat
menurunkan kehilangan berat badan,sebaliknya dengan berolahraga akan mengatur
set poin penurunan penyimpanan lemak.
3. Gangguan Konsumsi
Makan -
Anorexia nervosa
adalah
keadaan patologis akibat takut berat badan bertambah sehingga mengurangi
jumlah makan. Keadaan ini akanmengakibatkan penurunan tekanan darah, turunnya
suhu tubuh, dan perubahan sekresihormon dan dalam keadaan tertentu dapat
menyebabkan kematian; dan
Bulemia
Yaitu keadaan
patologis akibat takut berat badan bertambah dan berusaha mengurangi asupan makanan.
Namun, keadaan ini mengakibatkan orang yang bersangkutan akan
mengalami periode ingin makan banyak secara berulang-ulang sehingga
mengakibatkan banyak ingin muntah, sering BAK (buang air kecil) dan BAB
(buang air besar), dan olahraga.
3.5 Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Usia
Anak-anak lebih cepat dari dewasa (hampir 2 kali lipat)
Hormon Tiroid
Sekresi maksimal, menaikkan 50-100%
Kehilangan total, menurunkan 40-60%
Rangsangan Simpatis
glikogenolisis sel hati, otot, pelepasan panas sel lemak coklat pada bayiàPelepasan hormon epinefrin/norepinefrin
Hormon kelamin pria
10-15% dari wanita
Hormon pertumbuhan
Metabolisme seluler naik 15-20%
Demam
Dengan penyebab apapun, menaikkan 120% tiap 10 derajat C
Iklim
10-20% lebih rendah di daerah tropis, dibanding kutub utara (perbedaan sekresi tiroid, hipertiroid banyak di kutub)
Tidur
Menurun 10-15% (penurunan tonus otot dan saraf simpatis)
Malnutrisi
Menurunkan 20-30%
Metabolisme Basal
Metode membandingkan kecepatan metabolisme antara individu
kec. Pemakaian energi selama istirahat absolut, tapi dlm keadaan terbangun.àKeadaan basal
orang itu tdk boleh makan 12 jam terakhir
Setelah tidur penuh di malam hari
Tidak melakukan pekerjaan berat selama bbrp jam sebelumnya
Semua faktor fisik dan psikis dihilangkan
Suhu kamar menyenangkan berkisar 68-80 F/ 20-26,6 C
Menghitung kebutuhan O2 dengan metabolator
Nilainya berkisar
laki2 dewasaà60 kal per jam
perempuan dewasaà53 kal per jam
Kecepatan metabolisme basal kira2 sebanding dengan luas permukaan tubuh
Luas permukaan tubuh dihitung dengan tabel TB & BB
Batas atas 25 %; batas bawah 15%
Sampai tua relatif tidak berubah (variasi 5-10%)
Usia
Anak-anak lebih cepat dari dewasa (hampir 2 kali lipat)
Hormon Tiroid
Sekresi maksimal, menaikkan 50-100%
Kehilangan total, menurunkan 40-60%
Rangsangan Simpatis
glikogenolisis sel hati, otot, pelepasan panas sel lemak coklat pada bayiàPelepasan hormon epinefrin/norepinefrin
Hormon kelamin pria
10-15% dari wanita
Hormon pertumbuhan
Metabolisme seluler naik 15-20%
Demam
Dengan penyebab apapun, menaikkan 120% tiap 10 derajat C
Iklim
10-20% lebih rendah di daerah tropis, dibanding kutub utara (perbedaan sekresi tiroid, hipertiroid banyak di kutub)
Tidur
Menurun 10-15% (penurunan tonus otot dan saraf simpatis)
Malnutrisi
Menurunkan 20-30%
Metabolisme Basal
Metode membandingkan kecepatan metabolisme antara individu
kec. Pemakaian energi selama istirahat absolut, tapi dlm keadaan terbangun.àKeadaan basal
orang itu tdk boleh makan 12 jam terakhir
Setelah tidur penuh di malam hari
Tidak melakukan pekerjaan berat selama bbrp jam sebelumnya
Semua faktor fisik dan psikis dihilangkan
Suhu kamar menyenangkan berkisar 68-80 F/ 20-26,6 C
Menghitung kebutuhan O2 dengan metabolator
Nilainya berkisar
laki2 dewasaà60 kal per jam
perempuan dewasaà53 kal per jam
Kecepatan metabolisme basal kira2 sebanding dengan luas permukaan tubuh
Luas permukaan tubuh dihitung dengan tabel TB & BB
Batas atas 25 %; batas bawah 15%
Sampai tua relatif tidak berubah (variasi 5-10%)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
ü Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup/sel.Sedangkan Katabolisme
(Dissimilasi), yaitu proses
penguraian zat untukmembebaskan energi kimia yang
tersimpan dalam senyawa organi tersebut.
ü Molekul Yang Terlibat Dalam Metabolisme yaitu: ENZIM
dan ATP (Adenosin Tri Phosphat)
ü Sedangkan Respirasi yaitu suatu proses pembebasan
energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan
menggunakan oksigen.
Nutrisi adalah substansi organik
yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan,
pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang
selanjutnya diasimilasi oleh tubuh
Suhu tubuh
Suhu tubuh merupakan keseimbangan antara panas yang diproduksi oleh tubuh dengan panas yang dikeluarkan. Suhu tubuh manusia secara kasar dibagi menjadi 2 yaitu : suhu inti (core temperature) dan suhu perifer/suhu kulit.
Suhu tubuh merupakan keseimbangan antara panas yang diproduksi oleh tubuh dengan panas yang dikeluarkan. Suhu tubuh manusia secara kasar dibagi menjadi 2 yaitu : suhu inti (core temperature) dan suhu perifer/suhu kulit.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://informasi-tentang-kesehatan.blogspot.com/2010/04/metabolisme-keseimbangan-energi-dan.html
6.
Guyton & Hall. 2008. Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta : EGCPerry & Potter. 1999.
7.
Fundamental Keperawatan edisi 4
volume 2
Jakarta EGC.http://agromedia.net/Info/manfaat-serat-bagi-tubuh.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar