Mohamad Habibi
ilmu keolahragaan- FIK UNESA
Analisis
Konsep Fisika pada Billyard
KATA PENGANTAR
Mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T atas
segala limpahan Rahmat-Nya sehingga makalah
yang berjudul “Analisis Biomekanika Terhadap Olahraga
Billyard” dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu Sholawat serta salam tetap semoga
tetap tercurahkan kepada Rasullullah
SAW yang telah membimbing kita semua dari jalan yang sesat menuju jalan yang terang.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat mengetahui manajemen, yaitu membahas
tentang pengantar manajemen secara umum. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini memuat tentang analisis
biomekanika terhadap olahraga billyard. Penyusun memilih
judul ini dikarenakan materi atau isi yang terkandung sangat bagus dan
mengundang perhatian untuk dipelajari bagi pembaca.terutama dalam hal penganalisisan biomekanika terhadap
olahraga.
Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah
biomekanika olahraga yang telah
banyak membantu penyusun dalam penyelesain makalah ini.
Semoga makalah ini
dapat memberikan ilmu baru serta wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya.
Terima kasih
Surabaya,
12
mei 2013
Penulis
Analisis
Konsep Fisika pada Billyard
Oleh
:
Mohamad
Habibi (116484002)
Mochamad Azhar Ilmi (116484013)
Danang Indra Wahyudi (116484061)
Fakultas
Ilmu Keolahragaan
Universitas
Negeri Surabaya
Abstract
Permainan
Billiard tidak bisa
lepas dari konsep-konsep
fisika. Ketika bola utama (bola
putih) dipukul oleh
stick dan meluncur, kemudian menggelinding (berotasi)
hingga menumbuk bola lainnya, sangatlah perlu untuk diketahui bagaimana
hal-hal tersebut dapat dikontrol, terutama penting bagi para pemain Billiard.
Banyak kontrol yang
bisa digunakan dalam
permainan ini. Namun,
yang paling dominan adalah
berasal dari pukulan
tongkat stick. Yangmana
saat memukul inilah ketelitian seorang pemain dalam menentukan gaya yang akan dia
kenakan terhadap bola utama akan
menjadi faktor utama
yang nantinya mempengaruhi
gerak bola, kecepatan gerak bola,
arah bola, yang
akhirnya merupakan penentu
masuk tidaknya bola
yang diinginkan ke dalam lubang.
Keyword : Fisika Billiard, mekanika Biliard.
BAB I
Pembahasan
Latar Belakang
Permainan Billiard berasal
sejak sekitar abad
ke 15. Namun, kurang
jelas bangsa mana yang pertama
kali menemukan permainan tersebut. Ada yang mengatakan China, Itali,
Spanyol, maupun Perancis.
Tetapi, saat ini,
hampir seluruh negara
didunia mengenal permainan ini,
termasuk di Indonesia.
Permainan
ini terdiri atas
bola-bola billiard, stick
pemukul, dan meja
billiard. Permainan ini secara
dasar merupakan aplikasi
dari konsep fisika
biomekanik yaitu momentum. Dimana
untuk bisa mengendalikan
bola-bola dalm permainan
ini agar bisa diarahkan ke
lubang, maka seorang
pemain haruslah mengetahui
konsep dasar dari momentum itu sendiri. Dalam hal ini
adalah tumbukan. Gaya luar yang dilepaskan oleh stick, sehingga
menghasilkan kecepatan awal bola, yang sebelumnya telah diarahkan terhadap posisi tertentu agar menumbuk bola yang ingin dimasukan, sudut stick pemukul terhadap
bola putih, hal-hal tersebut sangatlah berpengaruh pada keberhasilan seorang
pemain utnuk memasukan bola ke lubang yang diinginkan.
Tujuan Makalah
1.
Sebagai pelengkap tugas analisis biomekanika terhadap
olahraga billyard
2.
Sebagai pembelajaran analisis mata kuliah biomekanika
terhadap berbagai macam olahraga yang ada di sekitar kita.
3.
Sebagai dasar-dasar acuan belajar mahasiswa
4.
Sebagai bahan referensi tugas mengenai ilmu fisika dan
bimekanika
Rumusan Masalah
1.
Apa dasar-dasar teori yang mendasari keterkaitan ilmu
biomekanika terhadap olahraga billyard?
2.
Apa yang mempengaruhi olahraga billyard terhadap linier
momentum yang ada?
3.
Apa hubungan gaya gesek terhadap olahraga billyard?
4.
Apa hubungan energy kinetik terhadap olahraga billyard?
5.
Apa hubungan Torque gaya gravitasi terhadap olahraga
billyard?
6.
Hubungan biomekanika terhadap langkah-langkah shoting
pada billyard?
7.
Bagaimana menganalisis pukulan pada billyard terhadap
ilmu biomekanika?
BAB II
Pembahasan
1.Dasar
teori
- Hukum Newton Hukum
Newton I, hukum Inertia:
“
Apabila gaya yang bekerja pada suatu benda adalah nol, maka benda tersebut akan tetap diam atau bergerak lurus
beraraturan dengan kecepatan konstan.“
Dalam permainan ini, saat bola diam, menunjukan tidak adanya gaya yang bekerja terhadap bola,
sehingga tidak aka
nada gerakan sampai
ada gaya luar
9ini berarti sodokan dari pemain)
yang bekerja padanya.
Hukum
Newton II, ∑F=ma,
“
Percepatan dari sebuah
objek, merupakan perbandingan langsung
terhadap Gaya total yang bekerja
pada benda, dan merupakan perbandingan
terbalik terhadap massa benda
tersebut.”
Gaya yang
dipakai dalam permainan
ini berasal dari
tongkat billiard, yang
ketika mengenai bola akan
menyebabkan adanya percepatan
pada bola tersebut,
sehingga akan bergerak dan
mendorong bola-bola yang lain.
2.Linier
Momentum
Yang dimaksud dengan
linier momentum adalah hasil kali antara kecepatan dengan massa dari benda
tersebut, yang biasanya dinotasikan dengan symbol p.
p = mv
Selanjutnya, persamaan
dari hukum kedua newton bisa kita
tuliskan dalam bentuk F
= , yang apabila boleh diartikan
berarti Ketika sebuah
gaya tunggal mengenai sebuah
benda, maka gaya tersebut
sama dengan perubahan waktu dari momentum linier benda tersebut.
Dan jika sistem
tersebut bergerak dengan dipercepat dengan percepatan masing-masing adalah , maka percepatan pusat massa sistem tersebut
adalah :
Sekarang jika
benda-benda tersebut masing-masing diberi gaya , maka benda-benda tersebut masing-masing memiliki
percepatan :
Sehingga percepatan
pusat massa sistem dapat dinyatakan sebagai :
Notasi merupakan notasi yang menyatakan resultan
gaya yang bekerja pada sistem tersebut. Jika resultan gaya yang bekerja pada
sistem bernilai nol (), maka sistem tersebut tidak dipercepat (). Jika sistem tidak dipercepat, artinya
sistem tersebut kecepatan pusat massa sistem tersebut konstan (). Jadi dapat disimpulkan bahwa :
3.Gaya
Gesek
Gaya gesek merupakan
gaya tolak menolak antara 2 permukaan yang saling kontak secara langsung. Begitu pula dalam permainan ini,
tidak lepas dari adanya gaya
gesek yang sangat berpengaruh pada gerak bola diatas meja billiard. Bisa
dibayangkan, andai saja tidak ada gaya gesek yang berpengaruh pada
permainan ini, bisa dipastikan bola
yang kita pukul
tidak akan pernah
berhenti, dan akan
terus menerus bergerak-gerak
kecuali sampai bola tersebut menumbuk
bola lainnya yang menimbulkan gaya tolakan
sehingga “mungkin” akan menyebabkannya berhenti. Ada dua
macam gaya gesek, yaitu gaya gesek static dan gaya gesek kinetic. Gaya
gesek static adalah gaya gesek yang mempertahankan benda agar tetap dalam
keadaan diam. Bisa dijelaskan, bahwa
gaya gesek static merupakan batas minimal gaya yang diperlukan untuk menggerakan suatu
benda. Sedangkan gaya gesek kinetic adalah gaya gesek yang timbul saat benda
bergerak.
4.Energi
Kinetik
Secara sederhananya,
energy kinetic dari
sebuah benda yang
bergerak sebanding dengan setengah
dari hasil kali
antara masa dengan
kecepaatan kuadrat ( ).
Keahlian seorang pemain billiard dalam mengontrol energi kinetic supaya tidak terlalu kecil dan
tidak terlalu besar
sangatlah penting untuk
bisa mengontrol bola
selama permainan. Seperti yang
telah diketahui, kita hanya dapat mengontrol kecepatan gerak bola tersebut
dan tidak bisa mengontrol massa
bola billiard karena memang sudah ditentukan. Ini
menunjukan, bahwa kita
harus mengontrol kecepatan
untuk mendapatkan besar energy kinetic yang sesuai seperti kita
butuhkan.
Keterangan:
energi kinetik translasi
massa benda
kecepatan linier benda
Jika satuan
menggunakan sistem SI,
maka satuan dari massa adalah kilogram,
kecepatan dalam meter per detik,
dan satuan energi kinetik dinyatakan dalam joule.
Contoh, energi
kinetik dari sebuah benda yang bermassa 80 kilogram bergerak dengan kecepatan
18 meter per detik, maka energi kinetiknya adalah
Ek = (1/2) · 80 · 182 J
= 12.96 kiloJoule (kJ)
Karena besaran
energi kinetik berbanding lurus dengan kuadrat kecepatannya, maka sebuah objek
yang kecepatannya meningkat dua kali lipat, maka benda itu mempunyai energi
kinetik 4 kali lipat dari semula. Contohnya adalah, sebuah mobil yang bergerak
dengan kecepatan 2 kali dari kecepatan mobil lainnya, maka mobil itu juga
membutuhkan jarak 4 kali lebih jauh untuk berhenti, diasumsikan besar gaya
pengeremannya konstan.
Energi kinetik yang
dimiliki suatu benda memiliki hubungan dengan momentumnya dengan persamaan:
keterangan:
adalah momentum
adalah massa benda
Turunan
Usaha yang
dilakukan akan mempercepat sebuah partikel selama interval waktu dt, berasal
dari perkalian dot antara gaya dan perpindahan:
dimana kita
mengasumsikan hubungan p = m v. (Meskipun begitu, lihat juga
turunan relativitas khusus di bawah ini.)
Sesuai dengan
perkalian dot maka kita akan mendapatkan:
Selanjutnya (dengan
mengandaikan massanya sama), maka persamaannya menjadi:
Karena ini adalah
total diferensial (hanya bergantung pada keadaan terakhir, bukan bagaimana
partikel menuju ke situ), maka kita dapat mengintegralkan persamaan itu dan
mendapatkan rumus energi kinetik:
Persamaan ini
menyatakan bahwa energi kinetik (Ek) sama dengan integral
perkalian dot antara kecepatan
(v) dan perubahan momentum suatu benda (p). Diasumsukan bahwa benda itu
mulai bergerak tanpa energi kinetik awal (tidak bergerak/diam).
5.Torque
Torque merupakan gaya
utama pada gerak rotasi, yang mana merupakan hasil dari gaya luar,
jari-jari, dan sin
teta (θ). Untuk
semua gaya yang
dikenakan pada suatu benda(bola) dengan jari-jari r, supaya
memperoleh nilai torque yang maksimum, maka bola harus di pukul dengan
sudut teta sebesar 90°(perpendicular)
antara gaya dan jari-jari bola tersebut
:
Ini dikarenakan
sin (90°)
= 1, yangmana
merupakan kemungkinan paling
besar untuk memperoleh nilai sin paling maksimum.
6.SHOT
Sebuah permainan
billiard selalu diawali
dengan sebuah pukulan
(shot) pada bola putih. Dimana
dari shot inilah seorang pemain dapat mengatur kecepatan dan arah bola sesuai
yang dia inginkan. Untuk memudahkan, dalam kasus ini, gerak menarik tongkat ke belakang akan
kita asumsikan sama
dengan gerakan menarik
sebuah pegas kebelakang.
Ini berarti jarak (seberapa
jauh) kita menarik
tongkat kebelakang akan
berbanding langsung dengan kekuatan
yang akan dihasilkan.
Dengan menggunakan hukum
Hooke, yang menjelaskan gerakan
pegas dengan persamaan F = -kx, kita dapat mencoba menghitung Gaya yang bekerja
pada bola putih berdasar jarak tarikan tongkat tersebut. Pada
saat gaya diberikan
terhadap bola putih,
ada dua besaran
yang harus dihitung. Yang
pertama yaitu kecepatan
awal gerak bola
setelah dipukul dengan tongkat. Dalam kasus ini, kita
menggunakan hukum Newton yang kedua, Kemudian dengan hukum Hooke, maka
Dengan mengasumsikan kecepatan awal bola putih
adalah nol, maka Gerakan awal pada permainan bilyar
adalah pukulan (shot)
stick ke bola
putih. Untuk mempermudah analogi, maka digunakan Hukum Hooke dengan
persamaan pegas F = -k.x yang diasumsikan tarikan stick sebelum dipukulkan ke
bola putih merupakan tarikan pegas. Persamaan kemudian dikombinasikan dengan
Hukum Hooke menjadi :
F = m.a
Persamaan di atas berubah menjadi kecepatan awal bola putih = 0 :
Dimana Δt merupakan kecepatan sesaat pada saat stick memukul bola putih.
Selain gerak lurus, perlu diketahui bahwa dalam pergerakan bola juga mengandung gerak rotasi yang dapat dianalisis melalui konsep Torque :
τ = I α
F = m.a
Persamaan di atas berubah menjadi kecepatan awal bola putih = 0 :
Dimana Δt merupakan kecepatan sesaat pada saat stick memukul bola putih.
Selain gerak lurus, perlu diketahui bahwa dalam pergerakan bola juga mengandung gerak rotasi yang dapat dianalisis melalui konsep Torque :
τ = I α
,
Besarnya ∆t
dalam persamaan ini
adalah total waktu
sesaat ketika tongkat kontak langsung
(memukul) dengan bola
putih, yang mana
besar ∆t ini
biasanya relative konstan untuk segala pukulan (ini dikarenakan tongkat dan bola yang dipukul juga relatif
sama) sekitar 10
milidetik. Untuk m,
yang merupakan massa
dari bola billiard pada umumnya
adalah 0,5 kg, sedang untuk nilai k merupakan konstanta pegas dari hukum Hooke,
serta vector x merupakan jarak antara bola putih(setelah terlempar) dengan
posisi ujung tongkat setelah tongkat ditarik kembali kebelakang. Selain
kecepatan pada gerak lurus, masih ada
aspek kecepatan lain yang perlu
diperhitungkan, yaitu kecepatan rotasi bola itu sendiri. kita
pandang lingkaran tersebut merupakan bola
putih yang dilihat dari belakang (pandangan pemain).
Bila lingkaran
kecil ditengah merupakan
pusat bola (pusat massa), dan bola dipukul pada tanda
( + ), maka bola akan memiliki
kecepatan sudut awal, yang akan
mempengaruhi gerak bola. Untuk menghitung besar kecepatan ini, kita memakai konsep gerak melingkar melalui persamaan :
di mana
Dalam persamaan
tersebut, (torque)
merupakan gaya pada
gerak melingkar dengan persamaan : Merupakan gaya utama pada gerak rotasi. Besarnya Torque dapat
dihitung melalui persamaan :
Dengan berasumsi
bahwa kecepatan awal
sebelum ada pukulan
adalah nol, maka kita dapat
menyederhanakan persamaan tersebut menjadi : Tumbukan bola bilyar merupakan penerapan dari sifat
partikel yaitu efek COMPTON dan kekekalan momentum. Kita dapat menganalogikan
foton sinar X yang bertumbukan dengan elektron bebas. Kekekalan momentum linear
yang diberikan :
Po = P1 cos Θ + P cos Θ
Po = P1 cos Θ + P cos Θ
Dengan persamaan tersebut, kita dapat menghitung besar kecepatan
linier dan kecepatan sudut gerak
bola setelah dipukul.
Sehingga ketika bola
putih akan mulai bergerak dengan adanya kecepatan awal
tersebut.
7.Teknik Pukulan Dasar Dalam Billiard
Ada empat cara memukul bola dalam Permainan
Billiard Empat pukulan ini merupakan pukulan yang
paling dasar yang harus anda ketahui jika anda berkeinginan untuk menjadi orang
yang bisa bermain billiard dengan benar.
- Stop Stroke.
Pukulan ini membuat bola putih berhenti di tempat
apabila dipukul sejajar dengan bola sasaran. Apabila tidak sejajar, bola putih
akan bergerak normal (tidak telalu cepat dan tidak terlalu lambat). Pukulan ini
juga merupakan pukulan yang paling mudah, karena titik pukul pada bola ada pada
tengah-tengah bola putih.
- Draw Stroke.
Pukulan ini akan membuat bola putih mundur apabila
dipukul sejajar dengan bola sasaran. Apabila tidak sejajar, bola putih akan
memiliki sudut pantul yang lebih lebar dan berjalan lambat. Pukulan ini dapat
dilakukan dengan memukul bola putih sedikit dibawah titik tengah dari bola.
Pukulan ini jangan dilakukan terlalu di bawah titik tengah, karena jika dipukul
dengan tenaga yang berlebih, bola putih justru akan menggelinding di atas
stick/cue (atau yang sering dikenal dengan jump ball, walaupun teknik jump
ballnya salah).
- Follow Shot/Follow Stroke.
Pukulan ini akan membuat bola putih bergerak maju
apabila dipukul sejajar dengan bola sasaran. Apabila tidak sejajar, bola putih
akan memiliki sudut pantul yang lebih sempit dan bergerak lebih cepat. Pukulan
ini dapat dilakukan dengan memukul bola putih sedikit diatas titik tengah.
·
Shot/Spin Stroke.
Pukulan ini akan membuat bola putih bergerak pada
sudut yang tidak semestinya setelah mengenai bola sasaran ataupun cushion/ban.
Pukulan ini dapat dilakukan dengan memukul bola putih sedikit di sebelah kiri
atau kanan dari titik tengah.
Keempat pukulan tadi merupakan pukulan dasar dalam
bermain billiard. Keempat pukulan tersebut dapat dikombinasikan agar bola putih
dapat berhenti pada sudut yang tepat pada bola berikutnya
- English
English adalah istilah untuk memukul bola dengan
menggunakan efek. Pukulan ini memungkinkan bola bergerak tidak sesuai dengan
rutenya. Jika menggunakan English maka hukum sudut datang sama dengan sudut
pantul bisa saja tidak berlaku lagi, karena dengan english, lajur bola putih
dimanipulasi sedemikian rupa oleh player untuk mendapatkan posisi yang baik
untuk pukulan selanjutnya.
- Jump Shot
Tehnik untuk membuat bola putih melompat untuk
menghindari bola yang menghalangi jalur cueball dengan bola sasaran. Dilakukan
dengan cue (stick) khusus dengan cara menekan bola putih dari atas sehingga
bola menekan laken dan mengakibatkan bola bereaksi bergerak keatas.
Pukulan yang biasanya jarang dilakukan kecuali sangat terpaksa atau ada peluang untuk memaksa bola sasaran masuk dengan menggunakan jumpshot.
Pukulan yang biasanya jarang dilakukan kecuali sangat terpaksa atau ada peluang untuk memaksa bola sasaran masuk dengan menggunakan jumpshot.
- emasse
Membuat bola putih bergerak melengkung. Biasanya
digunakan ketika bola sasaran terhalangi oleh bola lain. Sisanya adalah variasi
dari pukulan-pukulan diatas. Sebuah bola jika dipukul pada titik yang sama
namun dengan cara pukul yang berbeda maka akan menghasilkan jenis pukulan yang
berbeda pula. Sering praktek adalah kuncinya. Tehnik dan feeling akan semakin
terasah bila sering melakukan berbagai pukulan diatas.
2. BALL IN MOTION
Setelah bola putih bergerak,
maka satu-satunya gaya yang berpengaruh padanya adalah gaya
gesek dari karpet
pada meja. Sebelum lebih jauh,
perlu diketahui bahwa gerak
bola tidak selalu menggelinding, namun
kadang juga bergerak meluncur pada saat t
tertentu. terlihat (dari kanan
ke kiri), bahwa ada waktu dimana bola mengalami gerak meluncur sebelum dia
menggelinding adalah batas kecepatan
bola pada suatu titik kontak
dengan karpet, R adalah jari-jari bola, dan ω adalah kecepatan sudut. Sehingga,
untuk menghitung besarnya kecepatan pada suatu titik tersebut, kita jadikan persamaan diatas, dimana R disini
merupakan vektor dari pusat bola ke
titik yang bersinggungan dengan meja dan v kecepatan linier bola. Karena dalam keadaan sebenarnya gaya gesek akan sangat berpengaruh, maka dengan memakai
hukum kedua Newton
mengenai Gaya gesek
yang diwakili oleh persamaan ,
dimana merupakan gaya
gesek, m massa benda, dan g
adalah gaya gravitasi. Karena gaya gesek selalu berlawanan arah (vektor) dengan
gerak benda, maka dengan mengkombinasikan persamaan diatas dengan persamaan
hukun Newton kedua, maka diperoleh
Prinsip
Hukum Newton II yaitu : ∑F = m.a
Berdasarkan rumus tersebut, gaya yang berasal dari stick pemukul bola bilyar yang digunakan untuk memukul bola akan menghasilkan besar percepatan tertentu pada bola yang dikenakan.
Berdasarkan rumus tersebut, gaya yang berasal dari stick pemukul bola bilyar yang digunakan untuk memukul bola akan menghasilkan besar percepatan tertentu pada bola yang dikenakan.
Selain untuk
gerak bola meluncur
(sliding), persamaan ini
juga bisa dipakai untuk
menghitung kecepatan pada
gerak bola yang
berotasi, namun dengan
nilai koefesien gesek yang berbeda. Hal
ini dikarenakan gaya gesek gerak rotasi akan lebih kecil dengan gaya gesek pada gerak
meluncur.
3. COLLISION DETECTION
Untuk mendeteksi
adanya tumbukan antara 2 bola ataupun antara
bola dengan sisi meja, kita menggunakan persamaan garis vektor untuk
menggambarkan posisi bola pada waktu t. Dalam persamaan ini, r mewakili posisi
dari bola, dengan r0 adalah posisi awal dan v merupakan kecepatan bola. Untuk
tumbukan antara dua bola, kita coba membuat persamaan posisi masing-masing bola
dan menghitung waktu yang dibutuhkan
kedua bola untuk saling berpisah.
4. COLLISIONS
Untuk tumbukan antar
bola, pertama-tama kita perlu menghitung bidang normal tumbukan yang berupa
garis penghubung antara 2 pusat bola. Jadi, cara termudah untuk menghitungnya
yaitu:
|
|||
Bola
pejal
|
Melalui
salahsatu garis singgung
|
Langkah selanjutnya
adalah membagi setiap vektor kecepatan kedalam normal component dan
tangential component. Normal
component untuk bola 2 akan searah dengan
vektor normal, dan
normal component untuk
bola 1 akan
berlawanan arah dengan vektor
normal. Besarnya vektor
normal ini dapat
dihitung menggunakan perkalian
dot product.
Selama tumbukan,
komponen kecepatan tangensial
tidak berubah. Dengan menggunakan komponen
normal, kita dapat
menganggap tumbukan tersebut merupakan 1 dimensi. Hal ini
ditunjukan pada gambar dibawah ini. Anak panah merah mewakili vektor
kecepatan sesaat sebelum
tumbukan. Panah biru
menunjukan komponen vektor normal,
dan panah hijau
menunjukan komponen tangensial
dari vektor tersebut, serta garis titik-titik merupakan bidang tumbukan.
Untuk menyelesaikan
permasalahan 1 dimensi,
kita kembali menggunakan hukum kedua Newton. mv
adalah momentum linear dari
bola, dilambangkan dengan
huruf p. Karena gaya total
sama dengan nol pada dua
bola selama tumbukan,maka Δ p adalah 0.
Ini dikenal sebagai konsep
kekekalan momentum linier,
yang menyatakan bahwa momentum total
sistem akan tetap
konstan tanpa adanya
pengatuh dari gaya
luar.Karena massa dari semua bola
adalah sama, kita dapat mengeliminasi m
pada persamaan diatas. Dengan menggunakan konsep
kekekalan energi kinetik,
kita dapat menghitung v1’ dan
v2’. Dari persamaan tersebut,
diperoleh dua buah
solusi, namun hanya
satu solusi yang mungkin untuk
dipakai. Oleh karena itu, perkiraan total elastisitas dalam bola
BAB
III
Penutupan
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil adalah :
1. Olahraga Billiard tidak bisa lepas dari
konsep-konsep fisika.
2. Ketepatan
seorang pemain dalam
memukul, sangatlah dipengaruhi
bagaimana ia bisa
mengontrol
gaya yang ia keluarkan untuk mengatur kecepatan gerak bola.
3. Jarak
tarikan tongkat kebelakang
saat hendak memukul bola, menentukan seberapa
besar
gaya
yang akan diterima oleh bola.
Saran
Disini kami selaku tim penyusun, juga berharap adanya kritik
dan saran dari para pembaca. Guna sebagai pelengkap informasi yang mungkin bisa
bermanfaat kedepannya. Kerena kritik dan saran akan membangun adanya daya ilmu
yang bermanfaat dihari yang akan datang.
Semoga makalah yang kami
susun ini bisa bermanfaat, dan apabila ada salah kata atau kalimat yang kurang
berkenan pada pembaca kami selaku tim penyusun mohon maaf sebesar-besarnya.
Sekian dari kami, terima kasih dan wassalamualaikum wr.wb
Daftar
Pustaka
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar