MOHAMAD
HABIBI _FIK UNESA
ANALISIS
BIOMEKANIKA PADA GERAKAN MENENDANG BOLA DALAM SEPAKBOLA.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Olahraga sekarang ini khususnya di dunia internasional,
semakin maju saja. Di benua Eropah sepakbola menjadi olahraga yang mampu
menjamin kehidupan pelakunya untuk seumur hidupnya. Seorang Adriano pemain
sepakbola padal klub Inter milan yang berasal dari negara brazil sedang diburu
oleh tim-tim raksasa dilingkungan Eropah. Seperti Chealse, salah satu klub
besar di Inggris sedang menawar transfer pemain tersebut dengan nilai bilangan
rupiah mencapai 1.125 triliun. Nilai tersebut sama dengan mengadakan liga
sepakbola di indonesia selama 10 atau sampi 15 musim.
Itu menunjukkan bahwa begitu besarnya nilai olahraga dimata
dunia. Karena didalamnya telah dicampur dengan unsur bisnis yang bisa
mendatangkan uang yang sangat besar. Daved Backham, pemain sepak bola Real
Madrid, selalu menjadi perburuan untuk menjadi model dalam suatu iklan untuk
mempromosikan suatu produk tertentu. Hal ini juga menunjukkan bahwa olahraga
juga telah memasuki dunia entertaiment. Dan masih banyak lagi contoh-contoh
atlet olahraga yang sangat digandrungi oleh masyarakat dunia.
Mengapa mereka mampu dihargai oleh banyak kalangan
masyarakat dunia, karena ini semua disebabkan kepiawaiannya dalam bermain
sepakbola. Keberhasilan bermain sepakbola itu tentunya tidak ditempuh dengan
mudah melainkan malaui proses yang sangat panjang dalam suatu sesi-sesi latihan
yang bermutu. Latihan tersebut ternyata setelah ditelusuri, memang peran ilmu
pengetahuan dan teknologi menduduki posisi yang sangat penting. Seperti pemain
sepakbola Roberto Karlos, yang mampu menendang pada tendangan bebas dengan
jarak hampir mencapai 25 meter kegawang dengan keras dan tepat. Ternyata ia
memang melakukan latihan dengan bimbingan pelatih yang paham benar terhadap
ilmu keolahragaan tersebut, seperti ilmu kepelatihan, biomekanika dan anatomi
tubuh manusia.
Sekarang jika kita lihat kondisi didalam negeri, ternyata
belum mampu menghasilkan pemain sepakbola yang dapat menjadi kebanggaan bangsa.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menaikkan harkat martabat
bangsa memalui olahraga. Tetapi hasilnya malah sebaliknya dimana prestasi
olahraga Indonesia di even-even regional maupun internasional mengalami
penurunan.
Banyak faktor yang meyebabkan kondisi ini terjadi, salah
satunya adalah sumberdaya pelatih yang kurang mendukung. Pelatih di Indonesia
kebanyakan mereka yang mantan atlet lalu melatih. Tentunya mereka kurang
memahami ilmu pendukung dari kepelatihan seperti biomekanika. Seharusnya untuk
mempelajari satu teknik gerakan, harus dianalisis terlebih dahulu karakter
gerakannya secara anatomi dan biomekanika, sehingga dapat menjadi acuan untuk
membuat program latihan yang sesuai.
Tendangan sangat penting dalam permainan sepakbola,
Dieterich (1982) mengemukakan bahwa barang siapa yang hendak bermain sepakbola
maka pertama-tama kali harus menendang bola. Menendang bola memiliki tujuan
adalah untuk menciptakan gol, membuang bola atau menhindarkan bola dari
pertahanan.
Berdasarkan itu pulalah maka penulis mengadakan suatu
analisa gerakan pada salah satu teknik gerakan dalam sepakbola, khususnya
menendang. Dalam pembahasan ini, tendangan yang dilakukan adalah menendang
dengan punggung kaki yang mengarah pada suatu sasaran tertentu.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Banyak sekali unsur-unsur yang dapat dianalisis dalam upaya
mencapai kualitas tendangan dalam sepakbola, dan mungkin teridentifikasikan
pada beberapa masalah, yaitu; apakah besarnya otot-otot mempengaruhi tendangan
dalam sepakbola? Apakah tinggi badan seorang pemain sepakbola mempengaruhi
tendangan? Apakah jauhnya ancang-ancang mempengaruhi tendangan sepakbola?
Apakan faktor fifik mempengaruhi tendangan sepakbola? Apakah istirahat
mempengaruhi hasil tendangan? Apakan ilmu gizi mendukung dalam keberhasilan
atlet? Apakah ilmu psikologi mempengaruhi tendangan sepakbola? Apakah kajian
biomekanika memiliki pengaruh terhadap kemampuan tendangan?
C. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan latarbelakang masalah dan identifikasi masalah
dimana, masalah yang dapat muncul dan perlu pengkajian begitu luas maka perlu
ditasi permasalahan tersebut agar lebih terarah. Adapun kajian ini dibatasi
pada: rangkaian gerakan menendang yang dilakukan penulis, uraian tentang teknik
gerakan tersebut, kajian gerakan secara biomekanika dan anatomical, dan kajian
Biomekanika yang meliputi; gerak kinematika angular, kinematika linier,
kinetika angular dan kinetika linier. Analisa gerakan menendang dibatasi pada
menendang bola dengan punggung kaki.
D. TUJUAN ANALISIS
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan
paper in adalah sebagai berikut::
1. Untuk menguraiakan gerakan menendang dalam
kawasan teknik pelaksanaan
2. Untuk menganalisa rangkaian gerakan anatomi
dan biomekanika.
3. Untuk menganalisa secara biomekanika yang
mmeliputi; gerak kinetika angular, kinetika linier, kinematika angular dan
kinematika linier.
4. Untuk menambah wawasan buat para pembaca
sekalian
BAB II
PEMBAHASAN
B. URAIAN KETERANGAN GERAKAN
Gerakan menendang dengan punggung dalam sepak bola pada
umumnya dilakukan dengan tujuan untuk menendang lurus dan datar. Biasanya
dilakukan pada tendangan bebas atau tendangan dengan jarak yang sedikit lebih
jauh. Tendangan ini sangat bermanfaat sekali sebab, meluncurnya bola cukup
keras dan lurus serta mendatar.
Analisa gerakannya didasarkan pada tiga tahap yaitu; (1)
persiapan/ancang-ancang, (2) tendangan, dan (3) follow-trough. Keberhasilan
menendang tergantung pada beberapa bagian yaitu melihat perkenaan bola dengan
kaki dan perkenaan kaki dengan bola. Dalam melaksanakan menendang dengan
punggung kaki dimulai dari;
1. Ancang-ancang. Ancang ancang dilakukan 3-4
meter yang dilakukan sambil berlari untuk memperoleh percepatan. Lari yang
dilakukan seenaknya dengan percepatan yang diatur sedemikian rupa dengan tetap
melihat letak bola. Sambil berlari ayunlan tangan seenaknya mengikuti irama
langkah kaki. Jika melangkah kaki kanan, maka tangan kiri diayun ke depan
demikian sebaliknya hingga posisi menepakkan kaki kira. Ancang-ancang sebaiknya
dibelakang bola dan jika ditarik garis lurus, sejajar dengan sasaran.
2. Tendangan. Sebelum melakukan tendangan
(menggunakan kaki kanan) maka letakkanlah kaki kiri persis disisi kiri dan agak
ke belakang dari bola yang jika ditarik garis lurus membentuk sudut 450. Posisi
letak kaki kiri menentukan luncuran bola. Jika kaki kiri berada dibelakang
bola, maka jalannya bola akan melambung karena dengan sendirinya perkenaan bola
tepat dibagian bawah. Jika kaki kira persis disisi kiri bila, jannya bola akan
ground atau bergelinding di tanah. Karena perkenaannya berada pada bagian atas
bola. Jika letak kaki kiri agar mundur sedikir sekitar 450 maka dapat
diprediksi jalannya bola lurus dan mendatar, sebab perkenaan bola pada bagian
tengah antara atas dan bawah.
Menendang dengan punggung kaki maksudnya
adalah perkenaan bola pada kaki tepat pada bagian punggung kaki. Setelat dirasa
letak kaki kiri cukup enak maka ayunlah kaki kakan yang masih dibelakang sekuat-kuatnya
dengan tetap memperhatikan perkenaan kaki dengan bola dan perkenaan bola dengan
kaki. Perkenaan pada punggung kaki berarti keadaan angkel adalah ekstensi atau
jika ditarik garis lurus sejajar dengan tulang kering.
3. Follow trough. Setelah bola ditendang oleh
kaki kanan, maka lanjutkanlah kaki kanan dengan melangkah ke depan satu atau
dua langkah.
C. ANALISIS BIOMEKANIKA PADA GERAKAN MENENDANG
BOLA DALAM SEPAKBOLA.
1. Analisa secara anatomi
Anallsa secara anatomi berarti
membahas tentang gerakan tubuh manusia yang meliputi otot-otot dan persendian
serta tulang-tulang. Dalam menendang anggota tubuh yang menjadi penggeran utama
adalah anggota gerak bagian bawah yaitu tungkai. Sedangkan gerakan tangan hanya
berayun untuk menjaga keseimbangan dan keserasian gerak. Akan tetapi tetap saja
berkontraksi, terus hingga pada saat menapakkan kaki kiri tangan kiri diangkat
seenaknya ke depan sedikit dengan ketiak terbuka dan tangan kanan berada di
belakang.
Pada saar ancang-ancang,
persendian bergerak dimulai dari fleksi dari persendian lutut dan panggul serta
angkel kaki kanan yang terangkat ke atas. Sedangkan pada saat melurus di kaki
kiri terjadi eketensi panggul, lutut dan engkel yang memberikan tolakan.
Demikian seterusnya hingga pergantian langkah kaki.
Ketikan kaki kiri berhenti, maka akan terjadi penahanan
berat badan pada kaki kiri, yang didukung oleh otot-otot hamstrings,
quadriceps, gluteus dan gastronocmeus. Berat badan akan ditanggung seluruhnya
oleh kaki kiri. Kaki kiri dalan menahan berat badan sedikit dibengkokkan agar
mendapatkan jangkauan kaki kanan pada bola. Sehingga perkenaannya sesuai dengan
yang diinginkan. Pandangan sebelun tendangan dikonsentrasikan ke bola sedangkan
ketika hampir menyetuh bola lihatlah sasaran yang akan dituju.
Pada saat menendang bola
dengan kaki kanan maka poros pertama persendian terdapat pada sendi pinggul.
Lutut sedikit fleksi yang digerakkan oleh kelompok otot-otot hamstring yang
juga ikut mengambl ancang-ancang dan sendi engkel lurus ekstensi yang dikontraksikan
oleh otot-otot betis. Pada saat pergerakan menarik kaki tendang dari belakang
yang bertugas adalah otot illiacus, anterior sup. Illi spine, tensor fasciae
latae atau kelomponk quadricep extensor bagian froximal. Sedangkan saat
ekestensi lutut digerakkan oleh rectus femoris, vastus medialis, vastus
rateralis atau kelompok quadricep bagian distal.
Pada saat gerakan follow
trough, otot-otot rileks dan menapakkan kaki seenaknya sebagai gerakan lanjutan
untuk menghindari resiko cidera.
2. Kinematika Angular
Dalam melaksanakan tendangan
bola dalam sepak bola akan kita jumpai perpindahan badan dari satu posisi ke
posisi lain dimana terdapat perubahan kecepatan yang diwujutkan pada langkahan
kaki. Kinematika angular kita jumpai pada sendi bahu yang menayunkan lengan
seenaknya dan persendian pada panggul saat mengangkat kaki kedepan dan pada
sendi lutut pada saat melangkahkan kaki untuk mendapatkan jangkauan kaki ke
depan.
Pada gerakan ini
rotasi pada sendi pinggul dapat mencapai satu putaran penuh (3600) dari mulai
lepasnya kaku belakang dari tanah kemudian diayun keatas sehingga terjadi
fleksi pada lutut, ayunan ke depan hingga sampai ke belakang kembali.
Ancang-ancangan ina bertujuan untuk memperoleh
kecepatan saat berlari hingga tiba di sisi bola yang dapat memberikan dukungan
terhadap kekuatan. Ayunan pada sendi
elbow tidak memiliki sumbangan yang begitu baik untuk mendapatkan kekuatan
tendangan hanya saja mengatur kestabilan tubuh.
3. Kinematika Linier
Rentang kaki tendang yang
dimulai dari belakang hingga benturan dengan bola atau hiperekstensi, jika
ditarik sudut yang berporos pada sendi pinggul sekitan 450, kemudian rentang
sudut dari poros fleksi lutut mencapai 900. Sehingga jika digabungkan rentangan
secara keseluruhan mencapai 1350. Perkenaan kaki dengan bola merupakan ajang
terpenting menghasilkan kekuatan. Disini terdapat perpanjangan ruang gerak kaki
yang dimulai dari persendian pinggul ang dilanjutkan dengan persendian lutut.
Tentunya dengan ruang gerak inilah yang akan membangkitkan kecepatan pergerakan
kaki dan akan dapat lebih meudah memperolah kekuatan kontraksi ototnya.
Perpaduan kecepatan dan kekuatan inilah yang biasa disebut dengan power. Dengan
demikian pulalah bahwa menendang bola dibutuhkan power otot-otot tungkai.
Kemampuan kaki belakang akan
dapat membentuk sudut yang lebih besar, jika kelentikan pada sendi pinggul
cukup besar. Tangan ddalam hal ini hanya menjaga keseimbangan, dimana lengan
kiri terangkat hingga sejajar dengan nahu yang merupakan kerja dari otot deltoid
dan persendian glenohumeral. Tangan kanan kelihatan akan kebelakang sebagai
upaya menjaga keserasian gerak dan koordinasi.
4. Kinetika Angular
Pada saat menendang bola akan
kita jumpai poros persendian yang memungkinkan terjadi pada kinetika angular.
Jalannya bola tergantung gaya yang diberikan oleh tekanan kaki. Kuat tidaknya
tergantung pada gaya yang diberikan oleh kaki.
Selain gaya dalam hal ini
tergantung pada percepatan ayunan kaki yang baik. Percepatan ini tentunya
didukung oleh kemampuan otot-otot. Pergelangan kaki degerakkan hingga posisi
benat-benar ekstensi sehingga punggung kaki benar-benar berada di depan dan
tentunya akan terdapat benturan pada bagian ini.
Tidak ada bagian lain yang
dapat menunjang kekuatan tendangan, hanyalah kemampuan membangkitkan power yang
cukup besar. Dimana persendian pinggul sebagai poros utama dan persendian lutut
berfungsi sebagai tambahan.
5. Kinetika Linier
Dalam hal ini
pengaruh yang diberikan tungkai kepada bola ditentukan sekali oleh kemampuan
otot-otot penggeraknya. Disamping ayunan kaki belakang, ancang-ancang berlari
merupakan pase yang berperan penting untuk mendapatkan saat yang tepat dalam
membangkitkan kekuatan maksimal. Ancang-ancang yang terlalu jauh cenderung akan
menimbulkan kelelahan otot, sehingga jarak 3-4 meter cukup efektif untuk
memperoleh kecepatan terbaik untuk memperoleh saat yang tepat tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. IMPLEMENTASI
Implikasi hasil analisa yang
dilakukan ini mengkaji tentang implikasi secara fungsional anatomi dan
biomekanika.
Secara anatomi, kemampuan
menendang merupakan serangkaian gerakan yang dilakukan oleh kaki khususnya kaki
kanan dalam melakukan tendangan terhadap bola dengantujuan tertentu. Dalam
menendang, kekuatan menendang akan sangat membantu untuk mendapatkan kekuatan
jalannya bola dan diharapkan juga mengarah pada sasaran. Dalam menendang bola,
adalah kerja organ kaki yang meliputi persendia, tulang dan otot-otot.
Persendian yang terlibat adalah sendi pinggul, sendi lutut dan pergelangan
kaki. Ketiga sendi ini bergerak serentak dalam suatu rangkaian yang bersambung.
Sedangkan otot-oto yang terlibat adalah kelompok otot-oto tungkai berupa
gluteus maksimus, gleuteus minimius, qudriceps, hamstring, dan gastronocnimeus.
Semua persendia ini dilibatkan secara bersamaan dan berantai dimana otot bagian
paha sebagai penggerak diawal-awal gerakan yang selanjutnya oleh otot-toto
betis.
Kajian anatomi membehas
tentang efektifitas dan efisiensi gerak. Hasil analisis diatas menunjukkan
bahwa. Ancang-ancang yang terlalu jauh tidak cukup efektif untuk melakukan
tendangan, tetapi ancang-ancang menjadi bagian yang sangat penting dalam,
menendang bola. Menendang dengan menggunakan punggung bertujuan untuk
mendapatkan tendangan yang kuat dan akura, dimana penapang kaki adalah tulang
yang terbuat dari bahan yang keras sehingga hasilnya akan menghasilkan kekuatan
yang besar, hanya saja dalam hal ini lebih hati-hati untuk menjaga agar
jalannya bola dapat di kuasai.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, selain ancang-ancang untuk memperoleh kecepatan, kekuatan
otot-otot menjadi bagian yang sangat penting dalam menghasilkan tendangan yang
kuat. Oleh sebab itu dalam latihan dibutuhkan penguatan otot-otot tungkai
khususnya quadriceps ekstensor sebagai penggerak gerakan ekstensi lutut yang
menjadi subjek pelaku utama.
B. KESIMPULAN
1. Secara keseluruhan rangkai gerak dalam
menendang sepenuhnya terpusat pada anggota gerak bawah atau tungkai.
2. untuk mendapatkan hasil menendang yang baik
dibutuhkan suatu ancang-ancang untuk mendapatkan kecepatan yang membangkitkan
power.
3. Dibutuhkan kekuatan otot-otot untuk
menghasilkan kekuatan yang besar.
4. Penempatan kaki tumpu menjadi penentu arah
jalannya bola, melambungkah, mendatarkah atau bergelinding.
C. SARAN
Dengan hasil analisi diatas maka disarankan;
1. Bagi pelatih sepak bola, dalam melatih
kemampiuan menendang, selain melatih teknik disarankan melatih fisik terlebih
pada peningkatan power tungkainya.
2. Pagi pemain sepakbola, untuk menendang bola
hendaknya memperhatikan rangkaian teknik yan ada bengan mempertimbangkan nilai
biomekanikanya.
3. Untuk dapat menjadi pemain sepakbola harus
memiliki kemampuan menendang yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Erich, Fuchs, Dieter, Kruer, dan Gunter,
Jansen. Sepakbola: Pembinaan Teknik dan Kondisi. Jakarta: PT Gramedia. 1978
Hammil, Josep dan Knutzen,M. Kthleen.
Biomechanical Basis of Human Movemen. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins a Wolter Kluwer Company. 2003.
Knut, Dietrich, K. J. Dietrich. Sepakbola:
Aturan dan Latihan. Jakarta. PT Gramedia. 1982.
Diposkan oleh
wen gayo di 21:47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar